18 dapur yang banyak dibuang dari perumahan, hotel, rumah makan dan lain
sebagainya. Selain itu, cangkang telur bernilai non ekonomis karena tidak memiliki manfaat bagi masyarakat. Dengan mengetahui bahwa pada cangkang
telur mengandung kalsit CaO yang dapat menjerap logam berat maka cangkang telur digunakan sebagai adsorben yang sesuai untuk proses adsorpsi dalam
penelitian ini.
2.8 LIMBAH KADMIUM Cd
Logam Kadmium Cd memiliki karakteristik berwarna putih keperakan seperti logam aluminium, tahan panas dan tahan terhadap korosi. Logam
Kadmium Cd biasanya selalu dalam bentuk campuran dengan logam lain terutama dalam pertambangan timah hitam dan seng [48]. Berikut ditampilkan
gambar logam kadmium Cd pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Logam Kadmium Cd [49] Kadmium Cd digunakan untuk cat, campuran gigi, bahan pengganti untuk
timahkaleng, batere, alloys, electroplating, pelapisan coating, dan stabilizer untuk plastik [50]. Sifat – sifat fisik kadmium Cd ditampilkan pada tabel 2.8.
Tabel 2.8 Sifat Fisik Kadmium [51]
Sifat- Sifat Fisika Nama
Kadmium
Simbol Cd
Nomor atom 40
Massa Atom Relatif 112,4
Titik Didih 767
C
Titik Leleh 321
C
Universitas Sumatera Utara
19 Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui
beberapa cara seperti pernafasan, pencernaan dan penetrasi melalui kulit. Di dalam tubuh hewan logam diabsorpsi darah, berkaitan dengan protein darah yang
kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh [52]. Logam Kadmium Cd akan mengalami proses biotransformasi dan
bioakumulasi dalam organisme hidup tumbuhan, hewan dan manusia. Dalam tubuh biota perairan jumlah logam yang terakumulasi akan terus mengalami
peningkatan biomagnifikasi dan dalam rantai makanan biota yang tertinggi akan mengalami akumulasi kadmium Cd yang lebih banyak [53].
Kadmium Cd dalam tubuh terakumulasi dalam hati dan terutama terikat sebagai metalotinein. Di dalam senyawa metalotinein mengandung unsur sistein.
Unsur sistein merupakan ion logam kadmium Cd yang terikat dalam gugus sufhidril -SH dalam enzim seperti karboksil, sistenil, histidil, hidroksil dan
fosfatil dari protein purin. Kemungkinan besar pengaruh toksisitas kadmium Cd disebabkan oleh interaksi antara kadmium Cd dan protein tersebut, sehingga
menimbulkan hambatan terhadap aktivitas kerja enzim dalam tubuh [52]. Kadmium Cd merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya
karena elemen ini berisiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium Cd berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat
terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air konsentrasi Cd II yang aman untuk air minum manusia tidak lebih dari 1 ppm [53].
2.9 ADSORPSI