BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini informasi telah menjadi kebutuhan primer masyarakat dan mendapat tempat penting dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. Dosen pengajar membutuhkan informasi untuk
bahan mengajar, mahasiswa membutuhkan informasi untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan tenaga pendidik, dan staf atau pegawai membutuhkan informasi untuk menunjang
pekerjaannya dan juga anak-anak membutuhkan informasi untuk menambah pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan makin meningkatnya penyebaran informasi
mendorong  manusia selalu ingin tahu tentang suatu hal yang dapat memperluas wawasannya. Kebutuhan informasi seseorang menjadi meningkat apabila ia memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi terhadap suatu hal. Rasa ingin tahu yang tinggi tersebut khususnya timbul pada masa- masaremaja khususnya anak-anak dimana mereka membutuhkan masukan-masukan dari luar
dirinya. Mereka membutuhkan informasi bukan hanya informasi tentang ilmu pengetahuan tetapi juga membutuhkan informasi lain dan yang terbaru yang berhubungan dengan kehidupan dalam
masyarakat, lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan individualnya seperti kesehatan, religi, dan pola berfikir.
Dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan tingkah laku sebagai hasil pengetahuannya berinteraksi dengan lingkungannya sehingga tingkah laku berkembang. Menurut
Catharina Tri Anni dalam buku Psikologi Belajar 2004:2 menyatakan bahwa belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu
yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia.
Koleksi perpustakaan merupakan sumber daya penting yang dimiliki perpustakaan. Namun jumlah koleksi yang banyak belum tentu membuktikan bahwa perpustakaan tersebut berkualitas
baik. Koleksi dalam jumlah besar tetapi tidak pernah terjamah oleh pengunjung untuk dimanfaatkan menjadi tidak berarti apa-apa, karena sebuah perpustakaan dikatakan baik jika
perpustakaan tersebut mampu menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi para pengguna perpustakaan, maka pustakawan harus mampu menilai kondisi pemakainya. Hal itu dapat dilihat dari tingkat pendidikan, mata
pencaharian, usia rata-rata, jenis kelamin, agama, dan budayanya. Evaluasi keterpakaian koleksi juga penting untuk menjaga kualitas pelayanan
perpustakaan terhadap pengguna. Hal tersebut menunjukan bahwa perbaikan koleksi perpustakaan juga akan meningkatkan image  pustakawan dan perpustakaan terhadap
penggunanya. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara adalah
Perpustakaan Daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara dan mempunyai tugas melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia, tingkat sosial,  tingkat pendidikan
dan lain-lain. BPAD Provinsi Sumatera Utara mempunyai bermacam-macam koleksi. Salah satu dari
koleksi yang dimiliki perpustakaan adalah koleksi anak. Jumlah koleksi anak yang dimiliki oleh BPAD Provinsi Sumatera Utara sampai Desember 2013 adalah 3780 judul dengan jumlah
eksemplar 11.208. Jumlah koleksi literatur anak yang terdapat pada BPAD jumlahnya sangat banyak, dari
obsevasi awal penulis ditemukan ada beberapa koleksi literatur yang kurang diminati untuk dimanfaatkan oleh pengguna, contohnya pada koleksi kelas  600 dari 147 judul dengan jumlah
eksemplar sebanyak 355 yang dimanfaatkan hanya ±37 judul buku per hari. Hal ini dapat dilihat pada slip pengembalian  koleksi yang terdapat pada belakang buku tidak ada stempel
pengembalian, tampak ada ketidaksesuaian antara koleksi anak yang dimiliki perpustakaan terhadap pengguna. Evaluasi keterpakaian koleksi sangat penting dilakukan untuk mengetahui
apakah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pengguna.
Memandang hal di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan membahas permasalahan
tersebut dengan mengambil judul “Evaluasi Penggunaan Koleksi Literatur Anak di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara
”.
1.2 Rumusan Masalah