4.2. SCANNING ELECTRON MICROSCOPE SEM
Analisis SEM menunjukkan bahwa bentuk dan perubahan morfologi permukaan dari sampel yang dianalisis. Pada prinsipnya bila terjadi perubahan suatu
bahan misalnya patahan, lekukan dan perubahan struktur dari permukaan maka bahan tersebut cenderung mengalami perubahan energi. Energi yang telah berubah tersebut
dapat dipancarkan, dipantulkan dan diserap serta diubah bentuknya menjadi fungsi bergelombang elektron yang dapat ditangkap dan dibaca hasilnya.
Foto SEM dengan perbesaran 150, 200 dan 400 kali perbesaran :
Gambar 9. Foto permukaan kalsium alginat-kitosan dengan menggunakan SEM 400 x perbesaran.
Gambar 10. Foto permukaan kalsium Gambar 11.Foto permukaan kalsium algi
Alginat kitosan setelah difusi menggunakan nat-kitosan Dawolo,2005 SEM 200 x perbesaran.
Dari hasil SEM yang diperoleh menunjukkan morfoligi membran yang agak kasar gambar 8 dan gambar 9. Tetapi dibandingkan dengan penelitian yang
sebelumnya Dawolo,2005 dapat dilihat bahwa permukaa membran kalsium alginat kitosan lebih halus dibandingkan dengan membran alginat-kitosan.
Universitas Sumatera Utara
Perubahan morfologi permukaan membran sesudah difusi juga dapat dilihat dari gambar berikut ini.
Gambar 12. Foto permukaan kalsium alginat-kitosan setelah difusi dengan menggunakan SEM 150 dan 200 x perbesaran .
Setelah mengalami difusi membran kalsium alginat kitosan mengalami pengerutan. Hal ini menunjukkan bahwa membran hanya mengalami perubahan fisika
saja, tidak mengalami perubahan struktur dan reaksi kimia zat yang terdifusi. Pengerutan membran kalsium alginat-kitosan disebabkan sifat dari membran terrsebut
mudah mengabsorbsi air.
Universitas Sumatera Utara
4.3. UJI KEKUATAN TARIK.
Pengujian kekuatan tarik membran kalsium alginat kitosan dilakukan pada suhu kamar dengan berat beban 100kgf dan kecepatan 20mmmenit. Kekuatan tarik
membran dapat dilihat dari nilai load dan stroke yang dimilikinya. Nilai stroke menyatakan kekuatan tarik pada saat putus, sedangkan stroke mmmenit
menunjukkan kekuatan regangan pada saat putus. Nilai load dan stroke berbanding terbalik.
Tabel 3. Data kekuatan tarik load, kekuatan regangan pada membran kalsium alginat-kitosan.
Ulangan Load kgF
Stroke mmmenit 1 0.16 2.81
2 0.06 2.66
Kurva 3. Load Vs stroke membran kalsium alginat kitosan Bila dibandingkan dengan peneliti terlebih dahulu Dawolo dan Meriaty
membran kalsium alginat-kitosan memiliki nilai stroke dan load yang lebih besar dibandingkan dengan membran alginat kitosan dan kalsium alginat.
Berikut merupakan perbandingan nilai stroke antara membran kalsium alginat kitosan, alginat kitosan dan kalsium alginat.
K e
ku a
ta n
ta ri
k l
o a
d kg
f
0.5
1 2
Kekuatan regangstroke mmmenit
Kekuatan regangstroke mmmenit
0.5
K e
ku a
ta n
ta ri
k l
o a
d kg
f
1 2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.Perbandingan nilai stroke dan Load pada berbagai jenis membran
Jenis Membran Load kgF
Strokemmmenit Kalsium alginat-kitosan 0.16
2.81 Alginat-kitosan 0.080 12.510
Kalsium Alginat 1 0.05
3.27
Pada uji kekuatan tarik dalam membran kalsium alginat-kitosan dapat diketahui kemuluran dari membran tersebut yaitu :
Kemuluran ε
1
=
100 x
l l
l
o o
= 100
3 .
3 81
. 2
x cm
cm = 85.15
ε
2
=
100 x
l l
l
o o
= 100
9 .
2 66
. 2
x cm
cm =
91.29 Kekuatan tarik
σ =
o
A Fmaks
dimana A
o
= luas penampang permukaan membran.
=
o
A load
σ
1
= 02125
. 16
. = 7.52
σ
2
= 0175
. 016
. = 3.42
Dari perhitungan diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel 5. Data Kemuluran dan Kekuatan tarik membran kalsium alginat-kitosan
Ulangan Load kgf
Stroke mmmenit
Kemuluran Kekuatan
tarik Mpa 1 2.81
0.16 85.15
7.52 2 2.66
0.06 91.29
3.42
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kekuatan tarik membran kalsium alginat-kitosan agak sedikit rendah. Hal ini disebabkan interaksi ionik yang lemah
dalam membran kalsium alginat kitosan yang menyebabkan membran kalsium alginat-kitosan memiliki kekuatan tarik yang lemah sehingga mudah putus.
Universitas Sumatera Utara
4.4. UJI DIFUSI DAN FLUKS MEMBRAN KALSIUM ALGINAT KITOSAN