DESKRIPSI PROSES Pembuatan Dan Karakterisasi Adsorben Cangkang Telur Bebek Yang Diaktivasi Secara Termal

22

2.11 DESKRIPSI PROSES

Berdasarkan pemilihan proses pembuatan adsorben cangkang telur bebek dan karakterisasinya yang ditunjukkan pada tabel 2.9, maka dipilih proses pembuatan adsorben cangkang telur bebek dengan suhu aktivasi 110, 600, dan 800 C untuk mengetahui hubungan suhu aktivasi terhadap sifat fisik dan karakteristik adsorben, berat sampel hilang selama proses aktivasi, dan luas permukaan adsorben. Pada penelitian ini, tidak dilakukan percobaan pada cangkang telur bebek yang tidak mengalami aktivasi. Hal ini disebabkan karena dengan perlakuan termal maka struktur pori adsorben lebih terbuka dan semakin banyak CaCO 3 yang terdekomposisi menjadi CaO sehingga lebih efektif dalam menjerap logam berat. Selain itu, tidak dilakukan proses aktivasi kimia misalnya dengan penambahan HCl, NaOH, dan lain-lain karena pertimbangan biaya. Berdasarkan pemilihan jenis adsorben, dipilih adsorben cangkang telur untuk digunakan sebagai adsorben dalam penjerapan limbah logam berat CdII. Hal ini terlihat bahwa kalsit CaO pada cangkang telur dapat digunakan untuk menjerap ion logam berat CdII. Selain itu, cangkang telur murah dan dapat ditemukan di lingkungan. Jenis cangkang telur yang digunakan adalah cangkang telur bebek. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian Arunlertaree [3], cangkang telur bebek memiliki penyisihan yang paling besar. Maka dari itu, cangkang telur bebek digunakan dalam proses adsorpsi logam berat. Berdasarkan pemilihan proses pengolahan limbah logam berat, dipilih proses adsorpsi untuk mengolah limbah logam berat. Proses adsorpsi merupakan proses yang lebih banyak dipilih dalam dunia industri. Hal ini disebabkan biaya yang murah dan kapasitas dari adsorpsi yang baik untuk digunakan dalam penjerapan limbah logam berat. Berdasarkan ketiga hal di atas, maka dilakukanlah penelitian mengenai karakterisasi adsorben cangkang telur bebek yang diaktivasi secara termal. Cangkang telur yang digunakan akan diolah lebih lanjut sebagai adsorben. Cangkang telur akan dicuci dan digerus sehingga diperoleh serbuk cangkang telur yang lolos ayakan 140 mesh. Serbuk cangkang telur akan dipanaskan pada suhu 110 o C, 600 o C dan 800 o C untuk dikarakterisasi. Adapun karakterisasi menggunakan peralatan SEM-EDX. Universitas Sumatera Utara 23 Adsorben yang telah dihasilkan pada berbagai suhu aktivasi akan ditentukan luas permukaannya. Penentuan luas permukaan adsorben dilakukan dengan pengujian metilen biru. Selanjutnya, adsorben dengan luas permukaan yang paling besar pada salah satu suhu aktivasi digunakan dalam penelitian proses adsorpsi. Proses adsorpsi penelitian ini digunakan larutan logam CdII. Larutan ini akan diadsorpsi dengan adsorben cangkang telur bebek pada suhu aktivasi terbaik. Proses adsorpsi ini akan dibantu dengan menggunakan pengadukan dari magnetic stirrer . Filtrat akan diambil setiap 10 menit sampai 110 menit. Filtrat yang diambil akan diuji dengan menggunakan peralatan Spektrofotometer AAS. Data yang diperoleh dari peralatan AAS akan diolah untuk memperoleh jumlah logam CdII yang teradsorpsi sehingga menunjukkan kemampuan adsorben dalam menjerap logam CdII.

2.12 ANALISA BIAYA