Jihad Sebagai Tugas Bersama Seluruh Umat Islam

62 sebuah generasi menolak jihad, maka Allah akan mengganti generasi lain yang lebih baik. Sesungguhnya, musuh Allah itu takut dengan jihad. Jihad itu bukan hanya perang, tapi perang melawan hawa nafsu, melawan syaitan, melawan kaum kufar, dan rezim yang zalim. Termasuk juga jihad adalah sabar mencari ilmu, mengamalkan ilmu, dan mendakwahkan ilmu. Jihad bukan hanya dengan pergi berperang, tetapi jihad bisa dengan ilmu, harta dan jiwa. 125 Bagi Abu Jibril, amalan jihad dalam Islam merupakan suatu amalan mulia dan wajib untuk sesegera mungkin dilaksanakan umat Muslim untuk menegakkan Islam di muka bumi. Memang pada dasarnya jihad merupakan amalan yang paling berat ditunaikan manusia, karena memang tidak ada amalan lain yang melebihi sukar dan beratnya amalan jihad. Karena sukar dan beratnya perjalanan Jihad ini, maka tidak ramailah manusia yang berminat di dalamnya dan ikut serta bergabung meskipun ia menjanjikan ganjaran yang sangat besar dan balasan surga. 126

4. Jihad dan Terorisme

Isu terorisme ramai diperbincangkan pasca tragedi WTC 11 September 2001. Seusai aksi yang mengejutkan dunia itu, Osama bin Laden dituduh bertanggung jawab dalam aksi tindak terorisme yang telah meluluhlantakan gedung WTC dan gedung Pentagon. Tuduhan itu dilontarkan oleh Presiden Amerika George W Bush. Bush menuduh serangan teror Osama sebagai Perang 125 Abu Muhammad Jibriel AR, Syubhat-Syubhat Seputar Jihad dan Akibat Meninggalkanya, Pamulang: Majelis Ilmu Ar-Royan, 2009, 28. 126 Jibriel AR, Syubhat-Syubhat Seputar Jihad dan Akibat Meninggalkanya, 28. 63 Salib. 127 Dan pernyataan itu mencoba mempengaruhi pandangan dunia bahwa teroris identik dengan Islam. Serangan 11 September 2001 tersebut, telah membuat Amerika Serikat secara tegas mengumumkan perang melawan terorisme dan berambisi keras untuk menghancurkan jaringan Al-Qaeda. Jaringan Al-Qaeda yang dianggap jaringan teroris internasional yang disinyalir terdapat di seluruh dunia, termasuk di kawasan Asia Tenggara. 128 Salah satu organisasi Islam yang disebut-sebut menjalin kedekatan dengan Al Qaeda adalah Jama’ah Islamiyah JI. Tuduhan mengenai keberadaan JI kemudian terbukti setelah para aktor bom Bali tanggal 12 Oktober 2002 itu, yang menewaskan ratusan warga negara asing ditangkap dan diadili di pengadilan. 129 Tragedi bom Bali di tahun 2002, merupakan rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002. Bom meledak di tiga tempat, yaitu Paddy’s Pub dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta, dan Kantor Konsulat Amerika Serikat. Peristiwa bom Bali I ini disusul dengan bom Bali II di tahun 2005. Peristiwa ini dianggap sebagai tragedi terorisme terparah di Indonesia. Dan JI disebut-sebut sebagai dalang dari teror yang menelan 202 127 Pasca tragedi 11 september 2001, presiden Amerika George W Bush mengkampanyekan perang melawan terorisme ini sebagai perang salib. Pernyataan bush kala itu memang cukup mengejutkan seolah mengobarkan perang Islam vs Kristen. Namun Bush meralat pernyataanya dengan menegaskan perang yang dilancarkanya terhadap teror bukan perang melawan Islam, karena baginya teroris- teroris Muslim telah membajak “agama besar”. Lihat, “Bush: Perangi Teror, Bukan Perangi Islam” tersedia di http:www.gatra.com Internet; diunduh 17 September 2013 128 S. Yunanto, Gerakan Militan Islam di Indonesia dan di Asia Tenggara, Jakarta: FES dan The Ridep Institute, 2003, 69. 129 Yunanto, Gerakan Militan Islam di Indonesia dan di Asia Tenggara, 70. 64 korban jiwa dan 209 orang luka-luka dan cedera. Nama-nama yang dianggap terlibat dalam peristiwa bom Bali diantaranya Abdul Hamid, Imam Samudera, Ali Gufron alias Mukhlas, Amrozi, Azhari Husin alias Dr. Azahari, Dulmatin, Umar Patek, Zulkarnaen, dan Abu Bakar Ba’ashir. Namun, hanya Ba’ashir yang dinyatakan tidak bersalah dan bebas dari tuduhan dan hanya divonis atas pelanggaran keimigrasian. 130 Pertengahan tahun 2003 Indonesia kembali di guncang tragedi bom Marriot. Pada tanggal 5 Agustus 2003, Asmar Latin Sani pelaku bom bunuh diri meledakan mobil yang dikendarainya di lobi hotel JW Marriot, menewaskan 12 orang dan menciderai150 orang. 131 Dan tanggal 17 Juli 2009 hotel JW Marriot dan Ritz Carlton kembali diguncang teror bom. Setelah peristiwa bom Marriot itu, putra Abu Jibril, Muhammad Jibril ditahan karena dituduh terlibat dalam aksi pemboman tersebut. Muhammad Jibril dituduh terlibat pendanaan terorisme serta menggunakan identitas palsu dalam aksi pemboman itu. Pada tanggal 11 Mei 2010, Muhammad Jibril ditetapkan sebagai tersangka dan divonis 5 tahun penjara. 132 Tapi demikian Abu Jibril membantah keras bahwa anaknya terkait dengan tindak terorisme tersebut. Ditegaskan olehnya bahwa Muhammad Jibril 130 “KejanggalanBomBali”tersediadi http:votreesprit.wordpress.com Internet; diunduh 26 september 2013. 131 “Bom Hotel Marriott” tersediadi http:www.museum.polri.go.idlantai2_gakkum_bom-marriot.html Internet; diunduh 26 september 2013. 132 “Muhammad Jibril Mengaku Ditelanjangi” tersediadi http:nasional.kompas.comread2010051115212260Muhammad.Jibril.Mengaku.Ditelanjangi Internet; diunduh 30 September 2013. 65 hanyalah seorang wartawan media website dan tuduhan yang dialamatkan pada putranya itu merupakan fitnah dan salah sasaran. 133 Peristiwa peledakan bom lainya kembali lagi terjadi di tahun 2004. Bom meledak di depan kantor Kedutaan Besar Australia tepat tanggal 9 September 2004. Ini merupakan aksi terorisme terbesar ketiga setelah tragedi bom Bali 2002 dan JW Marriott 2003. Kepolisian Indonesia menduga JI sebagai dalang di balik peristiwa ini. Tidak lama setelah aksi itu, 5 November 2004, polisi menangkap empat orang yang dianggap sebagai pelaku dalam peristiwa ini, mereka adalah Rois, Ahmad Hasan, Apuy, dan Sogir alias Abdul Fatah. 134 Motif pelaku terorisme seperti yang pernah dikemukakan Ali Imron, terpidana seumur hidup kasus bom Bali, dikarenakan ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang tidak memberlakukan syariat Islam secara menyeluruh. Bagi mereka tidak diberlakukanya syariat Islam telah menyebabkan terjadinya kemungkaran dan kekejian serta kerusakan moral, ekonomi, sosial, budaya yang semakin merajalela di Indonesia. Selain karena ketidakpuasan, aksi-aksi teror yang mereka lancarkan juga dilatarbelakangi keinginan untuk melaksanakan jihad dengan tujuan membalas dendam terhadap kaum kafir dan pihak yang memusuhi dan memerangi Islam. 135 133 Azhar Pungkasha di, “Muhammad Jibril dibesuk ” tersedia di http:www.indosiar.comfokusmohammad-jibril-dibesuk_82000.html Internet; diunduh 30 September 2013. 134 “Tuntas Kasus Bom Mega Kuningan” tersedia di http:nasional.kompas.comread2009101307075585tuntas.kasus.bom.mega.kuningan Internet; diunduh 26 september 2013 . 135 Ali Imron , Ali Imron Sang Pengebom Jakarta: Penerbit Republika, 2007, 41-52.