22 Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam
dokumen ini
disusun sebagai
landasan pembelajaran
untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan
pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan
menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain. Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam
pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan
berbagai cara
penyelesaian. Untuk
meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan
menafsirkan solusinya. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya
dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi contextual problem. Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta
didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.
3. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
23 a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
4. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di SD melalui Metode Demonstrasi
Bila guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar diharapkan akan mengandung makna bahwa guru tersebut mempunyai aktivitas mengatur
kelas dengan sebaik-baiknya dan menciptakan kondisi yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
Menurut Estiningsih dalam Sukayati: belajar mengajar matematika dapat digambarkan sebagai 3 kejadian yang
berurutan sebagai berikut: a. Input, merupakan kejadian pertama yang menggambarkan siswa yang
memiliki sejumlah materi prasyarat dari konsep yang dipelajari, sikap dan motivasi belajar. Sedangkan dari pihak guru merupakan persiapan
yang harus direncanakan dengan baik meliputi pengetahuan prasyarat yang telah dimiliki siswa, pendekatanstrategimetodeteknik dan sarana
belajar.
24 b. Proses, merupakan kegiatan kedua yang menggambarkan proses
belajar mengajar. Guru harus berusaha maksimal mungkin agar siswa merasa siap, senang dan termotivasi untuk belajar. Saat terjadi proses
belajar mengajar matematika kegiatan yang terjadi dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu, penanaman konsep matematika, pemahaman
konsep, dan pembinaan keterampilan.
c. Output, kejadian ketiga merupakan hasil dari proses belajar yang dapat
Uraian di atas diterapkan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
a. Perencanaan 1
Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dijadikan tujuan pembelajaran
2 Membuat silabus dan RPP serta penggunaan media pembelajaran
b. Tindakan 1
Kegiatan Awal a Apersepsi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai
materi yang akan disampaikan untuk menguji kemampuan awal siswa.
b Motivasi, guru memberikan beberapa pesan atau kalimat- kalimat yang dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar
mengajar. c Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode kerja
kelompok secara rinci kepada siswa. d Membentuk siswa dalam kelompok-kelompok kerja
2 Kegiatan Inti
25 a Penanaman konsep, guru menyajikan materi kepada siswa
dengan cara dan bahasa yang menarik perhatian dan minat siswa.
b Pemahaman konsep, guru meminta beberapa siswa mengerjakan soal matematika di depan kelas dan dibimbing oleh guru.
c Pembinaan keterampilan, guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di dalam kelompok. Setelah tugas selesai
dikerjakan oleh masing-masing kelompok, guru meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasil jawaban di
depan kelas kemudian didiskusikan bersama kelompok lain. Guru meluruskan jawaban siswa.
3 Evaluasi hasil belajar siswa, dilakukan tes hasil belajar untuk
mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan.
c. Pengamatan 1
Observasi aktivitas belajar siswa, dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung. 2
Observasi aktivitas kinerja guru, observer menilai kemampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
3 Pengamatan ini dilakukan oleh teman sejawat yang bertindak
sebagai observer. d. Refleksi
Peneliti bersama observer menganalisis hasil observasi aktivitas belajar dan hasil belajar siswa serta kinerja guru. Peneliti bersama observer
26 menyimpulkan hasil analisis kelebihan dan kekurangannya serta
merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya.
D. Hipotesis Tindakan