Populasi dan Sampel Data dan Sumber Data

struktur fonologis bahasa-bahasa yang diteliti. Selanjutnya data-data tersebut disusun berdasarkan urutan alfabetis demi kemudahan pemeriksaan, pengelompokan, dan penelaahan lanjut Mbete, 1990: 37. Sumber data yang kedua merupakan hasil pengumpulan data di lapangan. Untuk mengumpulkan data diperlukan beberapa hal yang berkaitan dengan bahan penelitian sebagai berikut.

3.4.1 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh tuturan penutur bahasa Batak Toba dan Mandailing yang terdapat di wilayah pemakaian bahasa masing-masing. Dari setiap kelompok penutur diambil informan sampel yang mewakili seluruh tuturan penutur bahasa yang diteliti. Metode yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian ini adalah metode sampling, artinya tidak semua orang yang berbahasa ibu dari bahasa- bahasa yang diteliti dijadikan informan. Teknik yang digunakan adalah teknik purposif sampling, maksudnya dalam menentukan jumlah dan anggota informan tidak berdasarkan representasi atas generalisasi yang berlaku pada populasi Faisal dalam Budagasi, 2003: 34. Teknik ini juga tidak menginginkan cara acak probabilitas dalam pengambilan anggota informan. Akan tetapi, informan ditentukan atas dasar relevansinya agar informasi kebahasaan yang diperlukan diperoleh dengan lengkap. Jumlah informan setiap bahasa bisa satu, dua bahkan lebih tergantung pada pemilihan informan itu sendiri dan keragaman fenomena kebahasaan yang diteliti. Apabila pemilihan informan tepat pada subjek yang mampu mengungkapkan semua fenomena kebahasaan yang diteliti dan dianggap memadai, maka tidak perlu dilakukan pencarian informan selanjutnya. Setiap informan yang dipilih harus memenuhi Universitas Sumatera Utara kriteria sebagai berikut: 1 penutur asli bahasa-bahasa yang diteliti, 2 penutur yang dewasa, minimal yang sudah berumur 25 tahun, 3 cerdas, 4 tidak terlalu lama meninggalkan tempat tinggalnya, 5 sehat dan komunikatif, 6 mempunyai kesediaan waktu yang cukup, 7 memiliki sifat sabar, terbuka, ramah, dan tidak emosional, 9 tidak mempunyai cacat bicara, 10 mempunyai daya ingat yang kuat, tidak pemalu, suka bicara, 11 memiliki kebanggaan terhadap bahasa dan kebudayaan daerah Keraf, 1984: 157. Dalam penelitian ini pertama-tama ditetapkan dua informan yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi pemakai bahasa Batak Toba dan Mandailing satu sebagai informan utama dan satu lagi sebagai informan pendamping. Hal ini penting dilakukan untuk mengontrol kebenaran data yang diberikan oleh informan utama yang bisa jadi informasi yang diberikan hanya sekedar menyenangkan si peneliti. Apabila dalam penelitian ini belum menemukan informasi yang memadai dari informan utama dan informan pendamping, pencarian dan pemilihan informan terus dilakukan sampai informasi yang dibutuhkan memadai. Dengan demikian sekurang- kurangnya untuk setiap bahasa yang diteliti tersedia seorang informan utama dan seorang informan pendamping. Jadi dapat disimpulkan penelitian ini memerlukan sekurang-kurangnya empat orang informan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan dan Perekaman Data