Pengawasan Koperasi PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KOPERASI

B. Pengawasan Koperasi

Pengawasan yang bertujuan untuk mencegah kesalahan yang mungkin terjadi adalah lebih bijaksana daripada memberi hukuman dan peringatan. Jadi, tugas pengawas sesuai UU No.251992 Pasal 39 adalah sebagai berikut : 40 1. Pengawas bertugas: a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengolaan koperasi b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya 2. Pengawas berwenang: a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi. b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan Di samping itu, karena pengawasan yang bersifat mencegah itu lebih baik dan lebih bijaksana, maka tugas pengawas hendaknya bertujuan: 41 1. Memberikan bimbingan kepada pengurus dan karyawan kea rah keahlian dan ketrampilan. 2. Mencegah pemborosan bahansumber daya, waktu, dan tenaga agar tercapai efisiensi perusahaan koperasi. 3. Menilai hasil kerja dengan rencana yang sudah ditetapkan. 4. Mencegah terjadinya penyelewengan. 5. Menyelesaikan atau Menjaga tertib administrasi secara menyeluruh. Manfaat struktur pengawasan dalam koperasi dapat diuraikan dalam empat 4 butir penting, sedangkan lingkupnya dalam dua 2 butir sebagai berikut: 40 Hendrojogi, Op. cit, hal. 53 41 Sonny Sumarsono, Manajemen Koperasi, catakan pertama, Jakarta: PT. Graha Ilmu, 2003, hal. 41. Universitas Sumatera Utara 1. Manfaat struktur pengawasan intern dalam koperasi a. Mengamankan harta kekayaan koperasi sekaligus mencegah kebocoran b. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi koperasi c. Meningkatkan kepastian hukum dalam aturan main mekanisme koperasi d. Sebagai instrumen audit untuk memudahkan penelusuran jika terjadi pelanggaran 2. Lingkup struktur pengawasan dalam koperasi secara umum dibagi dalam dua bidang sebagai berikut: a. Struktur pengawasan intern manajemen. Tujuannya untuk memastikan apakah pelaksana mentaati semua prosedur yang ada dengan benar dan apakah prosedur yang ada telah menjamin efesiensi. Sasarannya adalah: 1 tepat prosedur, dapat dinilai dari kecepatan menyelesaikan pekerjaan dengan biaya yang lebih murah. 2 tepat pelaksana, berpengetahuan dan trampil, dapat dinilai dari tingkat kerajinan, ketelitiankesalahan, dan volume pekerjaan yang diselesaikan. 3 tepat otoritas, pemisahan wewenang, delegasi, tanggung jawab dapat dinilai dari tingkat kepemimpinan, tanggung jawab terhadap pekerjaannya maupun pekerjaan bawahannya. 4 Struktur Pengawasan akuntansi. Tujuannya untuk memastikan apakah semua transaksi telah dicatat dengan benar sesuai Standar Akuntansi Keuangan SAK. Sasarannya: tepat prosedur, tepat jumlahnilai, tepat waktu, tepat pencatatan, dan tepat otoritas. Universitas Sumatera Utara Untuk mengukur apakah proses dan sistem pengawasan oleh anggota secara demokratis dilakukan di dalam sebuah koperasi dilakukan dengan benar, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan atau dapat digunakan sebagai alat ukur, yakni sebagai berikut: 1. penyelenggaraan RA tahunan; 2. rasio kehadiran anggota dalam RA; 3. Rencana kegiatan RK dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi RAPB disyahkan dan Dilaksanakan; 4. Realisasi anggaran pendapatan koperasi; 5. Realisasi anggaran belanja koperasi; 6. Realisasi surplus hasul usaha koperasi; 7. Pemeriksaan intern dan ekstrn Pengawas koperasi berdiri sejajar dengan pengurus. Ini artinya bahwa diantara keduanya tidak ada yang lebih atas atau membawahi. Keduanya sama sederajat dimata anggota dan didalam manajemen koperasi. Keduanya dipilih oleh anggota lewat RA, dan oleh karena itu keduanya bertanggung jawab pada RA, serta keduanya melaksanakan amanat RA didalam mengelola kegiatan sehari-hari walaupun dalam fungsi yang berbeda. 42 Agar pelaksanaan pengawasannya baik atau efektif sesuai tujuannya, maka setiap anggota pengawas harus memiliki beberapa pengetahuan dasar sbb: 43 1. Pengetahuan tentang perkoperasian, yang meliputi: 42 Ibid 43 Struktur pengawasan perlu dibuat secara tertulis sebab ada adagium: “tidak ada kesalahan, tidak ada sanksi, tanpa adanya suatu peraturan yang mendahului, harus ada kata sepakat dari orang yang berwenang”, dalam hal ini dapat diputuskan oleh RA, Pengurus, Pengawas, atau seseorang yang ditunjuk. Universitas Sumatera Utara a. peraturan koperasi: UU koperasi, kepresinpres, anggaran rumah tangga dan RA b. organisasi dan manajemen: landasan, asas dan prinsip koperasi, struktur dan sejarah koperasi c. pengetahuan usaha: produksi, jasa dan pemasaran 2. Pengetahuan akuntansi, antara lain: sistem pembukuan, analisa neraca RL, auditing, dan pembelanjaan. 3. Pengetahuan tentang hukum, meliputi antara lain: hukum pajak, hukum dagang, dan hukum perburuhan 4. Kebijaksanaan pemerintah, seperti misalnya kebijaksanaan dibidang ekonomi dan keuangan.

C. Pembinaan dan Pengawasan Independen dalam Koperasi