perekonomian daerah yang meningkat. Seperti yang dikemukakan oleh beberapa pegawai pada Dinas Perhubunan Provinsi Jawa Barat, dengan adanya IBK kinerja
pegawai semakin meningkat.
2.1.2.1 Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan TPP
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 119 Tahun 2009 tentang pedoman pengukuran kinerja dalam pemberian tambahan penghasilan
bagi pegawai negeri sipil PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Dalam rangka meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja PNS dan
CPNS di lingkungan pemerintahan provinsi Jawa Barat, diberikan insenti berupa tambahan penghasilan berdasarkan kriteria beban kerja, tempat bertugas, kondisi
kerja, kelangkaan profesi, dan prestasi kerja yang dilakukan melalui pengukuran kinerja.
Penjelasan mengenai kriteria diatas dapat diperinci menurut wirawan dalam “Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia” adalah :
1. Beban kerja
Beban kerja lebih kepada psikologi yang dimiliki pegawai sehingga pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan tepat waktu dan tugas tersebut
harus dapat motivasi kerjanya.
2. Tempat bertugas
Tempat dimana pegawai melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
3. kodisi kerja
kondisi kerja adalah keadaan lingkungan kerja ketika pekerjaan dilaksanakan dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
4. Profesi
Suatu jabatan berdasar pada Pengetahuan mengenai tingkatan pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang dimiliki.
5. prestasi kerja
prestasi kerja merupakan tingkat pencapaian tugas pokok dan tugas tambahan pegawai pada suatu periode penilai.
Untuk menilai sistem imbalan yang adil, manajemen perlu menempatkan suatu hubungan konsisten dan sistematik antara tingkat kompensasi dasar bagi
semua pegawai dalam organisasi. Menurut Ambar Teguh sulistiani, secara defiritif kompensasi langsung
adalah upah dasar ditambah bayaran yang berdasarkan prestasi kerja. Sedangkan kompensai tidak langsung adalah kategori umum tunjangan bagi pegawai dan
bermacam-macam tunjangan lainnya. 2009:258
Berdasarkan pada peraturan gubernur nomor 119 tahun 2009 tentang pedoman pengukuran kinerja dalam pemberian tambahan bagi PNS dan CPNS di
lingkungan pemerintahan provinsi jawa barat dalam mengukur kinerja dan menghitung besdaran TPP yang akan diterima. Pengukuran kinerja dalam
pemberian tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak, meningkatkan kinerja, motivasi, inovasi dan penghargaan terhadap kinerja PNS
dan CPNS berdasarkan pada perilaku dan prestasi kerja. Diharapkan dengan pemberian kompensasi atau TPP yang cukup baik dan
tinggi mengandung implikasi terhadap organisasi berupa kehati-hatian dalam penggunaan tenaga kerja supaya dapat efektif dan efisien. Pengukuran kinerja
dalam menentukan tambahan penghasilan dapat dilihat dari beberapa aspek perilaku dan perstasi kerja antara lain :
1. Kepemimpinan dalam tim kerja Kepemimpinan dalam tim kerja dibutuhkan dalam menilai perilaku dan
prestasi kerja pegawai khususnya bawahan yang bekerja sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya. Dimana atasan dapat memberikan penilaian terhadap bawahannya dengan berdasar pada kriteria IBK. Untuk pejabat
penilai dalam tim kerja adalah atasan langsung pegawai yang dinilai dengan ketentuan serendah-rendahnya pejabat eselon IV dalan kriteria jabatan.
Menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah bahwa : peran dari seorang pimpinan sangatlah penting, dimana tugas pokoknya adalah mengintegrasikan
variabel-variabel organisasi dan sumber daya manusia ke dalam bentuk sisitem sosio-teknik secara efektif.
2009:73 2. Perilaku yang diisyaratkan peraturan
Dalam melakukan pekerjaan pegawai negeri dituntut supaya memiliki integritas tinggi akan tanggung jawabnya terhadap pelayanan publik.
Disamping itu pemerintah dalm hal ini kepala daerah harus menentuka kebijakan yaitu kebjakan Pimpinan dalam hal ini kepala daerah harus
menentukan kenbijakan strategik sebagai panduan untuk menentukan hal-hal yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang efisien dan
efektif. 3. Profesi
Dalam penilaian tunjangan perbaikan penghasilan dibutuhkan pegawai negeri yang handala dibidangnya, yaitu haru memiliki assesor kompetensi dimana
pegawai negeri sipil telah memiliki keahian dibidang assesor kompetensi dan kinerja PNS dan CPNS, yang diberikan tugas tambahan untuk mengumpulkan
dan menganalisis data serta memverifikasi hasil pengukuran yang dilakukan oleh pejabat penilai berdasarkan pada surat tugas dubernur.
4. Disiplin kerja Menurut miftahul thoha bahwa disiplin dilingkungan organisasi publik
khususnya pegawai negeri dan pelaksanaan tugas pekerjaan, telah dibuat ketentuan peraturan yang diterapkan bagi pegawai negeri. Salah satu tolok
ukur dalam menilai kedisiplinan adalah tingkat kehadiran pegawai baik datang dan pulangnya pegawai tepat waktu sesuai dengan ketentuan.
5. Kualitas pekerjaan Bagi pegawai negeri sipil dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat harus memiliki kualitas dan kuantitas yang dihasilkan. Kualitas yang dimiliki pegawai negeri harus sesuai dengan tingkat pekeraann dan
kealian serta kemampuan, maka dari itu dalam merekrut PNS pemerintah selektif dalam menilai tingkat kelayakan dari SDM yang dimiliki tiap
pegawai. 6. Kerjasama dan relasi
Salah satu tingkat pengukuran kinerja dalam pemberian TPP adalah dengan melihat out put atau hasil kerja. Kerja sama dan relasi sangat dibutuhkan
sebagai hasil dari pekerjaan yang diberikan pimpinan serta menjadi salah satu penilaian TPP berdasarkan ketepatan waktu yang dikerjakan pegawai.
7. Inisiatif Untuk mempermudah pekerjaan pimpinan memberikan kebebasan dalam
memberikan
8. Menentukan perioritas Berdasarkan pada keputusan gubernur Nomor 481kep.966-org2009 bahwa
yang menjadi salah satu pengukuran penentuan besarnya Tunjangan Perbaikan Penghasilan sebagai salah satu aspek pendukung dimana
kemampuan pegawai untuk memilih pekerjaan yang didahulukan, serta mengerti pekerjaan rahasia.
9. Kebutuhan dukungan bawahan Dalam usaha untuk mencapai tujuan kedinasan pimpinan mengakui bahwa
adanya dukungan bawahan sangat mempengaruhi kinerja organisasi, karena bawahan mempunyai andil dalam melaksanakan kegiatan kedinasan.
2.1.2.2 Pihak-pihak yang diberikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan TPP