Kerangka Berpikir

B. Kerangka Berpikir

Guru memiliki tugas sebagai pengajar yang melakukan transfer pengetahuan. Selain itu, guru juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Untuk itu guru harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, yang bekerja dengan kinerja yang tinggi.

commit to user

sekolah, baik kepala sekolah maupun sarana prasarana kerja yang memadai. Kepemimpinan yang efektif dapat tercipta apabila kepala sekolah memiliki sifat, perilaku dan keterampilan yang baik untuk memimpin sekolah. Dalam perannya sebagai pemimpin, kepala sekolah harus mampu mempengaruhi semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan yaitu guru dan fasilitas kerja yang akhirnya mencapai tujuan dan kualitas sekolah.

Untuk memperjelas kerangka pemikiran di atas, berikut ini akan dituangkan ke dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka pemikiran

Kinerja Kepala

Sekolah

Konsep Kompetensi Manajerial Kepala

Sekolah

Konsep Kinerja Guru

Pencapai an Tujuan Sekolah

commit to user

Penelitian mengenai kepemimpinan manajerial sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Suwarni yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi, Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Pelaksanaan Fungsi Pengawasan terhadap Kinerja Guru-guru Ekonomi SLTA di Kota dan Kabupaten Blitar”. Latar belakang permasalahannya adalah kinerja guru ekonomi di Kota dan Kabupaten Blitar yang masih rendah akibat dari masih kurangnya fungsi dan tanggungjawab kepala sekolah dalam mengatur perilaku dan mengkoordinasi rancana kerja para guru ekonomi.

Populasi yang digunakan adalah semua guru ekonomi di SLTA Kota dan Kabupaten Blitar yang berjumlah 111 orang (Data Kepala Kanwil Depdiknas Propinsi Jawa Timur tahun 2004). Dari jumlah populasi tersebut diambil sampel sebesar 57 orang guru ekonomi di kota dan Kabupaten Blitar.

Kesimpulan yang didapat adalah para kepala sekolah di Blitar masih harus melakukan evaluasi untuk memperbaiki kinerja guru, kinerja guru khususnya guru ekonomi sudah dapat meningkat setelah dilaksanakannya pengawasan

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Ade Tirtayasa yang berjudul”Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Hubungannya dengan Kinerja Guru di SMA Diponegoro Tulungagung”. Penelitian ini menerangkan bahwa kinerja guru harus selalu ditingkatkan mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global semakin ketat. Kinerja guru (performance) merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Jumlah populasi sebanyak 65 orang guru dan semuanya dijadikan subyek penelitian. Analisis data menggunakan analisis diskriptif rentang skala untuk

commit to user

linier berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dan uji hipotesis dengan uji F dan uji t masing-masing untuk uji simultan dan uji parsial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor motivasi guru dan kinerja guru memiliki rentang skala cukup baik. Variabel faktror motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja guru dan bersifat positif dengan nilai pengaruh sebesar 64,10% sedang sisanya sebesar 35,90% dipengaruhi oleh faktor diluar faktor motivasi. Sedangkan secara parsial variabel faktor motivasi guru berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja guru dengan nilai t variabel kebutuhan fisiologi sebesar 3.316, kebutuhan rasa aman sebesar 2.229, kebutuhan sosial sebesar 2.360, kebutuhan penghargaan sebesar 2.334, dan kebutuhan aktualisasi diri sebesar 2.571 sedangkan ttabel pada taraf signifikan 0,05 menunjukan nilai sebesar 2.001. Berdasarkan besarnya pengaruh variabel bebes faktor motivasi terhadap variabel kinerja guru, tenyata variabel faktor motivasi kebutuhan fisologis berpengaruh paling kuat dengan nilai koefisien beta sebesar 0,301 dibanding dengan variabel faktor motivasi lainnya

commit to user

Untuk menjelaskan perbedaan antara penelitian yang dilakukan saat ini dengan tinjauan penelitian terdahulu dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

ASPEK

PENELITIAN