Selanjutnya cara pengambilan sampel menggunakan Systematic Random Sampling dikarenakan banyaknya satuan elementer yang akan dipilih cukup besar.
Pengambilan sampel sistematis dilakukan dengan cara mengambil unsur pertama yaitu satuan-satuan elementer dari 1- 5 yang dipilih secara acak, sedangkan unsur-
unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu. Misalnya untuk dusun I jumlah KK sebanyak 236 KK yang diberi nomor urut dari 1 – 236 dan
besar sampel yang diambil adalah 12 KK, maka dapat dihitung dengan rumus di bawah ini :
n N
k =
20 66
, 19
12 236
= =
= k
Andai kata unsur pertama sewaktu diacak adalah elementer 3, maka unsur– unsur lainnya dari sampel adalah satu satuan nomor 23, 43, 63, 83, 103, 123, 143,
163, 183, 203 dan 223. Dengan cara yang sama dilakukan untuk dusun-dusun yang lainnya. Masri Singarimbun Sofian Effendi, 1987.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data
Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. 1 Data primer adalah data yang diperoleh dari responden sampel secara langsung
melalui wawancara serta berpedoman pada kuesioner yang telah dissusun. 2 Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui pencatatan Puskesmas
Tanjung Morawa meliputi data jumlah penduduk, jumlah kepala keluarga,
Universitas Sumatera Utara
jumlah penderita HIVAIDS . Selain itu data mengenai demografi, fasilitas pelayanan kesehatan serta sarana VCT juga diperoleh dari Puskesmas Tanjung
Morawa.
3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner stigma AIDS terhadap penerimaan masyarakat yang telah dissusun terlebih dahulu dilakukan uji coba sebelum dijadikan sebagai alat ukur penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji coba kuesioner dilakukan terhadap 30 kepala keluarga lain di Desa Limau Manis
Kecamatan Tanjung Morawa. Uji validitas yang digunakan dalam penelitin ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi pearson product moment r, dengan
kategori sebagai berikut nilai r-hitung variabel ≥ 0,361 dikatakan valid dan nilai r-
hitung variabel 0,361 dikatakan tidak valid. Reliabilitas dapat merupakan indeks yang menunjukkan sejuah mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan
dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika
nilai r-Alpha 0,6 maka alat ukur tersebut dinyatakan realiabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat kita lihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur No.
Pertanyaan Corrected Item-Total
Correlation Keterangan
1
Stigma Instrumental ODHA
Pertanyaan 1 0,4485
Valid Pertanyaan 2
0,4979 Valid
Pertanyaan 3 0,5786
Valid Pertanyaan 4
0,6368 Valid
Pertanyaan 5 0,6380
Valid Pertanyaan 6
0,7002 Valid
Pertanyaan 7 0,5932
Valid
Alpha Cronbach 0,8298
Reliabel
2
Stigma Simbolis ODHA
Pertanyaan 1 0,6009
Valid Pertanyaan 2
0,4921 Valid
Pertanyaan 3 0,6318
Valid Pertanyaan 4
0,5618 Valid
Pertanyaan 5 0,4975
Valid Pertanyaan 6
0,6376 Valid
Pertanyaan 7 0,7748
Valid
Alpha Cronbach 0,8412
Reliabel
3
Stigma Kesopanan ODHA
Pertanyaan 1 0,7946
Valid Pertanyaan 2
0,4410 Valid
Pertanyaan 3 0,6802
Valid Pertanyaan 4
0,6119 Valid
Pertanyaan 5 0,8251
Valid Pertanyaan 6
0,8105 Valid
Pertanyaan 7 0,8179
Valid
Alpha Cronbach 0,8999
Reliabel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Lanjutan
4
Penerimaan Masyarakat
Pertanyaan 1 0,8817
Valid Pertanyaan 2
0,7409 Valid
Pertanyaan 3 0,9193
Valid Pertanyaan 4
0,9602 Valid
Pertanyaan 5 0,7970
Valid Pertanyaan 6
0,8491 Valid
Pertanyaan 7 0,6098
Valid
Alpha Cronbach 0,9443
Reliabel
Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan variabel penelitian dikatakan valid, karena nilai hasil pengujian pada Corrected item-
total Correlation menunjukkan nilai 0,361, demikian juga dengan reliabilitas alat ukur juga dapat dikatakan reliabel, karena diperoleh hasil Alpha Cronbach 0, 6.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional