28
3.5 PROSEDUR ANALISA
3.5.1 Karakterisasi Adsorben Cangkang Telur Bebek
Prosedur karakterisasi adsorben cangkang telur bebek dilakukan dengan mengadopsi prosedur yang dilakukan oleh Tsai [10], Park [5], Chumlong [3],
Bhaumik [4], Muhammad [13] yaitu :
Hasil adsorben cangkang telur bebek pada suhu 110 C, 600
C, dan 800 C
kemudian diukur dengan menggunakan peralatan SEM tipe JEOL-JSM-6510 LV untuk mengetahui struktur morfologi adsorben yang dilengkapi dengan EDX
untuk mengetahui komponen kimia pada adsorben cangkang telur bebek.
3.5.2 Penentuan Berat Jenis Densitas Adsorben Cangkang Telur Bebek
Prosedur penentuan berat jenis densitas adsorben cangkang telur bebek dilakukan dengan mengadopsi prosedur yang dilakukan oleh Priska [62] dan Siti
[22] yaitu:
1. Berat jenis adsorben ditentukan dengan menggunakan piknometer 10 ml.
2. Piknometer dikeringkan dan ditimbang sebelum digunakan.
3. Piknometer diisi dengan aquadest dan ditimbang berat piknometer yang
berisi aquadest kemudian dihitung densitas air. 4.
Aquadest dibuang kira-kira 5 ml dan 1 gram adsorben dimasukkan dalam piknometer serta ditambah aquadest sampai penuh lalu ditimbang.
5. Berat jenis densitas adsorben dapat dihitung dengan rumus:
a
3.1 Keterangan :
A = berat adsorben g
B = volume piknometer ml
C = berat piknometer + air + adsorben g
D = berat piknometer + adsorben g
a
= berat jenis adsorben gml
w
= berat jenis air gml
Universitas Sumatera Utara
29
3.5.3 Penentuan Luas Permukaan Adsorben
Prosedur penentuan luas permukaan adsorben dilakukan dengan mengadopsi prosedur yang dilakukan oleh Sulistiyana [63], Liza [64], Dhuha
[65], Wahyu [66] yaitu:
1. Sebanyak 1 gram sampel serbuk cangkang telur bebek pada suhu 110
C ditambahkan ke dalam 1000 ml larutan metilen biru 30 ppm.
2. Diaduk larutan tersebut dengan magnetic stirrer dengan interval waktu
pengambilan sampel 10 menit hingga mencapai waktu setimbang. 3.
Hasil pengadukan disaring dengan menggunakan kertas saring. 4.
Diukur absorbansi filtratnya dengan menggunakan Spektrofotometer UV- Vis.
5. Hasil pengukuran akan berupa konsentrasi dari filtratnya.
6. Berat teradsorpsi maksimum dimasukkan ke dalam persamaan sehingga
didapatkan luas permukaan adsorben:
Mr a
N. Xm.
S
3.2 Keterangan:
S = luas permukaan adsorben m
2
g N
= bilangan Avogrado 6,022 x 10
23
mol
-1
X
m
= berat adsorbat teradsorpsi gg a
= luas penutupan oleh 1 molekul metilen biru 197 x 10
-20
m
2
Mr = massa molekul relatif metilen biru 320,5 gmol
7. Percobaan dari nomor 1-7 diulangi untuk sampel serbuk cangkang telur
bebek pada suhu 600 C dan 800
C. 8.
Diambil sampel cangkang telur pada suhu 600 C untuk diukur banyaknya
logam CdII yang terjerap dalam adsorben.
Universitas Sumatera Utara
30
3.5.4 Penentuan Jumlah Logam CdII yang Terjerap dalam Adsorben