Sifat dapat dihukum berkenaan dengan alasan-alasan yang membebaskan si pelaku dari hukuman. Adapun sifat melawan
hukum adalah apabila perbuatan itu bertentangan dengan hukum, yakni berkenaan dengan larangan atau perintah.
Semua unsur delik tersebut merupakan satu kesatuan. Salah satu unsur saja tidak terbukti, biasa menyebabkan terdakwa dibebaskan dari
pengadilan.
23
4. Pengertian dan Jenis-Jenis Kekerasan
Istilah kekerasan digunakan untuk menggambarkan sebuah perilaku, baik terbuka overt atau tertutup covert dan baik yang bersifat
menyerang offensive atau bersifat bertahan deffensive yang disertai penggunaan kekuatan kepada orang lain
24
Abuse adalah kata yang biasa diterjemahkan menjadi kekerasan, penganiayaan, penyiksaan, atau perlakuan salah. Dalam The Social Work
Dictionary, Barker mendefinisikan abuse sebagai “improper behavior
intended to cause physcal, psychological, or fiancial harm to an individual or group” Kekerasan adalah perilaku tidak layak yang mengakibatkan
kerugian atau bahaya fisik, psikologis, atau finansial, baik yang dialami oleh individu atau kelompok
25
. Kekerasan
merupakan tindakan
agresi dan
pelanggaran penyiksaan, pemukulan, pemerkosaan, dan lain-lain yang akan
23
Ibid., hal 10
24
Thomas Santoso,Teori- Teori Kekerasan, Penerbit PT. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002, hal . 11
25
Abu Huraerah, Kekerasan Terhadap Anak,Penerbit Nuansa, Bandung, 2008, hal. 36
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain. Istilah “kekerasan” juga mengandung
kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang merusak. Kerusakan harta benda biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan
dengan kekerasan terhadap orang. Dalam kamus bahasa Indonesia kekerasan diartikan dengan perihal
yang bersifat, berciri keras, perbuatan seseorang yang menyebabkan cidera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang
orang lain, atau ada paksaan.
26
Menurut penjelasan ini, kekerasan itu merupakan wujud perbuatan yang bersifat fisik yang mengakibatkan luka,
cacat, sakit atau penderitaan pada orang lain. Salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah berupa paksaan atau ketidakrelaan atau tidak adanya
persetujuan pihak lain yang disakiti. Black’s Law Dictionary menyatakan bahwa kejahatan dengan
kekerasan merupakan suatu kejahatan yang mempergunakan elemen kekerasan fisik, mencoba menggunakan, mengancam untuk menggunakan
atau menimbulkan resiko yang penting dari penggunaan kekerasan fisik pada seseorang atau harta benda lainnya violent crime : a crime that has
an element the use, attempted use, threatened use, or substantial risk of use ouse of physical force against the person, or property of another-also
termed crime of violence.
27
26
Trisno Yuwono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, Arkola, Surabaya, 1994, hal. 223
27
Bryan A. Garner Ed, Black’s Law Dictionary, West Publishing Co, Seventh Edition,
1999 hal 378
Universitas Sumatera Utara
Asumsi yang muncul dan berlaku general, bahwa setiap modus kekerasan itu merupakan wujud pelanggaran hak asasi manusia, artinya
berbagai bentuk kekerasan yang terjadi ditengah masyarakat misalnya berakibat bagi kerugian orang lain.
Kekerasan pada dasarnya tergolong ke dalam dua bentuk kekerasan sembarang, yang mencakup kekerasan dalam skala kecil atau
yang tidak terencanakan, dan kekerasan yang terkoordinir, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok baik yang diberi hak maupun tidak seperti yang
terjadi dalam perang yakni kekerasan antar-masyarakat dan terorisme.
28
Kondisi perilaku kekerasan dewasa ini sangat mengganggu ketentraman hidup kita. Jika hal ini dibiarkan, dengan tidak ada upaya sistematik untuk
mencegahnya, tidak mustahil hal ini menjadi faktor kerugian bagi kita sebagai bangsa yang besar .
Secara yuridis, apa yang dimaksud dengan kejahatan dengan kekerasan tidak secara otentik dijelaskan dalam Kitab Undang- Undang
Hukum Pidana KUHP, hanya saja dalam Bab IX Pasal 89 KUHP dinyatakan bahwa membuat orang pingsan atau membuat orang tidak
berdaya disamakan dengan menggunakan kekerasan. Dengan demikian kejahatan kekerasan merupakan kejahatan yang dilakukan dan disertai
dengan menggunakan kekuatan fisik yang mengakibatkan korban pingsan atau tidak berdaya.
29
28
Diakses dari www.wikipedia.com
29
R.Soesilo, Kitab Undang –Undang Hukum Pidana KUHP Serta Komentar –
Komentar Lengkap dengan Pasal demi pasal Politea, Bogor, 1994, hlm 98
Universitas Sumatera Utara
Pasal 89 ini hanya mengatur mengenai perbuatan yang disamakan dengan kekerasan. Melakukan kekerasan artinya menggunakan tenaga atau
kekuatan jasmani yang tidak kecil dan secara tidak sah, misalnya memukul dengan tangan atau segala macam senjata, menyepak, menendang dan
lain-lain. Pingsan artinya tidak ingat atau tidak sadar akan dirinya, umpamanya memberi minuman racun kecubung atau obat, sehingga orang
tidak ingat lagi. Orang yang pingsan itu tidak dapat mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Tidak berdaya artinya tidak mempunyai tenaga sama
sekali sehingga tidak dapat mengadakan perlawanan sedikitpun. Orang yang tidak berdaya masih sadar apa yang terjadi pada dirinya.
30
Dalam kehidupan nyata dalam masyarakat, kita dapat menjumpai beberapa bentuk
–bentuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh anggota masyarakat yang satu terhadap anggota masyarakat lainnya. Oleh karena
itu, ada empat jenis kekerasan yang dapat diidentifikasi :
31
1. Kekerasan terbuka, kekerasan yang dapat dilihat, seperti perkelahian;
2. Kekerasan tertutup, kekerasan tersembunyi atau tidak dilakukan
langsung, sperti perilaku mengancam; 3.
Kekerasan agresif, kekerasan yang dilakukan tidak untuk perlindungan, tetapi untuk mendapatkan sesuatu, seperti penjabalan;
4. Kekerasan defensif, kekerasan yang dilakukan sebagai perindungan
diri. Baik kekerasan agresif maupun defensif biasa bersifat terbuka atau
tertutup.
30
Mahmud Mulyadi, Criminal Policy :Pendekatan Integral Penal Policy dan Non Penal Policy dalam menanggulangi Kejahatan Kekerasan, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2008, hal 34
31
Thomas Santoso, loc.cit
Universitas Sumatera Utara
Martin R. Haskel dan Lewis Yasblonski mengemukakan ada empat kategori sebagai bentuk dari kekerasan, yaitu :
32
a. Legal, sanctioned, rational violence, kategori ini merupakan kekerasan
yang mendapat dukungan oleh hukum. Tindakan kekerasan ini misalnya Tentara atau polisi yang melakukan kekerasan di dalam
melaksanakan tugasnya. Kekerasan ini juga terdapat pada olahrag- olahraga agresif tertentu, misalnya tinju, sepakbola, serta tindakan-
tindakan yang bertujuan untuk mempertahankan diri.
b. Illegal, rational, socially sanctioned violence, yaitu kekerasan yang
tergolong illegal yang juga mendapat sanksi social. Dalam hal ini, faktor yang penting untuk menganalisa kekerasan adalah tingkat
dukungan atau sanksi sosial terhadap kekerasam tersebut.
c. Illegal, nonsacntioned, rational violence, yaitu kekerasan yang illegal,
yang dipandang rasional dan tidak ada sanksi sosialnya. Kekerasan ini biasanya digunakan oleh pelaku kejahatan dan dianggap rasional
dalam konteks melakukan kejahatan. Kekerasan dalam kategori ini misalnya kekerasan untuk memperoleh keuntungan financial,
kejahatan perampokan atau tindakan pembunuhan dalam kejahatan terorganisir.
d. Illegal, nonsanctioned, irrational violence, merupakan kekerasan yang
tidak rasional dan melawan hukum. Kekerasan ini juga dikenal sebagai “kekerasan tidak berperasaan” senseless violence yang terjadi tanpa
didahului oleh adanya provokasi dan tidak adanya motivasi yang logis.
Sedangkan dalam Kitab Undang –Undang Hukum Pidana
mengemukakan jenis –jenis kejahatan yang disertai dengan kekerasan,
yaitu : 1.
Kejahatan terhadap nyawa orang lain pasal 338 – 350. 2.
Kejahatan penganiayaan pasal 351 – 358 3.
Kejahatan seperti pencurian, penodongan, perampokan pasal 365 4.
Kejahatan terhadap kesusilaan pasal 285, 289 5.
Kejahatan yang menyebabkan kematian atau luka karena kealpaan 359-361
32
Martin R Haskel Lewis Yablonski : Criminology, Crime, and Criminality, Harper Row Publisher, New York, 1983, hal 207 dalam buku Mahmud Mulyadi, Op Cit., hal 30-31
Universitas Sumatera Utara
The Federal Bureau of Investigation, dibawah Uniform Crime Reporting Program, telah mengembangkan jenis
–jenis kejahatan dengan kekerasan, yaitu:
33
1. Kejahatan pembunuhan yang meliputi pembunuhan dan pembantaian
manusia yang bukan merupakan kelalaian, pembunuhan dengan sengaja bukan kelalaian yang dilakukan seseorang terhadap orang
lain Criminal homicide, comprising murder and nonnegligent manslaughter, the willfull nonnegligent killing of one human being
by another.
2. Perkosaan dengan kekerasan, yaitu menguasai jasmani seorang wanita
dengan ancaman penggunaan kekerasan dan melawan kehendaknya Forcible rape, the carnal knowledge of a female forcibly and against
her will.
3. Perampokan : Pengambilan atau berusaha mengambil sesuatu yang
berharga dari perawatan, penjagaan atau pengawasan seseorang atau banyak orang dengan menggunakan kekerasan atau ancaman
kekerasan danatau menyebabkan korban ketakutan Robbery : taking or attempting to take something of value from the care, custody, or
control of a person or persons by force or threat of force or violence andor by putting Victim in fear.
4. Penganiayaan berat, serangan yang dilakukan oleh seseorang terhadap
orang lain secara melawan hukum, dengan tujuan mengakibatkan luka parah atau luka berat aggravated assault : an unlawfull attack by one
person upon anoter for the purpose of inflichting severe or aggravated bodily injury.
5. Serangan lainnya yang sederhana, serangan atau usaha untuk
melakukan penyerangan dengan tidak menggunakan senjata dan tidak mengakibatkan luka
–luka yang serius atau luka berat pada korban Other Assault simple : assault and attempted assault where no
weapon was used and which did not result in serious or aggravated injury to victim.
Berdasarkan pembagian diatas, maka secara garis besarnya, kejahatan kekerasan terdiri dari pembunuhan, perkosaan, perampokan,
dan penganiyaan berat.
34
33
Ibid,.hal 6-7
34
Ibid, hal. 7
Universitas Sumatera Utara
5. Peran dan Fungsi Guru