Peringatan secara lisan langsung kepada pelanggar 2.Peringatan secara tertulis kepada pelajar dan tembusan kepada orang

1.Peringatan secara lisan langsung kepada pelanggar 2.Peringatan secara tertulis kepada pelajar dan tembusan kepada orang

tua / wali

commit to user

4.Di skors untuk jangka waktu yang telah ditentukan 5.Dikeluarkan dari sekolah

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu lembaga pendidikan. Sesuai dengan posisinya, maka kepala sekolah memegang peranan penting dalam manajemen suatu sekolah. Berhasil tidaknya sekolah tersebut dalam menyelenggarakan pendidikan tergantung pada bagaimana kinerja kepala sekolah yang menanganinya. Sesuai dengan masalah yang diambil dalam penelitian ini yaitu tentang “ Analisis Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Upaya Mengembangkan Kinerja Guru di SMAK Bharata Karanganyar “, maka peneliti perlu memberikan gambaran data yang berkaitan dengan kinerja kepala sekolah di SMAK Bharata Karanganyar. Untuk itu data yang diperoleh dan berhasil dikumpulkan dapat disajikan sebagai berikut :

1. Kinerja kepala sekolah di SMAK Bharata Karanganyar Pelaksanaan manajemen dalam suatu sekolah banyak dipengaruhi oleh kinerja kepala sekolah yang menaunginya. Kinerja kepala sekolah tidak akan dapat berjalan lancar tanpa ada unsur-unsur sekolah yang . Unsur- unsur tersebut antara lain guru, siswa dan sarana prasarana yang menunjang. Agar tujuan dan fungsi kinerja kepala sekolah dapat tercapai dengan optimal, maka harus diperhatikan aspek-aspek yang menjadi komponen penilaiannya. Melalui kinerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan pula kinerja guru yang menjadi penggeraknya sehingga dapat mencetak prestasi yang baik disekolah. Kinerja kepala sekolah yang berkaitan dengan kinerja guru di SMAK Bharata meliputi :

a) Pembagian Tugas mengajar dan Pengarahan Pada dasarnya pembagian tugas atau job description guru sudah ada pedoman khusus dari yayasan pusat Kanisius. Yakni 1 guru mengampu 1 mata pelajaran. Namun pada kenyataannya, SMAK Bharata masih

commit to user

mengalami perubahan yakni 1 guru mengampu lebih dari 1 mata pelajaran. Sehingga pihak kepala sekolah beserta guru lainnya harus benar-benar jeli dalam melakukan pembagian jam mengajar agar tidak mengganggu jam pelajaran mata pelajaran lainnya yang diampu.

Dalam pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah di SMAK Bharata ini kepala sekolah menempatkan posisinya dengan bawahannya adalah sebagai rekan kerja sehingga tidak ada jarak antara kepala sekolah dan guru. Maka dari itu semua keputusan yang berkaitan dengan sekolah selalu dimusyawarahkan bersama-sama, sehingga kepala sekolah selalu mengadakan rapat rutin setiap sebulan sekali untuk mengevaluasi bersama-sama bagaimana perkembangan sekolah. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh informan I (Wawancara tanggal 2 Juni 2011) sebagai berikut :

“Untuk pembagian tugas guru ini mengalami perubahan dari job description yang seharusnya dari yayasan, karena disekolah kami mengalami kekurangan guru sehingga untuk 1 guru harus mengampu lebih dari 1 mata pelajaran. Namun hal ini juga berguna untuk memenuhi tuntutan jam mengajar guru yang sudah sertifikasi yaitu 24 jam per minggu. Dan disini saya menerapkan kepala sekolah tidak ada jarak dengan guru, sehingga dalam menghadapi segala sesuatu yang berkaitan dengan sekolah, kami selalu memusyawarahkan keputusan yang akan diambil bersama-sama”.

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa kinerja kepala sekolah selalu melibatkan kinerja guru sehingga secara otomatis segala sesuatu yang akan diputuskan dan dilakukan adalah bergantung dari kinerja kepala sekolah dan kinerja guru yang keduanya saling bekerja bersama-sama. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh informan II (Wawancara tanggal 3 Juni 2011) sebagai berikut :

“Ya ini mbak…kita disini sebagai guru juga selalu bekerja bersama-sama termasuk juga bapak kepala sekolah yang tidak membedakan guru sebagai bawahannya. Tapi ya meskipun begitu kan kita sebagai guru tetap menghormati bapak kepala sekolah sebagai orang yang dituakan sehingga kan segala sesuatu harus ada persetujuan kepala skeolah. Kita semua kekeluargaan aja ko mbak jadi lebih enak karma susah seneng itu sudah biasa ditanggung bersama mbak.”

commit to user

pedoman program kerja dari yayasan Kanisius yang dikombinasikan dengan pedoman dari dinas. Sehingga setiap bulannya SMAK Bharata Karanganya akan mendapat informasi terbaru dari yayasan kanisius pusat. Untuk itu setiap bulan pihak akan mengadakan rapat rutin bersama-sama untuk membahas tindak lanjut dari informasi terbaru yang dikirim oleh yayasan Kanisius pusat.

b)

Administrasi Pengajaran Administrasi pengajaran merupakan suatu kegiatan administrasi

yang wajib dilaksanakan oleh sekolah. Adapun beberapa contoh kegiatan administrasi yang dilakukan oleh para guru dan kepala sekolah adalah menyusun kalender pendidikan (kaldik) yang bertolok ukur dari yayasan dan dipadukan dengan dinas. Kemudian program tahunan, program semesteran, silabus, dll. Administrasi pengajaran semata-mata tidak hanya dikerjakan oleh petugas TU saja melainkan melibatkan seluruh guru karena hal ini menyangkut kegiatan inti sekolah. Hal ini sebada dengan yang diungkapkan oleh informan I (wawancara tanggal 3 Juni 2011) sebagai berikut :

“Untuk adminstrasi pengajaran kita membuat bersama-sama mbak, biasanya kita selalu mendapatkan informasi dari yayasan lalu kemudian kita bahas bersama-sama mengenai segala bentuk kegiatan yang dilakukan disekolah. Jadi saya itu setiap sebulan sekali selalu apel keyayasan untuk memperbarui informasi itu mbak.”

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa administrasi pengajaran merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu sekolah, dengan keterlibatan semua guru didalamnya hal ini menunjukkan bahwa dalam kepemimpinan disekolah ini tidak ada sistem dominasi kepada bawahan, semua dikerjakan bersama-sama dan kepala sekolah memposisikan dirinya sebagai mitra kerja guru.

commit to user

Secara umum kegiatan belajar mengajar di SMAK Bharata berjalan dengan lancar karena didukung oleh adanya guru tetap. Meskipun dalam hal ini sering sekali 1 guru mengampu lebih dari 1 mata pelajaran, dalam hal ini dimaksudkan adalah untuk memenuhi syarat jam mengajar yang harus dipenuhi oleh guru sertifikasi. Di SMAK Bharata sendiri hampir semua guru sudah sertifikasi, karena syarat sertifikasi adalah sarjana dan masa kerja diatas

4 tahun. Dan untuk pemilihan guru dalam menentukan mata pelajaran lain yang harus diampu tentu harus benar-benar teliti dalam memilih. Yang utama adalah guru harus menguasai juga materi yang akan diampu tersebut sehinggga kualitas pelajaran tetap baik. Disamping itu kepala sekolah juga selalu mengadakan evaluasi setiap hari dengan berkeliling dikelas-kelas untuk memantau guru dalam menyampaikan pelajarannya. Kepala sekolah juga menyarankan kepada siswa agar selalu akutif dalam berpartisipasi terhadap pemantauan guru dengan cara siswa harus selalu melapor kepada kepala sekolah jika ada guru yang menyimpang dalam memberi pelajaran. Sehingga kepala sekolah dapat cepat menangani masalah tersebut tentunya dengan memberi teguran dan peringatan kepada guru tersebut namun secara empat mata sehingga guru-guru lain tidak ada yang mengetahui. Hal ini juga untuk menjaga kiode etik dalam bekerja. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh informan I (Wawancara tanggal 3 Juni 2011) sebagai berikut :

“Ya begini mbak...untuk pelaksanaan KBM sejauh ini kami tidak ada kendala yang begitu berarti. Artinya kegiatan belajar disekolah kami berjalan lancar. Dan kalau untuk masalah guru yang mengampu 2 mata pelajaran tersebut, itu juga terlalu bermasalah bagi kami karena saya sebagai kepala sekolah juga sudah memilih orang-orang yang tepat yang saya rasa cukup mampu untuk mengampu mata pelajaran tertentu. Tapi saya juga nggak tinggal diam ko mbak...setiap hari itu saya berkeliling kekelas-kelas untuk melihat bagaimana guru tersebut mengajar. Bahkan saya itu juga meminta kepada anak-anak untuk tidak sungkan melapor jika ada guru yang melenceng dan mbeler mbak! Tapi selama ini ya nggak terlalu banya guru yang bermasalah kok...dulu pernah ada guru yang ngajar tapi yang dicritain Cuma soal keluarganya terus, jadi ya saya tegur mbak tapi saya bicara langsung sama guru itu jadi guru yang lain nggak tau.”

commit to user

guru tidak mengurangi kinerja guru di SMAK Bharata. Solidaritas dan loyalitas guru terhadap sekolah ini membuktikan bahwa tidak ada kata menyerah dalam bekerja demi berjalannya terus kegiatan belajar mengajar di SMAK Bharata. Apapun akan dilakukan demi kelangsungan berdirinya sekolah, bahkan setiap guru memiliki 1 anak asuh disekolah yang nantinya biaya sekolah mulai dari kelas VII sampai kelas XII semua dibiayai oleh guru yang menanggungnya. Hal ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang tidak mampu. Dan untuk mencari siswa pun semua guru bekerja bersama untuk memenuhi batas kuota minimal yang ditetapkan oleh yayasan yaitu 25 anak per kelas. Jika jumlah siswa setiap kelas kurang dari itu, maka sekolah akan diancam keberadaannya oleh yayasan dan bisa juga dicabut akreditasinya. Sehingga kerja keras adalah kunci utama dari bekerja di SMAK Bharata ini.

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh informan II (Wawancara tanggal 3 Juni 2011) sebagai berikut: “Kami itu ya mbak, meskipun kadang pontang-panting ngurus jadwal jam

mengajar yang dobel tapi kami itu selalu berusaha menempatkan posisi kami sebagai guru yang baik. Meskipun swasta tapi kami juga nggak ledha –ledhe mbak kami berusaha gimana caranya biar sekolah ini tetap berjalan terus dengan baik. Liburan ini nanti guru-guru juga nggak libur mbak, soalnya kami nanti sibuk ngurus murid baru karena aturan yayasan itu tiap kelas minimal harus 25 anak kalau kurang dari itu bisa bubar nanti mbak! Jadi harus gimana caranya kita dapat siswa yang cukup.”

d) Penyusunan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) Penyusuna DP3 ini bertujuan untuk menilai kinerja guru selama satu tahun. Setiap tahunnya kepala sekolah selalu menyetorkan hasil penyusunan DP3 ini kepada yayasan. Adapun beberapa aspek yang menjadi penilaian adalah : kesetiaan (nilai harus tunggi min. 90), prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa/ ide, dan kepemimpinan. Semua nilai dari aspek-aspek tersebut dijumlah kemudian dibagi 8 dan untuk mendapatkan kriteria nilai baik adalah harus 80-100. Kalau hasil dari penilaian tersebut kurang dari 80-100 maka guru yang bersangkutan tidak dapat naik pangkat.

commit to user

tanggal 3 Juni 2011) sebagai berikut : “Setiap tahun itu yayasan selalu memantau kami mbak! Melalui DP3 itu

saya melaporkan bagaimana kinerja guru-guru disini. DP3 itu nanti sudah ada formatnya mbak, jadi tugas saya itu memberi nilai tentang bagaimana hasil kerja guru-guru disini. Kalau memang guru ingin cepat naik pangkat ya nilainya harus bagus yaitu antara 80-100. Kalau kurang dari itu ya nggak bisa naik pangkat mbak! Saya kalau menilai ya obyektif mbak apa adanya lagipula kalaupun mau manipulasi hasil DP3 ya nggak bisa lha itu nanti kan dari yayasan pasti juga akan menilik berkas-berkas guru yang memenuhi nilai tersebut sehingga yayasan bisa benar-benar memastikan bahwa guru tersebut layak naik pangkat.”

e) Pembagian dan Pemberian Tugas Mengajar Pada dasarnya pembagian tugas mengajar adalah berdasar pada SK (Surat Keputusan) dari yayasan dan pemerintah mengenai mata pelajaran apa yang harus diampu oleh guru. Sehingga kepala sekolah dalam menempatkan guru sudah didasarkan pada SK yang ada. Namun ada pengecualian yaitu untuk mata pelajaran tambahan lainnya yang harus diampu adalah hasil dari musayawarah bersama, penilaian kepala sekolah dan diketahui oleh yayasan. Sehingga guru juga tidak sembarangan dalam memberikan mata pelajaran yang bukan mata pelajaran seharusnya yang diampu. Untuk pemberian tenaga guru baru, sekolah tidak memiliki wewenang apapun. Semua guru yang mengajar di SMAK Bharata harus melalui seleksi dari yayasan. Karena sekolah tidak boleh sembarangan menerima tenaga pendidik baru tanpa ada sepengetahuan yayasan. Dari yayasan sendiri ada aturan dalam pemenuhan kuota tenaga pendidik disekolah yaitu guru disediakan sesuai dengan jumlah seluruh kelas ditambah 1.

Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh informan I (wawancara tanggal 3 Juni 2011) sebagai berikut : “Kalau untuk pembagian tugas saya manut sama Sknya guru

mbak...soalnya semua yang punya wewenang itu yayasan jadi tugas saya cuma menempatkan aja. Terus kalau untuk mata pelajaran tambahan lain itu ya kita rembug bareng-bareng mbak dan saya juga liat kompetensi guru itu sendiri kira-kira mampu nggak mengampu mata pelajaran tersebut.”

commit to user

Pelaksanaan evaluasi ini pada dasarnya adalah wewenang atasan dan dalam hal ini kepala sekolah lah yang berhak mengevaluasi jalannya pendidikan disekolahnya. Pelaksanaan evaluasi di SMAK Bharata ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung, melihat absen guru, dan kepala sekolah memiliki catatan sendiri mengenai guru-guru yang melakukan pelanggaran seperti datang terlambat dan pulang mendahului, serta mengamati semua hal yang berhubungan dengan kinerja guru. Hasil dari evaluasi ini nanti akan digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMAK Bharata selama kurun waktu yang telah ditentukan.

Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh informan I (wawancara tanggal 3 Juni 2011) sebagai berikut: “Kalau untuk evaluasi itu saya lakukan secara rutin mbak jadi biar saya itu

bisa mantau anak buah tiap hari. Salah satunya ya saya keliling setiap hari melihat kekelas-kelas apa semua berjalan normal apa tidak. Jadi saya itu punya catatan pribadi khusus untuk menilai dan mencatat pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh guru jadi saya bisa negur cepat.”