VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat
Pada dasarnya perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 mengacu dan merencanakan untuk terwujudnya pembangunan yang diamanatkan dari Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat seperti dibahas pada Bab III. Berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Jawa Barat, maka Bappeda Provinsi Jawa Barat berperan dalam mensukseskan pencapaian Misi Ketiga
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme,
Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik. Dalam melaksanakan misi tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dituntut untuk meningkatkan pelayanan publik dan birokrasi yang sederhana, efisien, dan transparan, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsiJawa Baratsebagai Institusi yang berfungsi dalam perencanaan pembangunan perlu menyikapi hal tersebut, melalui perencanaan yang dirancang dengan baik, objektif, fokus, efisien, dan dapat dievaluasi secara jelas, serta terukur. Berdasarkan hal tersebut, maka Bappeda Provinsi Jawa Barat melakukan reformasi perencanaan pembangunan berbasis kinerja untuk percepatan pencapaian target indikator kinerja daerah melalui :
1. Perencanaan pembangunan dalam kerangka regulasi dan investasi, focus kepada
kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah;
2. Percepatan capain target pembangunan melalui Rencana aksi Multi Pihak implementasi
Pekerjaan (RAM-IP) yang dituangkan pada SK Gubernur Nomor 500 Tahun 2014;
3. Penerapan anggaran berbasis kinerja. Hasil yang dicapai dari penggunaan sumberdaya (money follow result);
4. Tanggung jawab pada level program dan kegiatan, pemberlakuan Perjanjian Kinerja (PK) di seluruh level birokrasi dengaan reward dan sanksi yang jelas;
5. Terintegrasi antara perencanaan, penganggaran, dan evaluasi . Berdasarkan isu strategis dan terwujudnya reformasi perencanaan berbasis kinerja tersebut di
atas, maka dalam revisi Renstra Bappeda ini dirumuskan Visi Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai berikut :
βMewujudkan Perencanaan Pembangunan Jawa Barat yang Berkualitas dan Akuntabelβ
Visi tersebut dijabarkan kedalam Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat :
1. Mewujudkan perencanaan yang implementatif;
2. Mewujudkan keselarasan perencanaan pembangunan;
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan;
4. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang didukung SDM yang handal. Mewujudkan Perencanaan yang implementatif adalah perencanaan pembangunan yang dapat
dengan mudah diukur target-target pencapaiannya berdasarkan prioritas pembangunnan yang tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan, baik tahunan, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Mewujudkan keselarasan perencanaan pembangunan mengandung arti perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah Kabupaten Kota dan pemerinntah pusat yaitu perencanaan yaitu terjadi keselarasan antara perencanaan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dan selaras dengan Provinsi Perbatasan, yang memeperhatikan tata ruang yang dibangun berdasarkan usulan dari pelaku pembangunan sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat.
Mewujudkan perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan yaitu perencanaan yang kosisten antar waktu (RKPD dengan Renja dan Renja, antar RKPD dengan Renstra dan RPJMD, dan RPJMD dengan RPJPD), dan penganggaran; Konsisitensi pelaksanaan pembangunan tahunan, lima tahunan yang mengacu kepada rencana pembangunan; Perencanaan yang transparan adalah perenacanaan yang didukung oleh keterbukaan layanan data, hasil analisis data, dan informasi perencanaan dan hasil pembangunan.
Mewujudkan perencanaan pembangunan yang didukung SDM yang handal, yaitu perencanaan yang didukung oleh sumber daya manusia perencana yang memiiki kapabilitas dengan ciri bersertifikat kompetensi, dan terdistribusi sesuai kebutuhan berdasarkan kepakarannya.
Perwujudan Misi ketiga yang sekaligus menerapkan proses/siklus manajemen (Planning, Organizing, Actuating, and Controlling), memerankan Bappeda dalam seluruh proses. Tahap awal yaitu perencanaan kebijakan makro dan sektoral, serta perencanaan anggaran berbasis kinerja dan pendekatan bottom-up untuk merumuskan perencanaan yang jelas dan terukur agar sesuai sasaran dan indikator pencapaian hasil dari program pembangunan, serta memastikan program dan kegiatan ditujukan dan mengakomodir kepentingan/kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Tahap kedua, perumusan perencanaan tersebut membutuhkan pembagian peran, koordinasi yang terus menerus, dan dukungan kapasitas SDM perencana yang baik. Fungsi Bappeda sebagai OPD yang memberikan pelayanan dalam bidang perencanaan, yang sekaligus juga menjadi koordinator perencanaan seluruh OPD, harus berperan dan mendukung setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Tahap selanjutnya, Bappeda berperan dalam menilai kemajuan dan hasil perencanaan pembangunan untuk mengukur pencapaiannya sesuai sasaran dan target yang ditetapkan.
Kedudukan Bappeda sebagai OPD dan sebagai koordinator perencanaan seluruh sektor/ OPD Provinsi Jawa Barat menuntut kinerja dan kualitas perencanaan pembangunan yang komprehensif. Bappeda sebagai lembaga perencanaan dan organisasi pembelajaran (learning organization) harus Kedudukan Bappeda sebagai OPD dan sebagai koordinator perencanaan seluruh sektor/ OPD Provinsi Jawa Barat menuntut kinerja dan kualitas perencanaan pembangunan yang komprehensif. Bappeda sebagai lembaga perencanaan dan organisasi pembelajaran (learning organization) harus
Optimalisasi sistem pengendalian dan evaluasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan kajian strategis pembangunan, menilai metodologi dan pelaksanaan program dan kegiatan, serta pemanfaatan hasil evaluasi dalam menyempurnakan perencanaan pembangunan periode perencanaan selanjutnya. Penyediaan satu data dan informasi pembangunan Jawa Barat yang akurat dan mudah diakses harus diprioritaskan, untuk mendukung Bappeda dan pemangku kepentingan lainnya dalam proses perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan, serta membantu penyediaan data dan informasi bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu peningkatan kapasitas dan kualitas SDM perencana Bappeda harus diprioritaskan untuk mendukung kehandalan perencanaan serta menjamin produk perencanaan dan kajian pembangunan yang bermanfaat bagi pembuat keputusan, perumus kebijakan, pemangku kepentingan dan masyarakat, sebagai bentuk kontribusi pelayanan Bappeda dalam mewujudkan Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat
A. Tujuan
Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bapeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018, maka tujuan jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai berikut :
1. Perencanaan pembangunan yang jelas dan terukur
2. Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi
3. Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
4. SDM perencana pembangunan yang kompeten
B. Sasaran
Berdasarkan hasil analisis melalui pendekatan logical framework, maka sasaran yang ingin dicapai Bappeda Provinsi Jawa Barat pada periode 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kesesuaian prioritas pembangunan RKPD terhadap Prioritas Pembangunan RPJMD
2. Meningkatnya kesesuaian target program Renstra OPD terhadap target program RPJMD
3. Meningkatnya kesesuaian target kegiatan Renja OPD terhadap target prioritas pembangunan RKPD
4. Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah
5. Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang
6. Meningkatnya kualitas pelayanan perencanaan pembangunan
7. Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan
8. Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran
9. Meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur
10. Meningkatnya proporsi SDM perencana terhadap kebutuhan ideal Tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat beserta indikator kinerjanya
disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini:
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Satuan
1.1.1 Tingkat Kesesuaian Perencanaan
1.1. Meningkatnya kesesuaian
Prioritas Pembangunan Pembangunan yang
prioritas pembangunan RKPD
RKPD Dengan Prioritas Terukur
terhadap Prioritas
Pembangunan RPJMD
Pembangunan RPJMD Persen
1.2. Meningkatkanya kesesuaian
1.2.1 Tingkat Kesesuaian Target
target program Renstra OPD
Program Renstra OPD Persen
terhadap target program
Terhadap Target Program
RPJMD
RPJMD
1.3 Meningkatnya kesesuaian
1.3.1 Tingkat Kesesuaian Target
target kegiatan Renja OPD
Kegiatan Renja OPD
terhadap target prioritas
Terhadap Target Prioritas Persen
Pembangunan RKPD 2. Perencanaan yang
pembangunan RKPD
2.1.1 Tingkat keselarasan terintegrasi, sinkron, dan
2.1 Meningkatnya kinerja
rencana pembangunan sinergi
perencanaan pembangunan
daerah
provinsi dengan Nasional, Persen Kab/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi 2.1.2 Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan
Persen prioritas pembangunan Jawa Barat
2.2 Meningkatnya konsistensi
2.2.1 Tingkat kesesuaian
dan kinerja penataan ruang
Persen Ruang Wilayah
rencana pembangunan dengan Rencana Tata
3. Konsistensi dan
3.1.1 Tingkat layanan informasi transparansi dalam hal
3.1 Meningkatnya kualitas
Persen perencanaan,
layanan perencanaan
perencanaan
pembangunan daerah penganggaran, pelaksanaan, dan
pembangunan
3.1.2 Tingkat ketersediaan data pengawasan
dan informasi pembangunan
Persen
Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan
Orang
3.2 Meningkatnya konsistensi
3.2.1 Tingkat kesesuaian
pelaksanaan pembangunan
sasaran pembangunan
terhadap rencana
jangka panjang, jangka Persen
pembangunan
menengah dan tahunan 3.2.2 Tingkat konsistensi pelaksanaan
Persen pembangunan terhadap
rencana pembangunan
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Satuan
3.3 Meningkatnya kesesuaian
3.3.1 Tingkat konsistensi
perencanaan dengan
perencanaan dengan Persen
penganggaran 4. SDM perencana
penganggaran
4.1.1 Prosentase aparatur pembangunan yang
4.1 Meningkatnya kompetensi
perencana OPD & Persen kompeten
sumberdaya aparatur
Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi
4.2 Meningkatnya proporsi SDM
Prosentase SDM
perencana terhadap
perencana terhadap Persen
kebutuhan ideal
kebutuhan ideal
Dalam menghitung kinerja sasaran strategis, indikator kinerja dihitung dengan formula sebagai berikut : Metode Perhitungan yang digunakan :
πππ πππ πππππππππππ Γ 100% Ket Dokumen Perencanaan :
1. RKPD Murni
2. RKPD Perubahan
3. Renja Murni
4. Renja Perubahan
5. RKA/DPA Murni
6. RKA/DPA Perubahan
7. KUA PPAS Murni
8. KUA PPAS Perubahan
Ket Dokumen Evaluasi :
1. Evaluasi RKPD
2. Evaluasi RPJMD
3. Evaluasi RENJA OPD/Biro
4. LKPJ
5. Hasil Pemantauan lapangan
πππ πππ ππππππ ππ πππ‘π πππ ππππππ π¦π π‘πππ ππππ Γ 100% Ket Analisis data dan Kajian Bidang:
1. Ekonomi : Nilai tukar petani, ekonomi pertanian, ketahanan pangan, produksi padi, produksi ikan,
2. Fisik : Penyediaan Air Bersih Perdesaan, Citarum Bestari
3. Sosbud : Kemiskinan, Tenaga Kerja,
4. Pemerintahan : Potensi Desa.
Ket Media Penyampaian Usulan :
1. Musrenbang
2. Sms Jabar Membangun
3. Dokumen Manual
Ket rencana pembangunan OPD/Biro : Renstra dan Renja.
6. Ket : β’ KSP = Kesesuaian Sasaran Pembangunan
β’ KTP = kesesuaian Tema Pembangunan β’ KPP = kesesuaian Prioritas pembangunan β’ KIK = kesesuaian Indikator Kinerja
3 Ket Dokumen Rujukan :
7. Ket : 1. KRP = Keselarasan Rencana Pembangunan 2. KPPNP = Keselarasan Program Prioritas Nasional dengan Provinsi
KPPPK = Keselarasan Program Prioritas Provinsi dengan Kab./Kota
Ket Dokumen Perencanaan : RKP,RKPD Provinsi, RKPD Kab./Kota RPJMD Provinsi, RPJMD Kab./Kota
8. Ket :
1. KPP = Kesesuaian Perencanaan Dengan Penganggaran
2. PPd = Prioritas Pembangunan Yang Dibiayai APBD
3. PPr = Prioritas Pembangunan Yang Direncanakan.
9. Ket :
1. KPr = konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan 2. DRts = dokumen perencanaan yang ditindaklanjuti dalam pelaksanaannya sesuai
prinsip SMART Planning. 3. DR = Dokumen Perencanaan π·π π‘π
10. Ket : 1. KDIP = Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan 2. DPt = Data Pembangunan Yang Tersedia 3. DPb = Data Pembangunan Yang Dibutuhkan
11. Ket : 1. AIP = Aksesibilitas Informasi Pembangunan 2. PW = Pengunjung Website Bappeda dan Pusdalisbang
12. Ket : 1. SPS = SDM perencana yang memiliki sertifikat 2. APSk = aparatur perencana yang memiliki sertifikat kompetensi 3. AB = Aparatur Bappeda
13. Ket : 1. Nskp = Tingkat nilai SKP SDM perencana diatas 70% 2. SPb = Jumlah SDM perencana dengan capaian nilai SKP diatas 70% 3. SP = Jumlah SDM perencana
14. Ket : 1. SPKi = Proporsi JumlahSDM perencana terhadap kebutuhan ideal 2. SP = Jumlah SDM Perencana 3. SPAj = SDM perencana sesuai analisa jabatan
4.3. Strategi dan Kebijakan Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan tujuan reformasi perencanaan yang telah dibahas di atas, maka revisi renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dalam menyusun strategi dan kebijakan Bappeda sebagai fungsi perencanaan pembangunan Jawa Barat dilaksanakan dengan pendekatan Logical Frame Work dan pohon kinerja sebagai berikut:
Analisis Logical Frame Work, diagram keterkaitan antar fungsi pada kelembagaan Bappeda, dan Analisis Pohon Kinerja yang dilaksanakan melalui Focus Group Disscusion (FGD) dengan peserta dari OPD, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha, dan Lembaga Swadaya masyarakat seperti pada Gambar 4.1,
4.2, dan 4.3.
Gambar 4.1
Kerangka Analisis Logical Frame Work Dalam Menentukan Indikator Kinerja Bappeda Jawa Barat
Gambar 4.2
Kerangka Analisis Keterkaitan Antar Fungsi Kelembagaan Bappeda Jawa Barat
Gambar 4.3
Kerangka Analisis Pohon Kinerja Bappeda Jawa Barat
Hasil dari analisis tersebut menghasilkan : (1) Strategi; (2) Kebijakan; dan Indikator yang harus dicapai oleh Bappeda sebagi OPD Perencana untuk eselon II, III dan IV.
A. Strategi
Strategi Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, sebagai berikut :
1. Optimalisasi kesesuaian prioritas pembangunan RKPD dengan prioritas pembangunan RPJMD (Bidang Perencana)
2. Optimalisasi penyediaan data indikator pembangunan mendukung penyusunan prioritas pembangunan RKPD (UPTB Pusdalibang)
3. Optimalisasi kualitas hasil evaluasi pelaksanaan prioritas RKPD terhadap prioritas tahunan RPJMD (Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
4. Meningkatkan kesesuaian target program Renstra OPD dengan target program RPJMD (Bidang Perencana)
5. Meningkatkan kualitas hasil evaluasi pelaksanaan Renstra OPD terhadap target RPJMD (Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
6. Meningkatkan kesesuaian target kegiatan Renja OPD dengan target prioritas pembangunan RKPD (Bidang Perencana)
7. Meningkatkan kesesuaian pendanaan Renja OPD dengan target prioritas RKPP (Bidang Pendanaan Pembangunan)
8. Meningkatkan hasil evaluasi pelaksanaan target kegiatan Renja OPD terhadap target prioritas pembangunan RKPD (Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
9. Optimalisasi perencanaan pembangunan partisipatif (Sekretariat dan Bidang Perencana)
10. Optimalisasi koordinasi dan komunikasi rencana pembangunan antar daerah (Sekretariat dan Bidang Perencana)
11. Optimalisasi intensitas komunikasi publik dalam perencanaan pembangunan (Sekretariat dan Bidang Perencana)
12. Optimalisasi efektivitas proses usulan pembangunan dari pelaku pembangunan (Sekretariat)
13. Optimalisasi implementasi rencana pola dan rencana struktur ruang dalam rencana pembangunan (Bidang Fisik)
14. Optimalisasi keselarasan rencana tata ruang kabupaten/kota terhadap tata ruang provinsi (Bidang Fisik)
15. Optimalisasi peran unit kerja penyedia data di Bappeda (UPTB Pusdalisbang)
16. Optimalisasi ketersediaan data dan kualitas hasil analisis data pembangunan (UPTB Pusdalisbang)
17. Optimalisasi penyebarluasan data dan informasi pembangunan (Sekretariat dan UPTB Pusdalisbang)
18. Optimalisasi akses publik terhadap data dan informasi pembangunan (UPTB Pusdalisbang)
19. Optimalisasi kinerja rencana pembangunan jangka panjang dan menengah berdasarkan kinerja rencana pembangunan tahunan (Bidang Perencana dan Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
20. Optimalisasi fungsi pengendalian pelaksanaan pembangunan (Bidang Perencana dan Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
21. Optimalisasi kesesuaian perencanaan dengan penganggaran (Bidang Perencana dan Bidang Pendanaan Pembangunan)
22. Optimalisasi prinsip pembiayaan pembangunan berbasis money follow program (Sekretariat)
23. Meningkatkan keahlian dan keterampilan SDM perencana OPD/Biro dan Kabupaten/Kota (Sekretariat)
24. Meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi SDM Perencana Bappeda (Sekretariat)
25. Meningkatkan pengadaan PNS yang akan berkarir di jalur perencana (Sekretariat)
26. Optimalisasi penjenjangan jabatan fungsional perencana (Sekretariat)
B. Kebijakan
Untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut, maka Bappeda menetapkan kebijakan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebagai berikut:
1. Peningkatan verifikasi prioritas RKPD terhadap prioritas RPJMD
2. Peningkatan penyediaan data dan analisis indikator pembangunan
3. Peningkatan hasil evaluasi RPJMD
4. Peningkatan verifikasi kesesuaian target program Renstra OPD terhadap target program RPJMD
5. Peningkatan hasil evaluasi RKPD
6. Peningkatan verifikasi kesesuaian target Renja OPD terhadap target prioritas RKPD
7. Peningkatan sinkronisasi pendanaan APBD sesuai prioritas RKPD
8. Peningkatan hasil valuasi Renja OPD
9. Peningkatan koordinasi komunikasi provinsi dengan kabupaten/kota dan pusat dalam proses perencanaan
10. Peningkatan efektivitas forum perencanaan lintas provinsi, lintas kabupaten, antar provinsi dan kabupaten/kota, dan wilayah perbatasan serta pusat
11. Peningkatan materi perencanaan pembangunan yang mudah dipahami publik
12. Peningkatan diversifikasi media komukiasi publik
13. Peningkatan koordinasi, komunikasi OPD/Biro lingkup Provinsi Jawa Barat dalam proses perencanaan
14. Peningkatan peran dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan
15. Peningkatan kemudahan dan keamanan mekanisme usulan perencanaan pembangunan
16. Peningkatan dukungan mekanisme pengusulan perencanaan pembangunan melalui sistem aplikasi berbasis teknologi informasi
17. Peningkatan peran dan fungsi forum penataan ruang daerah
18. Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota
19. Peningkatan kerjasama penyediaan data antara Bappeda dengan lembaga penyedia data terkait
20. Peningkatan implementasi peraturan tentang pengumpulan, pengolahan, dan analisis data pembangunan
21. Peningkatan kapasitas analisis data pembangunan
22. Peningkatan kinerja forum data
23. Peningkatan ketersediaan data dan informasi pembangunan dari OPD/Biro
24. Peningkatan verifikasi, validasi, dan analisis data serta informasi pembangunan
25. Peningkatan diversifikasi media penyebarluasan data dan informasi pembangunan
26. Peningkatan kerjasama dengan Biro Humas dan Diskominfo dalam penyebarluasan data dan informasi
27. Peningkatan pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pelayanan penyediaan data dan informasi bagi publik
28. Peningkatan fasilitas pengolahan dan penyediaan data
29. Peningkatan kinerja evaluasi pencapaian sasaran pembangunan tahunan terhadap sasaran jangka menengah maupun jangka panjang
30. Peningkatan koordinasi bidang pengendalian dengan bidang perencana dalam hal pencapaian target rencana pembangunan
31. Peningkatan kinerja OPD/Biro dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai target kinerja pemerintah daerah
32. Peningkatan kapasitas dan kinerja instrumen dan sistem pengendali pelaksanaan yang sesuai dengan rencana pembangunan
33. Peningkatan pembiayaan tahunan berdasarkan prioritas pembangunan
34. Peningkatan fokus pembiayaan pembangunan pada program yang bersifat holistik, tematik, integratif dan spasial
35. Peningkatan koordinasi antara perencanaan dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD)
36. Peningkatan titik berat pembiayaan pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh infrastruktur dan lingkungan, sumberdaya manusia, serta tata kelola pemerintahan yang baik
37. Peningkatan pelayanan administrasi penganggaran penatausahaan dan pelaporan keuangan Bappeda
38. Peningkatan pendidikan dan pelatihan lanjutan bagi profesi SDM perencana OPD/Biro dan Kabupaten/Kota
39. Peningkatan keterampilan dan pengetahuan bagi SDM perencana
40. Peningkatan kerjasama diklat fungsional perencana dengan lembaga diklat dalam dan luar negeri
41. Peningkatan keikutsertaan SDM perencana dalam pendidikan dan pelatihan lanjutan
42. Peningkatan keikutsertaan SDM perencana dalam peningkatan keterampilan dan pengetahuan
43. Peningkatan kerjasama diklat fungsional perencana dengan lembaga diklat dalam dan luar negeri
44. Peningkatan assessment kebutuhan SDM perencana Bappeda dan OPD/Biro
45. Peningkatan pemetaan distribusi SDM perencana berdasarkan kompetensi
46. Peningkatan koordinasi dengan Pusbindiklatren Bappenas
47. Peningkatan peran sekretariat fungsional perencana di Bappeda. Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Bappeda Provinsi Jawa Barat dalam lima tahun
mendatang, sebagaimana Tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Output Perencanaan Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
VISI MISI
Verifikasi pelaksanaan Pembangunan
Perencanaan Misi 1:
Kebijakan : Peningkatan
prioritas RKPD terhadap Jawa Barat yang
Verifikasi prioritas RKPD
prioritas RPJMD berkualitas dan
Terhadap Prioritas RPJM
akuntabel implementatif
yang Terukur
RKPD Dengan
Kebijakan : Peningkatan
Penyusunan data dan analisis
Optimalisasi
penyediaan data dan analisis
indikator pembangunan yang
Penyediaan
indikator pembangunan
sesuai dengan target
Data indikator
pembangunan
Pembangunan Mendukung Penyusunan Prioritas Pembangunan RKP Strategi 3:
Kebijakan : Peningkatan Hasil
Evaluasi Kesesuaian
Optimalisasi
Evaluasi RPJMD
Pelaksanaan Prioritas RKPD
Kualitas Hasil
terhadap Prioritas RPJMD
Evaluasi Pelaksanaan Prioritas RKPD Terhadap Prioritas Tahunan RPJMD
Sasaran 2 :
Strategi 1 :
Kebijakan : Peningkatan
Verifikasi Kesesuaian Target
Meningkatnya
Meningkatkan
Verifikasi Kesesuaian Target
Program Renstra OPD
Kesesuaian
Kesesuaian
Program Renstra OPD
Terhadap Target Program
Target
Target Program
Terhadap Target Program
RPJMD
Program
Renstra OPD
RPJMD
Renstra OPD
dengan Target
Terhadap
Program RPJMD
Target Program RPJMD
VISI MISI
Kebijakan : Peningkatan Hasil
Evaluasi keselarasan
Meningkatkan
Evaluasi RKPD
pencapaian Target Program
Kualitas Hasil
Renstra OPD Terhadap Target
Evaluasi
Program RPJMD
Pelaksanaan Renstra OPD Terhadap Target RPJMD
Sasaran 3 :
Strategi 1:
Kebijakan : Peningkatan
Verifikasi Kesesuaian Target
Meningkatnya
Meningkatkan
Verifikasi Kesesuaian Target
Renja OPD Terhadap Target
Kesesuaian
Kesesuaian
Renja OPD Terhadap Target
Prioritas Pembangunan RKPD
Target
Target Kegiatan
Prioritas Pembangunan RKPD
Kegiatan
Renja OPD
Renja OPD
dengan Target
Kebijakan : Peningkatan
prioritas pembangunan RKPD
RKPD
Meningkatkan
sinkronisasi pendanaan APBD
yang mendapat alokasi
Kesesuaian
sesuai Prioritas RKPD
pendanaan APBD
Pendanaan Renja OPD dengan Target Prioritas RKPD Strategi 3:
Kebijakan : Peningkatan Hasil
evaluasi kesesuaian target
Meningkatkan
Evaluasi Renja OPD
Renja OPD terhadap Target
Hasil Evaluasi
Prioritas Pembangunan RKPD
pelaksanaan target kegiatan Renja OPD terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
koordinasi, komunikasi Perencanaan
Misi 2: Tujuan :
Sasaran 1 :
Strategi 1. :
Kebijakan : Peningkatan
provinsi dengan pembangunan
koordinasi, komunikasi
Kabupaten/kota dan pusat yang selaras
provinsi dengan
dalam proses perencanaan dengan fungsi
Kabupaten/kota dan pusat
sinkron, dan
pembangunan
partisipatif
dalam proses perencanaan
perencanaan sinergi
Musrenbang pemerintah
daerah
Strategi 2:
Kebijakan : Peningkatan
Optimalisasi
efektivitas forum
daerah
koordinasi dan
perencanaan lintas Provinsi,
(kab/kota)
komunikasi
lintas Kabupaten, antar
dan
rencana
Provinsi/Kab/Kota dan
pemerintah
pembangunan
wilayah perbatasan serta
pusat
antar daerah
pusat
Strategi 3:
Kebijakan 1 : Peningkatan
Materi perencanaan
Optimalisasi
materi perencanaan
pembangunan dalam bentuk
intensitas
pembangunan yang mudah
infografis
komunikasi
dipahami public
public dalam
Kebijakan 2 : Peningkatan
Publikasi media cetak,
perencanaan
diversifikasi media komunikasi
elektronik, dan
pembangunan
public
website/aplikasi
Kebijakan 3 : Peningkatan
Hasil Rakor dan FGD
koordinasi, komunikasi OPD/Biro lingkup Provinsi Jabar dalam proses perencanaa Kebijakan 4 : Peningkatan
Hasil FGD,
peran dunia usaha, lembaga
Sosialisasi/diseminasi
swadaya mayarakat,
informasi
perguruan tinggi dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan
Strategi 4 :
Kebijakan 1 : Peningkatan
SOP mekanisme penyampaian
Optimalisasi
kemudahan dan keamanan
usulan perencanaan
efektivitas
mekanisme usulan
proses usulan
perencanaan pembangunan
VISI MISI
Kebijakan 2 : Peningkatan
RKPD Online
dari pelaku
dukungan mekanisme
pembangunan
pengusulan perencanaan pembangunan melalui sistem aplikasi berbasis Teknologi Informasi
Sasaran 2 :
Strategi 1:
Kebijakan : Peningkatan peran
Kesepakatan persetujuan
Meningkatnya
Optimalisasi
dan fungsi forum penataan
ruang daerah
dan kinerja
rencana pola
penataan
dan rencana
ruan
struktur ruang dalam rencana pembangunan Strategi 2:
Kebijakan : Peningkatan
Rekomendasi perijinan
Optimalisasi
pengendalian pemanfaatan
pemanfaatan ruang
keselarasan
ruang Kab/kota
rencana tata ruang Kab/Kota terhadap tata ruang Provins
Misi 3: Tujuan :
Kesepakatan/perjanjian Perencanaan
Sasaran 1 :
Strategi 1 :
Kebijakan 1 : Peningkatan
kerjasama penyediaan data pembangunan
kerjasama penyediaan data
dan informasi pembangunan yang
dan
kualitas
peran unit kerja
antara Bappeda dengan
transparansi
layanan
penyedia data di
lembaga penyedia data terkai
Metode pengumpulan, transparan
konsisten dan dalam hal
perencanaan
Bappeda
Kebijakan 2 : Peningkatan
perencanaan,
pengolahan dan analisis data penganggaran,
pembangunan
implementasi peraturan
tentang pengumpulan
pelaksanaan,
pengolahan dan analisis data
Kebijakan 1 : Peningkatan
Diklat/Bintek Analis data
Optimalisasi
kapasitas analis data
ketersediaan
pembangunan
data dan
Kebijakan 2 : Peningkatan
Validasi dan rekonsiliasi data
kualitas hasil
kinerja forum data
analisis data
Kebijakan 3 : Peningkatan
Forum data dan informasi
pembangunan
ketersediaan data dan informasi pembangunan dari OPD/Biro Kebijakan 4 : Peningkatan
Verifikasi, validasi,dan analisis
verifikasi , validasi dan analisis
data
data data serta informasi pembangunan
Strategi 3 :
Kebijakan 1 : Peningkatan
Publikasi melalui media cetak,
Optimalisasi
diversifikasi media
elektronik dan website
penyebarluasan
peyebarluasan data dan
data dan
informasi pembangunan
informasi
Kebijakan 2 : Peningkatan
Sosialisasi/diseminasi data
pembangunan
kerjasama dengan biro humas
dan informasi pembangunan
dan diskominfo dalam penyebarluas data dan informasi
Strategi 4 :
Kebijakan 1 : Peningkatan
Penyediaan data dan
Optimalisasi
pemanfaatan teknologi
informasi berbasis IT
akses publik
informasi dalam pelayanan
terhadap data
penyediaan data dan
dan informasi
informasi bagi public
pembangunan
Kebijakan 2 : Peningkatan
Sarana dan Prasarana
fasilitas pengolahan dan
pengolahan dan penyediaan
penyediaan data
Kebijakan : Peningkatan
Dokumen evaluasi
Meningkatnya
Optimalisasi
kinerja evaluasi pencapaian
RKPD/Renja terhadap
konsistensi
kinerja rencana
sasaran pembangunan
RPJMD/Renstra
pelaksanaan
pembangunan
tahunan terhadap sasaran
pembangunan
jangka panjang
jangka menengah maupun
terhadap
dan menengah
jangka panjang
kinerja rencana pembangunan tahunan Strategi 2 :
Kebijakan 1 : Peningkatan
Rakor internal monev
Optimalisasi
koordinasi bidang
VISI MISI
pengendalian dengan bidang
pengendalian
perencana dalam hal
pelaksanaan
pencapaian target rencana
pembangunan
pembangunan Kebijakan 2 : Peningkatan
Dokumen evaluasi Renja OPD
kinerja OPD/Biro dalam
terhadap RKPD
melaksanakan program dan kegiatan sesuai target kinerja pemerintah daerah Kebijakan 3 : Peningkatan
Instrumen sistem
kapasitas dan kinerja
pengendalian pelaksanaan
instrumen dan sistem
program pembangunan
pengendali pelaksanaan yang sesuai dengan rencana pembangunan
Sasaran 3 :
Strategi 1:
Kebijakan 1 : Peningkatan
Prioritas pembangunan
Meningkatnya
Optimalisasi
pembiayaan tahunan
(usulan) yang dibiayai
kesesuaian
kesesuaian
berdasarkan prioritas
Kebijakan 2 : Peningkatan
Program pembangunan yang
penganggaran
penganggaran
fokus pembiayaan
bersifat Holistik, tematik,
pembangunan pada program
integratif dan spasial yang
yang bersifat Holistik, tematik,
mendapat pembiayaan
integratif dan spasial Kebijakan 3 : Peningkatan
Rakor TAPD, kesepakatan
koordinasi antara
pembiayaan/pendanaan
perencanaan dengan Tim
prioritas pembangunan
Anggaran Pemerintah Daerah Kebijakan 4 : Peningkatan titik
Program pembangunan
berat pembiayaan
berorientasi pertumbuhan
pembangunan yang
ekonomi yang dibiayai
berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh infrastruktur dan lingkungan, sumber daya manusia serta tatakelola pemerintahan yang baik
Strategi 2:
Kebijakan : Peningkatan
Pelaporan keuangan Bappeda
Optimalisasi
pelayanan administrasi
prinsip
penganggaran penatausahaan
pembiayaan
dan pelaporan keuangan
pembangunan
Bappeda
berbasis money follow program
Misi 4: Tujuan : SDM
Diklat lanjutan bagi SDM Perencanaan
Sasaran 1 :
Strategi 1 :
Kebijakan 1 : Peningkatan
Perencana pembangunan
pendidikan dan pelatihan
pembangunan
kompetensi
keahlian dan
lanjutan bagi profesi SDM
yang yang
sumberdaya
keterempilan
perencana OPD/Biro dan
didukung oleh kompeten
aparatur
SDM perencana
Kab/Kota
SDM yang
Diklat, Bimtek, workshop handal
OPD/Biro dan
Kebijakan 3 : Peningkatan
Kab/Kota
keterampilan dan pengetahuan bagi SDM perencana Kebijakan 4 : Peningkatan
Kerjasama Diklat Fungsional
kerjasama diklat fungsional
Perencana
perencana dengan lembaga diklat dalam dan luar negeri
Strategi 2 :
Kebijakan 1 : Peningkatan
Diklat, Bimtek, workshop
Meningkatkan
keikutsertaan SDM perencana
keahlian dan
dalam pendidikan dan
keterampilan
pelatihan lanjutan
bagi SDM
Kebijakan 2 : Peningkatan
Diklat, Bimtek, workshop
perencana
keikutsertaan SDM perencana
Bappeda
dalam peningkatan keterampilan dan pengetahuan Kebijakan 3 : Peningkatan
Kerjasama Diklat Fungsional
kerjasama diklat fungsional
Perencana
perencana dengan lembaga diklat dalam dan luar negeri
Sasaran 2 :
Strategi 1 :
Kebijakan 1 : Peningkatan
Dokumen kebutuhan SDM
Meningkatnya
Meningkatkan
assesment kebutuhan SDM
perencana
VISI MISI
proporsi SDM
pengadaan PNS
perencana Bappeda dan
perencana
yang akan
OPD/Biro
terhadap
berkarir di jalur
Kebijakan 2 : Peningkatan
Pemetaan distribusi SDM
kebutuhan
perencana
pemetaan distribusi SDM
perencana berdasarkan
ideal
perencana berdasarkan
kompetensi
kompetensi Kebijakan 1 : Peningkatan
Sosialisasi, Bimtek, Workshop
koordinasi dengan Pusbindiklatren Bappenas Kebijakan 2 : Peningkatan
Konseling bagi fungsional
peran sekretariat fungsional
perencana
perencana di Bappeda