Pembubaran Koperasi TINJAUAN UMUM TERHADAP KOPERASI SECARA TEORITIS

1. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan; 2. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan di dalam AD; 3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan da kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota. Masa jabatan bagi pengurus koperasi maksimal adalah 5 tahun.110 Namun, pada kenyatannya masalah mengenai masa jabatan ini diatur sendiri- sendiri oleh AD masing-masing koperasi, yang umumnya selama 4-5 tahun.

D. Pembubaran Koperasi

Pembubaran koperasi dapat dilakukan berdasarkan keputusan pemerintah atau keputusan rapat anggota. Dalam hal pembubaran didasarkan keputusan pemerintah, maka keputusan pembubaran oleh pemerintah sebagaimana dimaksud dilakukan apabila: 33 1. Terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan undang-undang. 2. Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan. 3. Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan. Keputusan pembubaran koperasi oleh pemerintah dikeluarkan dalam waktu paling lambat 4 bulan terhitung sejak tanggal diterimanya surat 33 http:community.gunadarma.ac.iduserblogsviewname_lntank_damarid_6574title_ pembentukan-dan-pembubaran-koperasi. Diakses tanggal 4 Nopember 2010. Universitas Sumatera Utara pemberitahuan rencana pembubaran tersebut oleh koperasi yang bersangkutan. Dalam jangka waktu paling lambat 2 bulan sejak tanggal penerimaan pemberitahuan, koperasi yang bersangkutan berhak mengajukan keberatan. Keputusan pemerintah mengenai diterima atau ditolaknya keberatan atas rencana pembubaran diberikan paling lambat 1 bulan sejak tanggal diterimanya pernyataan keberatan tersebut. 34 Dalam hal terjadi pembubaran koperasi, anggota hanya menanggung kerugian sebatas simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang dimilikinya. Hapusnya Status Badan Hukum dilanjutkan dengan: 35 1. Pemerintah mengumumkan pembubaran koperasi dalam berita Negara Republik Indonesia 2. Status Badan Hukum Koperasi hapus sejak tanggal pengumuman pembubaran koperasi tersebut dalam berita Negara Republik Indonesia. 34 Ibid 35 Ibid Universitas Sumatera Utara

BAB III PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KOPERASI

A. Pembinaan Koperasi

Keberadaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah KUKM mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial dan ekonomi bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Peran usaha kecil dan menengah UKM yang besar ditunjukkan oleh kontribusinya terhadap produksi nasional, jumlah unit usaha dan pengusaha, serta penyerapan tenaga kerja. Menurut data Departemen Koperasi tahun 2005, jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM di Indonesia saat ini sebanyak 42,4 juta unit usaha, menyerap 79 juta tenaga kerja, dan menyumbang hampir 57 PDB Produk Domestik Bruto nasional Badan Pusat Statistik BPS 2003. Dari jumlah tersebut 99,9 merupakan usaha mikro dan kecil. Jadi hanya 0,1 yang merupakan usaha menengah. Ini menunjukkan betapa banyaknya pengusaha mikro dan kecil yang harus diberdayakan. Apabila setiap unit usaha mikro dan kecil mampu difasilitasi dan diberdayakan untuk menciptakan 1 satu orang kesempatan kerja atau kesempatan usaha tambahan baru, maka akan tercipta 40 juta kesempatan kerja baru. Ini artinya, jika mampu memberdayakan UMKM tersebut, berarti upaya pemberantasan kemiskinan akan berhasil secara signifikan. 36 36 Diakses melalui http:\\www.depkop.go.id, Jum’at, tanggal 8 Juni 2011. Universitas Sumatera Utara