1. Pembentukan Sudut Twisting
Sudut twisting yang dibentuk merupakan sudut puntiran antara ujung bilah propeler degan pangkal bilah yang berada pada bagian hub propeler. Feature
twisting terdapat pada menu insert feature pada software Solidworks ditunjukkan pada gambar 3.10.
Gambar 3.10. Proses pembentukan sudut puntir twist
2. Pembentukan Rotating Region
Pada software ini, simulasi aliran fluida yang menggunakan putaran sebagai salah satu input data memiliki dua buah opsi input putaran. Opsi tersebut
adalah Global rotating dan Rotating region.Pada dasarnya prinsip global rotating lebih mudah digunakan karena pengerjaannya tidak rumit.
Sedangkan prinsip rotating region membutuhkan pengerjaan tambahan dengan membuat sebuah silinder pejal yang harus menutupi seluruh geometri
Universitas Sumatera Utara
yang akan diputar. Secara teori maka untuk kasus propeler ini hanya membutuhkan opsi global rotating, namun pada saat uji coba hasilnya tidak
memuaskan sehingga opsi rotating region harus dijalankan. Rotating region yang telah dibentuk dapat dilihat pada gambar 3.11.
Gambar 3.11. Geometri propeler yang dilingkupi silinder pejal sebagai rotating region
Setelah rotating region terbentuk maka pada feature component control, silinder yang berfungsi sebagai rotating region dinonaktifkan. Tujuannya adalah
agar proses simulasi tidak membaca objek silinder sebagai benda yang akan dilalui oleh fluida. Sehingga prinsip kerjanya adalah udara akan bergerak tanpa
membentur silinder Dan hanya melalui bilah propeler yang berputar. Pada dasarnya konsep ini digunakan pada simulasi yang menganalisa
putaran dengan dilingkupi oleh benda benda di sekitarnya yang tidak ikut berputar.
Universitas Sumatera Utara
3.10 Diagram Alir Simulasi
Secara khusus untuk alur proses pengerjaan simulasi dipisahkan dari alur proses penelitian. Hal ini guna mendetailkan proses simulasi yang terjadi. Alur
proses ini ditunjukkan pada gambar 3.12 dan 3.13.
Gambar 3.12. diagram alir simulasi
Universitas Sumatera Utara