2.3 Perbendaharaan Vokal Proto-Austronesia
Berdasarkan hasil rekonstruksi, yang kemudian ditemukan pula sejumlah kata dasar, bahasa Austronesia Purba memiliki sistem fonem vokal sebagai berikut Blust,
1980 bandingkan Dahl, 1977 dan Mbete1981: 24-26. Fonem vokal sebanyak empat buah yaitu i,
ә , a, u. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini
Bagan 1. Fonem Vokal Bahasa Austronesia
i u
ә a
2.4 Rumpun Bahasa Austronesia
Rumpun bahasa-bahasa Autronesia dibagi dalam dua sub-rumpun besar Salzner dalam Keraf, 1984: 205 yaitu:
I. bahasa-bahasa Indonesia Austronesia Barat, atau disebut juga bahasa-bahasa Melayu
II. bahasa-bahasa Oseania Autronesia Timur, atau disebut juga bahasa-bahasa Polinesia, yang biasanya dibagi lagi atas:
a bahasa-bahasa Polinesia bbahasa-bahasa Melanesia.
Universitas Sumatera Utara
Dyen 1965 telah melakukan suatu penelitian yang mencakup dua ratus empat puluh lima bahasa Austronesia. Dyen mengelompokkan bahasa Austronesia
menjadi dua kelompok besar. Dyen memilah bahasa Austronesia pertama-tama dengan pola dua kelompok: kelompok Melayu-Polinesia dan Irian Timur Melanesia.
Pada tahapan kedua Dyen membagi masing-masing kelompok itu berdasarkan pola tripilah. Pola tripilah ini bisa dilihat pada pengelompokan Melayu Polinesia menjadi
kelompok Hespersonesia, Maluku Moluccan Linkage, dan Heonesia. Kemudian kelompok Maluku dibagi lagi menjadi kelompok Sula-Bacan, Ambon Timur, dan
Halmahera Selatan-Irian Barat. Lebih ringkas dapat dilihat dari bagan di bawah ini:
Bagan 2. Kelompok Bahasa Austronesia
Proto-Austronesia
Melayu-Polinesia Irian Timur –Melanesia
Hesperonesia Maluku
Heonesia
Sula Bacan Ambon Timur
Halmahera selatan-Irian Barat
Dyen, 1965
Universitas Sumatera Utara
Silsilah di atas menunjukkan bahwa wilayah bahasa Austronesia meliputi Filipina, Formosa, Madagaskar, dan Indonesia Barat termasuk kelompok besar
Herperonesia. Bahasa yang menjadi objek penelitian dalam tesis ini adalah bahasa
Mandailing dan Toba yang merupakan bagian dari bahasa Austronesia, Indonesia bagian barat. Kelompok Indonesia Barat meliputi bahasa-bahasa di Sumatera seperti
Bahasa Batak Toba, Simalungun, Mandailing, Karo, Dairi, Angkola, dll, Jawa, Bali, dan NTB bagian barat. Lebih ringkas dapat dilihat dari penjabaran bagan Dyen di
bawah ini.
Bagan 3. Kelompok Bahasa Mandailing dan Toba
Proto-Austronesia
Melayu-Polinesia Irian Timur –Melanesia
Hesperonesia Maluku
Heonesia
Sumatera Jawa Bali NTB Bagian Barat
Sula Bacan AmbonTimur Halmaher selatan-Irian Barat
Toba, Karo, Simalungun, Pakpak-Dairi, Angkola-Mandailing, dll.
Universitas Sumatera Utara
2. 5 Bahasa Batak
Suku Batak terdiri lima subsuku, yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Pakapak-Dairi, dan Batak AngkolaMandailing Siahaan, 2009 :
9. Tiap-tiap subsuku ini memiliki bahasa masing-masing, yang disebut dengan Bahasa Batak Toba, Bahasa Batak Karo, Bahasa Batak Simalungun, Bahasa Batak
Pakpak-Dairi, dan Bahasa Batak Angkola dan Batak Mandailing. Pembagian bahasa ini juga didukung oleh Proto-Batak yang telah diteliti
Adelaar 1981 dalam “Reconstruction of Proto-Batak Phonology”. Pembagian tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Bagan 4. Pengelompokan Proto Batak Proto-Batak
PNB PSB
PT Alas?
Ka Da Si
PAM
To An Ma
Adelaar, 1981: 55
Universitas Sumatera Utara