Mandailing dan Toba”, yang sepanjang pengetahuan penulis belum pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Melihat luasnya masalah yang timbul dan karena keterbatasan peneliti, masalah penelitian dibatasi pada hal berikut.
1. Bagaimanakah perubahan bunyi vokal Proto-Austronesia dalam
bahasa Mandailing dan Toba? 2.
Bagaimanakah perbandingan perubahan bunyi vokal Proto- Austronesia antara bahasa Mandailing dan Toba?
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah: 1.
untuk mendeskripsikan perubahan bunyi vokal Proto-Austronesia dalam bahasa Mandailing dan Toba;
2. untuk membandingkan perubahan bunyi vokal Proto-Austronesia dalam
bahasa Mandailing dengan Toba;
1.4 Manfaat Penelitian
Secara teoretis temuan penelitian ini diharapkan: 1.
dapat memperkaya kajian Linguistik Historis Komparatif, dan linguistik umum;
Universitas Sumatera Utara
2. dapat dijadikan sumber acuan bagi para linguis dan para peneliti terhadap
penelitian-penelitian berikutnya; 3.
untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan. Sedangkan secara praktis diharapkan bermanfaat:
1. sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa yang melakukan penelitian yang
relevan untuk masa yang akan datang; 2.
untuk menggugah minat generasi muda untuk mempelajari bahasa daerah guna pelestarian bahasa tersebut.
3. sebagai usaha untuk menunjang pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa.
1.5 Klarifikasi Istilah
Klarifikasi istilah yang digunakan untuk mempermudah pemahaman terhadap penelitian ini yaitu Istilah Protoaustronesia, pemahaman tentang perubahan
bunyi Protoaustronesia, dan sekilas pengetahuan tentang Bahasa Batak Toba dan Batak Mandailing. Ketiga hal tersebut akan dipaparkan di bawah ini secara singkat.
Protoaustronesia merupakan bahasa yang diduga menjadi asal dari bahasa- bahasa di Indonesia dan bahasa-bahasa yang tersebar luas di wilayah kepualauan di
Asia Tenggara. Perubahan Bunyi Proto-Austronesia adalah bahasa Austronesia Purba
sebagai asal bahasa-bahasa di Asia tenggara yang hidup pada masa kini, di samping terwarisnya unsur-unsur kebahasaan, terjadi pula perubahan-perubahan. Perubahan-
Universitas Sumatera Utara
perubahan itupun meliputi semua segi kebahasaan baik fonem, perbendaharaan kata- kata, sistem morfologi dan sintaksis.
Bahasa Toba dan Mandailing merupakan bahasa Suku Batak yang terdiri dari lima kelompok yang sebagian besar menempati daerah Sumatera Utara, terdiri
dari Batak Karo, Simalungun, Pak-Pak, Toba, Angkola- Mandailing. Suku Batak Toba adalah masyarakat yang menggunakan Bahasa Batak Toba yang bertempat
tinggal sebagai penduduk asli disekitar Danau Toba di Tapanuli Utara sedangkan batak Mandailing adalah masyarakat yang menggunakan bahasa Batak Mandailing
dan daerah yang ditempati oleh suku Batak Mandailing terletak Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal, di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KERANGKA TEORETIS