Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah di SMAK Bharata Karanganyar

2. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah di SMAK Bharata Karanganyar

a. Terbatasnya Dana Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kompetensi manajerial kepala sekolah di SMAK Bharata Karanganyar. Kendala tersebut sebagian besar disebabkan oleh terbatasnya dana yang dimiliki SMAK Bharata Karanganyar, sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan pengembangan pendidikan dan kelengkapan fasilitas belajar mengajar masih terbatas. Hal tersebut diakui oleh kepala sekolah SMAK Bharata Karanganyar seperti yang diungkapkan oleh informan I (wawancara tanggal 4 Juni 2011) sebagai berikut:

“Memang mbak...kalau untuk dana kita terbatas karna ya tau sendirilah kan kalau yayasan kita lebih banyak mandiri. Jadi uang yang didapat itu harus bisa memenuhi semua kebutuhan sekolah termasuk gaji guru juga. Jadi kalau saya menerapkan pola

commit to user

itu ya belum bisa karna keadaannya juga terbatas mbak! Saya dan guru-guru disini harus pinter-pinter ngatur uang biar nggak minus terus mbak! Bahkan hampir semua guru disini itu punya 1-2 anak asuh untuk membiayai sekolahnya sampe lulus. Jadi ya bisa dibilang berani berkorban mbak huru-guru itu buat nalangi anak- anak yang nggak mampu.”

Hal ini senada juga dengan yang diungkapkan oleh informan II (wawancara tanggal 4 Juni 2011) sebagai berikut : “Untuk memenuhi standar penyelenggaraan pendidikan yang baik

memang kita belum memenuhi syarat mbak soalnya ya dananya itu terbatas jadi tidak bisa mengembangkan kegiatan sekolah semaksimal mungkin. Tapi ya kita tetep memanfaatkan dana yang ada biar bisa efektif.”

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan manajerial kepala sekolah di SMAK Bharata Karanganyar mengalami kendala terbatasnya dana. Masalah dana yang diahadapi oleh SMAK Bharata

Karanganyar menyebabkan pelaksanaan kepemimpinan manajerial kepala sekolah untuk pengelolaan sekolah menjadi terhambat dan mempengaruhi kinerja guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajarnya. Terutama untuk penyediaan fasilitas dan sarana prasarana sekolah untuk kegiatan belajar siswa.

b. Kurangnya Jumlah Guru dan Staf Sekolah Selain masalah dana, SMAK Bharata Karanganyar juga mengalami kendala dalam masalah guru/ staf sekolah. Walaupun ketentuan dari yayasan pusat yaitu jumalh guru adalah jumlah kelas ditambah 1, namun pada kenyataannya jumlah guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran masih belum layak dinilai ideal karena guru yang mengajar di SMAK Bharata Karanganyar rata-rata mengampu lebih dari mata pelajaran dan juga harus membagi jadwal untuk mengajar di SMK Bharata Karanganyar yang letaknya saling berdekatan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh informan I (wawancara tanggal 4 Juni 2011) sebagai berikut :

commit to user

ngatur jadwal jadi agak susah soalnya juga harus berbagi sama ngajar di SMK jadi ya gimana caranya biar nggak tubrukan jamnya! Habisnya mau gimana lagi, kalo saya minta tambah jumlah guru itu kan yang menentukan tetep yayasan ya mungkin yayasan punya pertimbangan sendiri kenapa sampai sekarang belum ditambah mbak. Tapi biarpun semrawut tapi kita tetap bisa ngatur jadwal selama ini. Ya kalo kepepete tubrukan ya nanti diganti jam pelajaran laen atau diisi guru laen dulu.” Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh informan II

(wawancara tanggal 4 Juni 2011) sebagai berikut : “Untuk pengaturan jam mengajar memang agak ruwet ya

mbak...apalagi tuntutan dari yayasan untuk guru yang sudah sertifikasi itu harus 24 jam seminggu jadi mau nggak mau ya kita harus ekstra mbak mengjarnya, ya skalian untuk memenuhi kebutuhan sekolah untuk mata pelajaran yang belum ada gurunya jadi kita ndobel gitu. Lebih pusing lagi kalau harus mbagi jadwal ma SMK juga jadi dalam 1 hari bisa bolak balik dari SMAK ke SMK dengan mata pelajaran yang berbeda juga. Jadi kalau gitu kan kita guru juga dituntut untuk menguasai mata pelajaran yang akan kita ajarkan to? Jadi ya kita harus belajar dulu mbak biar nggak ada kesalahan nanti dalam mengajar. Soalnya kan yayasan pasti akan selelu memantau! Kami cuma berusaha memberikan yang maksimal dalam kondisi kami yang serba terbatas ini.”

Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa SMAK Bharata Karanganyar masih kekurangan guru untuk memenuhi kebutuhan belajarnya, terutama untuk pembagian mata pelajaran. Kendala ini menyebabkan kegiatan belajar siswa kurang maksimal.