BAB III PEMBAHASAN
3.1 Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Ikatan Akuntan Indonesia Revisi 2009 mengatakan bahwa :
“Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka” Menurut Munawir dalam buku Analisa Laporan Keuangan 2004:5
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah : “Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode suatu
perusahaan. Kedua daftar itu adalah Neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar Rugi-Laba. Pada waktu akhir-akhir ini
sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan
laba yang ditahan”.
Dari pengertian diatas maka dapat di simpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi
pemakainya sebagai salah satu bahan dalam suatu proses pengambilan keputusan dan sebagai pertanggungjawaban accountability serta dapat digunakan sebagai
indikator kesuksesan suatu perusahaan.
3.2 Karakteristik Laporan Keuangan
Berikut adalah karakteristik yang harus ada dalam laporan keuangan, dilihat dari segi kualitas berdasarkan Panduan Standar Akuntansi PSAK :
1. Dapat dipahami
Artinya laporan keuangan mudah untuk dipahami oleh pemakai laporan keuangan yang menggunakannya.
2. Relevan
Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi di dalamnya harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi di dalam laporan keuangan memilki kualitas relavan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan. 3.
Materialitas Artinya suatu laporan atau fakta dipandang material apabila kelalaian
dalam mencantumkan atau kesalahan mencatat informasi dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan analisis bahwa keadaan lain sebagai bahan
pertimbangan lengkap. 4.
Handal Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi yang ada didalam laporan
keuangan juga harus handal reliable. Informasi memilki kualitas yang handal jika tidak ada kesalahan material.
5. Jujur
Informasi keuangan di laporan keuangan pada umumnya tidak luput dari resiko penyajian yang dianggap kurang jujur dari pada apa yang seharusnya
digambarkan. 6.
Netralitas Informasi harus dibuat sesuai kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung
pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan hanya untuk beberapa pihak.
7. Pertimbangan Sehat
Artinya informasi yang disajikan mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian.
8. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan,informasi dalam laoran keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
3.3 Tujuan Laporan Keuangan