Definisi Operasional METODE PENELITIAN

27

3.6 Definisi Operasional

Variabel yang dapat didefinisikan secara operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel dependen Y adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dilambangkan dengan huruf Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Y.

2. Variabel Independen X adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen Variabel terikat. Dilambangkan dengan huruf X. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Gaji X 1 , Lingkungan Kerja X 2 , Kepemimpinan X 3 , Budaya Organisasi X 4 . Indikator instrumen penelitian Tabel 3.1 No Variabel Definisi Operasional Indikator 1. Gaji X1 Pembayaran finansial yang dilakukan antara pengusaha dan karyawan sebagai balas jasa a. Kesesuaian aturan pemerintahperusah aan b. Keadilan 2. Lingkungan kerja X2 Tempat dimana berlangsungnya pekerjaan yang mempunyai ciri yang khas yang ditimbulkan masing-masing tempat bekerja a. Penerangan b. Hubungan sesama karyawan c. Keamanan kerja 28 3. Kepemimpinan X3 Seseorang yang memimpin suatu perusahaanorganisasi dan mempunyai sifat dan watak yang harus bisa dicontoh oleh bawahannya a. Hubungan karyawan b. Perilaku c. Motivasi d. Kemampuan 4. Budaya Organisasi X4 Kebiasaan-kebiasaan yang timbul disuatu tempat kerja dan telah disepakati antara pemimpin dan karyawannya a. Disiplin b. Jaminan diri 5. Kinerja Y Penilaian dari hasil kerja yang dilakukan oleh setiap keryawan. a. Kemampuan b. Kerja sama c. Tanggung jawab Sumber: Peneliti-peneliti terdahulu, 2015 3.7 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data suatu informasi dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument: a. Kuesioner Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternative jawaban. b. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan dialog secara langsung dengan karyawan. c. Observasi 29 Yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau. 2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari: a. Penelitian kepustakaan Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. 3.8Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dangan membandingkan nilai r hitung correlated item-total correlation dengan nilai r tabel.Jika r hitung r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 30 Apabila instrumen sudah disusun, instrumen disebarkan kepada kelompok responden.Setelah instrument dikembalikan, maka dapat dilakukan pengujian validitas secara statistik.Teknik statistik yang dapat digunakan adalah korelasi. � = n ∑xy − ∑x∑y �{n∑x 2 − ∑x 2 }{n ∑y 2 − ∑y 2

b. Uji Reabilitas

Reabilitas memiliki berbagai nama lain seperti keterpercayaan, kehandalan, kestabilan. Tujuan pengujian reabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya.Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Uji reabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel.SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Jika nilai koefisisien reabilitas Cronbach Alpha 0,6 maka instrumen memiliki reabilitas yang baik Nunnaly dalam Azuar, 2013: 148, atau dengan kata lain instrument adalah reliabel atau terpercaya.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak.Jika ada menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis digonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Juliandi,2013:174. 31

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent variable.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak orthogonal atau terjadi kemiripan. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas bernilai nol. Uji ini untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi apakah terjadi masalah multikolinearitas dapat dketahui dengan Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance.Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah sebagai berikut: a. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 b. Mempunyai angka tolerance mendekati 1

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah varian dari kesalahan pengganggu konstan untuk semua nilai variabel bebas independent. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat gejala heteroskedastisitas dapat dilihan dengan grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 32 b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi timbul jika ada korelasi secara linear antara kesalahan pengganggu periode t berada dengan kesalahan pengganggu periode t-1 sebelumnya. Untuk menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan rumus Durbin-Watson. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, artinya pengambilan data dilakukan secara serentak dan tidak menggunakan subyek yang sama sehingga data tidak terpengaruh perubahan waktu. Oleh karena itu penelitian ini tidak perlu melakukan uji autokorelasi. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

CV Fawas Jaya Medan pertama kali didirikan pada tanggal 8 Agustus 2001 oleh Haji Idul Haji dan istrinya Hj. Siti Shalehah di Jalan Bersama No. 53 Medan. CV Fawas Jaya Medan atau yang lebih dikenal dengan toko kue “Shafa” berdiri dan dijadikan peluang usaha yang bagus dikarenakan memang mempunyai latar belakang keluarga yang dulunya berbisnis jualan kue, maka dari sinilah akhirnya timbul gagasan untuk membuat pabrik kue dengan harga yang terjangkau masyarakat dan berniat untuk memperkerjakan banyak orang sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Usaha CV Fawas jaya Medan ini tidak terlepas dari pengaruh keluarga Idul Haji yang dulunya mempunyai usaha pembuat kue dan meneruskan resep-resep keluarga tersebut. Sebelum mempunyai usaha pabrik kue , Idul Haji dan istrinya telah mempunyai usaha bisnis tali pinggang, tetapi karena dulu bahan utamanya lama kelamaan sangat mahal dan krisis keuanganpun tidak bisa terhindarkan, maka bisnis itupun harus ditutup. Dari situlah Idul Haji dan mempunyai ide untuk membuka pabrik kue CV Fawas Jaya