Gaya kepemimpinan Kualitas pada Pemimpin

17

2.4.1 Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan dapat diklasifikasi sebagai berikut: 1. Kharismatiknon-kharismatik Para pemimpin kharismatik bergantung pada kepribadian, kualitas pemberi semangat serta “aura”-nya.Mereka adalah pemimpin yang visioner, memiliki orientasi prestasi pengambil resiko yang penuh perhitungan, dan juga komunikator yang baik. Adapun cara pemimpin non-kharismatik sangat bergantung pada pengetahuan mereka, kepercayaan diri dan ketenangan diri, serta pendekatan analitis dalam menangani permasalahan. 2. Otokratisdemokratis Para pemimpin otokratis cenderung membuat keputusan sendiri, menggunakan posisinya untuk memaksa karyawan agar melaksanakan perintahnya. Adapun cara pemimpin demokratis mendorong karyawan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan. 3. Pendorongpengawas Pemimpin ini memiliki sifat mendorong, memberi semangat kepada karyawan menggunakan visinya dan memberdayakannya untuk mencapai tujuan kelompok.Adapun pemimpin yang bergaya pengawas memanipulasi karyawan agar patuh. 4. Transaksionaltransformasional Pemimpin transaksional memanfaatkan uang, pekerjaan dan keamanan pekerjaan untuk memperoleh kepatuhan dari karyawan.Pemimpin memberikan imbalan atau penghargaan tertentu kepada bawahan jika bawahan mampu memenuhi harapan 18 pemimpin.Misalnya kinerja karyawan tinggi. Disisi lain, bawahan berupaya memenuhi harapan pemimpin disamping untuk memperoleh imbalan atau penghargaan, juga untuk menghindari diri dari sanksi atau hukuman. Para pemimpin transformasional memberikan motivasi kepada karyawan untuk bekerja keras mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi. Pemimpin ini mengavaluasi kemampuan dan potensi masing-masing bawahan untuk menjalankan suatu tugas

2.4.2 Kualitas pada Pemimpin

Kualitas yang dibutuhkan pemimpin sangat beragam sesuai dengan situasinya. John Adair dalam Sunarto 2005:35 membuat daftar kualitas kepemimpinan sebagai berikut: 1. Antusias, segara menyelesaikan segala sesuatu dan mengkomunikasikannya dengan orang lainkaryawan. 2. Percaya diri, yakni mempercayai kemampuan diri sendiri dan rasa percaya diri tersebut merambah keseluruh anak buahnya. 3. Teguh hati, ulet, berdaya tahan, menurut standar tinggi, menjunjung kehormatan, tetapi bukan popularitas semata. 4. Jujurtulus hati, yakni jujur terhadap diri sendiri, kemurnian diri, sifat dapat dipercaya dan kejujuran yang melahirkan kepercayaan. 5. Hangat, kehangatan dalam hubungan antarpribadi, peduli orang lain dan penuh perhatian. 6. Rendah hati, yakni bersedia mendengar dan menanggung kesalahan, tidak sombong dan tidak suka menguasai. 19

2.5 Budaya Organisasi