II Kelas 5 SDN Cukil 01
II Kelas 5 SDN Cukil 01
Ketuntasan
PraSiklus
Siklus I
Siklus II
F % Tuntas
18 81,82% 21 95,45% Belum Tuntas
22 100% Nilai Tertinggi
80 90 100 Nilai Terendah
Dari tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa tingkat ketuntasan belajar peserta didik prasiklus sampai siklus II mengalami peningkatan. Pada prasiklus peserta didik yang tuntas atau telah mencapai KKM ≥ 70 berjumlah 13 peserta didik dengan persentase 59%, pada siklus I menjadi 18 peserta didik dengan persentase 81,82%, dan pada siklus II meningkat menjadi 21 peserta didik dengan persentase 95,45%. Sedangkan peserta didik yan g belum tuntas atau di bawah KKM ≥ 70 jumlahnya menurun, pada pra siklus sejumlah 9 peserta didik dengan persentase 41%, pada siklus I menjadi 4 peserta didik dengan persentase 18,18%, dan pada siklus II menjadi 1 peserta didik dengan persentase 4,55%. Nilai tertinggi peserta Dari tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa tingkat ketuntasan belajar peserta didik prasiklus sampai siklus II mengalami peningkatan. Pada prasiklus peserta didik yang tuntas atau telah mencapai KKM ≥ 70 berjumlah 13 peserta didik dengan persentase 59%, pada siklus I menjadi 18 peserta didik dengan persentase 81,82%, dan pada siklus II meningkat menjadi 21 peserta didik dengan persentase 95,45%. Sedangkan peserta didik yan g belum tuntas atau di bawah KKM ≥ 70 jumlahnya menurun, pada pra siklus sejumlah 9 peserta didik dengan persentase 41%, pada siklus I menjadi 4 peserta didik dengan persentase 18,18%, dan pada siklus II menjadi 1 peserta didik dengan persentase 4,55%. Nilai tertinggi peserta
Tuntas lah
50% um 40%
Belum Tuntas j
Siklus I
Siklus II
Diagram 4.12 Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA Peserta Didik PraSiklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas 5 SDN Cukil 01
Untuk memperjelas peningkatan rata-rata hasil belajar IPA dapat dilihat pada diagram 4.13 berikut ini:
4.3. Pembahasan
Sebelum tindakan atau pra siklus, dari total jumlah peserta didik yaitu 22 peserta didik. Pada pra siklus peserta didik yang dinyatakan tuntas atau mencapai KKM 70 sebanyak 13 peserta didik dengan persentase 59% dan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 9 peserta didik dengan persentase 41%. Berdasarkan kondisi yang demikian maka peneliti merasa perlu adanya tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik kelas
5 SD N Cukil 01dengan menerapkan model pembelajaraan kooperatif tipe NHT berbantuan media audio visual. Hal tersebut karena pembelajaran yang diterapkan guru masih cenderung menggunakan ceramah. Pemanfaatan media dalam pembelajaran juga masih langka dilakukan guru, padahal pembelajaran menggunakan media dapat membantu guru dalam menambah ketertarikan peserta didik serta meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi, dengan menggunkan media peserta didik juga tidak bosan dan jenuh.
Pembelajaran pada SD N Cukil 01 kelas 5 masih didominasi guru, peserta didik kurang aktif meskipun ada sebagaian peserta didik yang sudah antusis dalam pembelajaran. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik yang rendah.
Berikut ini akan dijelaskan melalui tabel 4.12 perbandingan hasil analisis observasi aktivitas guru dan peserta didik pada tindakan siklus I dan siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.12 Tabel 4.12
83 dengan persentase 94,32%. Aktivitas peserta didik juga mengalami peningkatan, pada siklus I rata-rata aktivitas peserta didik mencapai 60 dengan persentase 75%, dan pada siklus II meningkat menjadi 73 dengan persentase 91,25%. Dibawah ini akan dijelaskan melalui diagram 4.14 tentang perbandingan rata-rata skor observasi siklus I dan siklus II sebagai berikut:
n 100
leha 90 o 80
er P 70 r o 60
Sk 50 40 a se 30 20
sent er 10 P
Siklus II Aktivitas Guru
Siklus I
78.98 94.32 Aktivitas Peserta
Didik 75 91.25
Diagram 4.14 Peningkatan Rata-rata Skor Observasi Siklus I dan Siklus II
Tabel 4.13
Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar IPA siklus I dan siklus II Hasil Tindakan
Siklus I
Siklus II
Hasil Belajar IPA
72,50
81,59
Pada siklus I pelaksanaan tindakan memperoleh nilai rata-rata 72,50 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 81,59. Untuk memperjelas peningkatan rata-rata nilai hasil belajar pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram 4.15 sebagai berikut:
84 82 80 78 76 74 72 70 68 66
Siklus II Rata-rata
Siklus I
72.5 81.59
Diagram 4.15 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar IPA Siklus I dan Siklus II
Dari hasil pengamatan dari pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II rata- rata kemampuan peserta didik dalam proses maupun hasil tindakan pembelajaran
audio visual dalam pembelajaran ini memberikan manfaat karena dengan adanya media audio visual lebih memahami materi yang diberikan oleh guru tentang materi tanah dan struktur bumi. Model NHT dengan kerja kelompok menggunakan nomor berkepala peserta didik dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari dengan baik. Interaksi antara peserta didik dengan peserta didik, guru dengan peserta didik terjalin dengan baik. Peserta didik sangat antusias dalam kerja kelompok tersebut. Guru juga memberikan penghargaan berupa kartu semangat kepada kelompok yang aktif dalam proses kerja kelompok tersebut. Pemberian penghargaan ini dimaksudkan untuk menambah semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dengan menerapkan model pembelajaraan kooperatif tipe NHT berbantuan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajara peserta didik terhadap mata pelajaran IPA.
Berdasarkan penjelasan dari penelitian yang telah dilaksanakan, maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media audio visual dalam mata pelajaran IPA kelas 5 SD N Cukil 01 Tahun Ajaran 2014/2015 sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Rina Chandra Novitasari dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA dengan persentase 100% dan nilai rata-rata peserta didik 82,18. Penelitian yang dilakukan oleh Pebrianti Hesti Lestari juga menunjukan adanya peningkatan dalam penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan persentase hasil belajara