Artinya variable pengeluaran rutin, pengeluaran konsumsi dan investasi tidak nyata mempengaruhi Y PDRB.
Hα diterima jika F-statistik ≥ F-tabel pada α=5 Artinya variable X
1
pengeluaran pemerintah, X
2
pengeluaran Konsumsi, X
3
investasi nyata mempengaruhi Y pertumbuhan ekonomi PDRB. Nilai F-statistik diperoleh dengan rumus:
F-hitung =
Dimana: R
2
= Koefisien determinasi K
= Jumlah variable independen ditambah intercept dari suatu model persamaan
n = Jumlah sampel
3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Kelasik a. Uji Multikolineritas
Uji multikolineriti digunakan untuk mengetahui suatu kodisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainya. Untuk
mengetahui ada tidaknya multikolinerity dapat dilihat dari R-square, f-hitung, t- hitung, serta standart error.
Universitas Sumatera Utara
Adanya multikolinerity ditandai dengan:
a Standard error tidak terhingga.
b Tidak ada satupun t-
statistik yang signifikan pada α = 5, α = 10, α=
1.
c Terjadi perubahan tanda sesuai dengan teori
d R
2
sangat tinggi. b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi hubungan antara anggota, digunakan untuk mengetahui apakah didalam model yang digunakan terdapat autokorelasi yang
antara variable-variabel yang diamati. Uji Durbin- Watson dirumuskan sebagai berikut:
D - hitung = ∑et- et-1
2
∑ e
2
t Bentuk hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Ho : p = 0, artinya tidak ada autokorelasi Ha : p
≠ 0, artinya ada autokorelasi Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu
diperoleh nilai kritis dl dan du dalam table distriusi Durbin-Watson untuk nil ai α
hipotesis yang digunakan adalah.
Universitas Sumatera Utara
inconclusive Autokorelasi
Autokorelasi positif
Ho diterima negatif
no autocorrel
ation
0 di du 2
4-du 4-di 4
Gambar 3.1 Kurva Autokorelasi
Keterangan: H0 : tidak ada korelasi
DW tolak H0 ada Korelasi +
DW di : tolak H0ada korelasi -
DW : terima H0 tak ada korelasi
di : tidak bias disimpulkaninconclusive
4-du tidak bias disimpulkan inconclusive
Universitas Sumatera Utara
3.9 Definisi Oprasional
Definisi oprasional batasan definisi bertujuan untuk mengarahkan dan membatasi penelitian, batasan-batasan definisi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1.
Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan PDRB Harga Konstan Y adalah sebagai peningkatan kemampuan diri suatu perekonomian
dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan pada satu tahun dasar
tertentu yang besarnya dinyatakan dalam jutan Rupiah. 2.
Pengeluaran pemerintah X
1
adalah pengeluaran pembangunan yang ditujukan untuk membiayai oprasional penyelenggaraan pemerintah
di Kabupaten Karo dalam satuan jutan Rupiah. Yang terdiri dari 2 jenis yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran pembanguan suatu
daerah yaitu Kabupaten Karo yang besarnya dinyatakan dalam jutaan Rupiah.
3. Pengeluaran konsumsi X
2
adalah pengeluaran oleh anggota rumah tangga di suatu daerah atau wilayah yang meliputi semua barang dan
jasa baik barang yang yanga tahan lama maupun yang tak tahan lama dikurangi hasil netto penjualan dikurangi pembelian barang-
barang bekas atau tak terpakai yang dilakukan oleh suatu rumah tangga, yang besarnya dinyatakan dalam satuan jutaan Rupiah.
4. Investasi adalah X
3
penanaman modal yang dilakukan swasta nasional maupun swata asing di Kabupaten Karo dalam satuan Jutaan
Rupiah
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN