Fungsi Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Sebagai suatu organisasi, perpustakaan umum memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam jangka tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, perpustakaan harus mampu menyusun berbagai program yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perpustakaan. Pada tahun 1972 UNESCO mengeluarkan Manifesto Perpustakaan Umum yang menyatakan bahwa perpustakaan umum harus terbuka bagi semua orang tanpa membedakan warna kulit, jenis kelamin, usia, kepercayaan dan ras. Tujuan perpustakaan umum dalam manifesto UNESCO yang dikutip oleh Jonner Hasugian 2009 : 77 dinyatakan : 1. Memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik. 2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat,terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat. 3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bahan pustaka. 4. Bertindak sebagai agen cultural artinya Perpustakaan Umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Gill 2010 : 2, tujuan didirikannya perpustakaan umum adalah : to provide resources and services in a variety of media to meet the needs of individuals and groups for education, information and personal development including recreation and leisure Pendapat di atas dapat diartikan bahwa tujuan didirikannya perpustakaan umum adalah untuk menyediakan literatur dan layanan dalam berbagai media untuk memenuhi kebutuhan individu dan kelompok dalam berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, informasi dan pengembangan diri. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik secara individu dan kelompok dalam berbagai bidang seperti pendidikan, informasi, dan pengembangan diri.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan tempat penyimpanan berbagai jenis bahan pustaka, dimana masyarakat dapat memanfaatkan bahan pustaka tersebut untuk menambah pengetahuan, mencari informasi atau sekedar mendapatkan hiburan. Salah satu fungsi perpustakaan adalah mencerdaskan kehidupan masyarakat. Upaya-upaya pengelola perpustakaan agar masyarakat gemar membaca dan mau mengunjungi perpustakaan patut dihargai. Dengan semakin banyaknya penggunamasyarakat yang mengunjungi dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di perpustakaan, mengindikasikan bahwa perpustakaan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2000 : 6 dijabarkan fungsi perpustakaan umum sebagai berikut : 1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. 2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan. 3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi. 5. Pendayagunaan koleksi. 6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat. 7. Pemasyarakatan perpustakaan. 8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan. 9. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah. 10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi dan saranaprasarana. 11. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan. Fungsi perpustakaan dari masa kemasa mungkin saja mengalami perubahan dan perkembangan, namun pada dasarnya fungsi perpustakaan dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Fungsi Edukatif Perpustakaan berfungsi sebagai tempat untuk belajar secara mandiri, di situ pengguna dapat mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menambah ilmu dan wawasan. Siapapun dapat belajar di perpustakaan dengan mengikuti tata cara dan prosedur yang berlaku di perpustakaan tersebut. Dengan fungsi edukatif ini, perpustakaan membantu pemerintah, dalam program gemar membaca dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan belajar sepanjang hayat. 2. Fungsi Informatif Perpustakaan mempunyai fungsi informatif, artinya informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat dicari di perpustakaan. Jenis informasi yang akan di dapat tergantung jenis perpustakaannya, apakah itu perpustakaan perguruan tinggi perpustakaan khusus dan perpustakaan sekolah informasinya biasanya bersifat ilmiah dan semi ilmiah ada juga yang non ilmiahpopuler ataupun perpustakaan Nasional dan perpustakaan umum informasinya lebih beragam, dari yang populer hingga yang bersifat ilmiah. 3. Fungsi Kultural Perpustakaan mempunyai fungsi kultural artinya, perpustakaan memiliki dan menyediakan bahan pustaka baik tercetak maupun elektronik yang menyajikan kebudayaan daerah, kebudayaan suatu bangsa ataupun kebudayaan antar bangsa. Di perpustakaan juga tersimpan koleksi hasil karya budaya manusia dari masa-ke masa, yang dapat dijadikan rujukan untuk mempelajari sejarah peradaban manusia. 4. Fungsi Rekreasi Perpustakaan mempunyai fungsi rekreasi artinya, pengguna dapat mencari koleksiyang bersifat populer dan menghibur. Disamping itu, pengguna dapat menggunakan media audio visual serta koran yang disediakan di perpustakaan tersebut. Untuk beberapa perpustakaan, ada yang menyediakan taman dan mendekorasi ruang perpustakaan menjadi tempat yang nyaman dan, toko buku, warnet sampai mini market. Yusuf, 1996 : 21 Dari kedua uraian di atas dapat dikemukakan bahwa perpustakaan umum mempunyai fungsi edukatif, informatif, kultural, dan rekreasi, referensi, preservasi dan konservasi, dan riset. 2.2Penggunaan Koleksi Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI versi online kata pakai berarti “mempergunakan”. Jadi keterpakaian koleksi adalah mempergunakan koleksi perpustakaan baik berupa buku maupun non buku untuk selanjutnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Kebutuhan pengguna perpustakaan akan informasi berbeda-beda beragam sesuai dengan latar belakang informasi, antara lain untuk meningkatkan pengetahuan, mengetahui perkembangan baru tentang ilmu pengetahuan, mendukung proses belajar-mengajar sarana hiburan dan lainya. Beragam latar belakang tersebut menyebabkan perbedaan dan tingkat keterpakaian sebuah koleksi. Menurut Lasa HS 2005: 317 bahwa pemanfaatan koleksi seperti banyaknya peminjam dan jumlah koleksi yang dipinjam biasanya digunakan sebagai salah satu unsur untuk mengetahui efektifitas suatu perpustakaan. Sesuai dengan teori di atas maka keterpakaian koleksi dalam penelitian ini adalah diukur dari koleksi buku yang dipinjam. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa penggunaan koleksi merupakan salah satu unsur untuk mengetahui apakah koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan termanfaatkan secara efektif. 2.2.2Tujuan Pengunaan Koleksi Anak Dalam Prosiding Seminar Internasional Multikutural dan Globalisasi 2012:6 tujuan koleksi anak sebagai media pendidikan dapat menggugah dan mengembangkan potensi seorang anak. Koleksi anak yang baik pada umumnya tercipta berdasarkan ilham pengarang yang diambil dari pengalaman dan prinsip hidup. Koleksi yang baik tidak melupakan unsur-unsur kenikmatan, kesenangan serta sentuhan emosi, emosi yang di peroleh pembacanya ketika membaca karya tersebut. Selain itu karya yang baik merupakan pengendapan, wawasan, penelitian, dan ketrampilan pengarang yang berhubungan dengan cara-cara penulisan untuk anak. 2.3Tingkat Penggunaan Koleksi Anak Menurut pendapat Murti 2004: 18-19 tingkat penggunaan koleksi ditentukan berdasarkan usia dari anak yang menggunakan koleksi antara lain : 1. Anak umur 0-2 tahun, buku untuk anak usia ini terbuat dari bahan yang tidak mudah robek, aman, jumlah halaman tidak lebih dari 10 halaman, buku dengan ilustrasi berwarna berani dan berbentuk jelas, serta cerita atau rangkaian kata yang memancing interaksi. Untuk melatih indra penglihatan dan pendengaran, serta memperkenalkan buku sebagai media interaksi antara orangtua dan anak. 2. Anak umur 2-3 tahun, buku dengan ilustrasi cerdas dan jenaka serta rangkaian kata yang dapat diucapkan bersama untuk mulai mengajak mereka berpikir kreatif. Jenis cerita yang disukai adalah cerita yang memperkenalkan tentang benda dan binatang di sekitar rumah, misalnya: sepatu, kucing, anjing, bola dan sebagainya. Memilih bahan bacaan tentang tokoh atau peran yang karakternya secara kontras berbeda. Hal ini untuk melatih mengidentifikasi aneka perasaan yang berbeda yang dirasakan oleh tokoh yang satu dengan yang lainnya. Sebaiknya lembaran buku terbuat dari bahan yang tidak mudah lecek atau rusak. 3. Anak umur 3-5 tahun, pilih buku yang mengandung pilihan kata yang cerdas dan kreatif serta ilustrasi yang menggugah imajinasi. Buku-buku yang memperkenalkan huruf-huruf akan menarik perhatiannya, misal huruf- huruf yang bisa membentuk nama orang, nama binatang dan nama buah yang ada dalam cerita. Mengenal angka angka dan hitungan yang dijalin dalam cerita, misal jam berapa si tokoh bangun, ke sekolah, dan lain-lain. Menyediakan buku dengan tema permainan misalnya puzzle, dan menyediakan literatur yang menekankan pada bacaan yang sifatnya menghibur yang memuat pesan moral. Buku bacaan yang sudah umum dengan tokoh yang sudah populer untuk cerita anak misalnya, si kancil, menyediakan bahan pustaka yang memuat informasi atau gambar tentang adanya aneka peran, dan pekerjaan atau fungsi benda. 4. Anak umur 5-7 tahun, pilih buku dengan tema yang unik serta tokoh yang menarik. Pada usia ini mereka mulai mengembangkan daya fantasinya, mereka sudah dapat menerima adanya benda atau binatang yang dapat berbicara. Cerita si Kancil atau cerita rakyat lainnya bisa mulai diberikan. Bila ceritanya panjang, lebih baik agak disederhanakan. Selain itu, anak-anak cenderung sudah mampu menikmati cerita yang menunjuk karakter sama dengan karakter pada umumnya. Menyediakan bacaan-bacaan cerita ringan, yang memuat cerita konflik dan solusinya ,misalnya kisah anak yang mampu mengatasi kesulitan hidupnya dalam keluarga. 5. Anak umur 8-10 tahun, biasanya anak-anak amat menyukai cerita-cerita rakyat yang lebih panjang dan rumit, cerita petualangan ke negeri dongeng yang jauh dan aneh, juga cerita humor. Selain itu, menyediakan bacaan yang melukiskan anak mampu mengatasi ketegangan seperti cerita anak korban bencana alam dan juga dengan tema kemandirian seperti kisah Nabi Muhammad sewaktu kecil. 6. Anak usia 10-13 tahun, pada usia ini anak-anak sudah mandiri membaca buku,mulai menyadari emosi dan gagasannya sendiri, haus mengenal wawasan baru dan perlu memperkaya kosa kata dan gaya berbahasanya. Di usia ini, dapat memperkenalkannya pada buku tanpa gambar atau bergambar sedikit, agar ia dapat menggunakan imajinasinya untuk melihat dunia yang diceritakan oleh buku tersebut. Pada umumnya menyukai cerita dari jenis mitologi, legenda, dan fiksi ilmiah serta humor. Cerita yang diadaptasi dari biografi pun bagus untuk didongengkan pada anak. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan tingkat penggunaan koleksi anak berbeda di setiap usia anak disesuaikan dengan keadaan dari pola pikir pada masing – masing anak.

2.4 PengertianEvaluasi