PENENTUAN BERAT Pembuatan Dan Karakterisasi Adsorben Cangkang Telur Bebek Yang Diaktivasi Secara Termal

48

4.3 PENENTUAN BERAT

JENIS ADSORBEN CANGKANG TELUR BEBEK Penentuan berat jenis adsorben cangkang telur bebek dilakukan dengan menggunakan piknometer 10 ml. Tabel 4.5 menampilkan hasil pengukuran densitas dari adsorben cangkang telur bebek yang diaktivasi pada suhu 110, 600, dan 800 C. Tabel 4.5 Berat Jenis Adsorben Cangkang Telur Bebek pada Berbagai Suhu Aktivasi Suhu Aktivasi C Berat Jenis Adsorben gml 110 1,500 600 1,167 800 0,955 Tabel 4.5 merupakan hasil perhitungan dari pengukuran dengan piknometer untuk mengetahui berat jenis adsorben cangkang telur bebek pada berbagai suhu aktivasi. Tabel 4.5 menunjukkan hubungan antara suhu aktivasi dengan berat jenis adsorben cangkang telur bebek. Untuk mendapatkan berat jenis adsorben digunakan persamaan 3.1. Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pada suhu aktivasi 110, 600 dan 800 C masing-masing berat jenis adsorben sebesar 1,5; 1,167; 0,955 gml. Hal ini menunjukkan bahwa suhu aktivasi berbanding terbalik terhadap berat jenis adsorben. Berat jenis yang kecil menunjukkan berkembangnya struktur pori dari adsorben yang menandakan luas permukaan yang lebih besar. Jadi semakin berkembang struktur pori adsorben maka semakin kecil berat jenis yang diperoleh. Selain mengindikasikan berkembangnya struktur pori, berat jenis juga mengindikasikan volume pori, semakin kecil berat jenis yang dihasilkan maka semakin besar volume pori internal yang diperoleh. Semakin meningkatnya suhu aktivasi, maka berat jenis adsorben semakin kecil. Proses aktivasi merupakan proses yang mampu mengembangkan struktur pori berupa membukanya pori yang masih tertutup oleh CO 2 dan H 2 O dan juga pembentukan pori baru oleh adanya dekomposisi termal, sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap kecilnya berat jenis adsorben yang dihasilkan [22]. Universitas Sumatera Utara 49 Salah satu karakteristik dari adsorben adalah berat jenis. Beberapa jenis adsorben komersial memiliki standar berat jenis yaitu alumina aktif 1,25 gml; silika gel 1,09 gml; karbon aktif 0,5-0,9 gml; karbon molecular sieve 0,98 gml; dan zeolit 1,4 gml [43]. Jadi, hasil pengukuran densitas adsorben cangkang telur bebek pada berbagai suhu aktivasi telah sesuai dengan standar berat jenis adsorben komersial yang ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa berat jenis adsorben berbanding terbalik terhadap suhu aktivasi, dimana semakin tinggi suhu aktivasi maka berat jenis semakin kecil.

4.4 PENENTUAN LUAS PERMUKAAN ADSORBEN CANGKANG TELUR BEBEK