BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Propeler merupakan sistem propulsi yang secara umum digunakan pada pesawat tanpa awak. Berdasarkan praktik di lapangan, propeler merupakan
penyumbang kebisingan terbesar pada pesawat. Dimana kebisingan ini merupakan akumulasi dari kebisingan yang bersumber dari bending Vibration , mekanisme
pressure field serta adanya turbulensi dan vorteks udara Harris,1957. Ditinjau dari kebutuhan misi pengintaian,maka kebisingan yang
ditimbulkan propeler harus rendah. Berdasarkan SK Menteri Negara Lingkungan hidup No.48 tahun 1996 tentang baku tingkat kebisingan untuk kawasan terbuka,
maka tingkat kebisingan maksimum yang diijinkan adalah sebesar 50 db. Sementara pada aplikasinya di lapangan kondisi ini sulit diterapkan mengingat
tingkat kebisingan pesawat secara umum lebih dari 80 db pada ketinggian 50-100 kaki.
Reduksi tingkat kebisingan pada propeler mengacu kepada bentuk geometri dari propeler. Disain geometri sendiri biasanya dilakukan dengan
menggunakan software disain. Sedangkan untuk pengujian dilakukan secara eksperimental pada wind tunnel dengan menggunakan SPL meter sebagai alat
pengukur kebisingan. Dewasa ini pengujian kebisingan dapat dilakukan dengan menggunakan
simulasi fluida yang dikenal dengan konsep aerocoustic. Kemajuan dalam bidang aerocoustic ini sangat membantu dalam pengujian kebisingan yang berkaitan
Universitas Sumatera Utara
dengan fluida. Dimana pengujian tidak lagi membutuhkan wind tunel dalam skala besar. Selain dari itu juga memudahkan dalam pembentukan geometri dimana
hasil disain tidak perlu dibentuk terlebih dahulu sebelum dilakukan pengujian. Penelitian ini dilakukan dengan membentuk satu disain propeler dari
bentuk dasar yang telah dipilih berdasarkan airfoil yang memiliki karakteristik turbulensi dan vortisitas yang paling rendah. Hasil dari pemodelan kemudian di
uji dengan simulasi fluida untuk diketahui kecepatan dan tekanan dinamisnya sehingga dapat dimasukkan kedalam persamaan kebisingan.
1.2 Perumusan Masalah
Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh pesawat tanpa awak PUNA untuk keperluan pertahanan dan keamanan adalah memiliki tingkat
kebisingan yang sangat rendah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, propeler pesawat merupakan penyumbang kebisingan yang paling
besar pada sebuah pesawat. Berdasarkan kenyataan tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian pada propeler pesawat tanpa awak PUNA guna menurunkan salah satu dari penyebab munculnya sumber kebisingan.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum