Uji Validitas Data

F. Uji Validitas Data

Untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dilakukan pemeriksaan keabsahan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data menurut Lexy J. Moleong antara lain dapat dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan/keajegan pengamatan, dan triangulasi data (2007: 326-332).

Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode dan triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan menbandingkan informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda, antara lain dari guru, siswa ataupun dokumen-dokumen. Triangulasi metode yaitu pencocokan informasi yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda antara angket, wawancara, observasi maupun dokumenter.

1. Uji Validitas

Uji Validitas merupakan uji kelayakan instrumen, apakah item soal yang digunakan layak untuk digunakan sebagai alat ukur suatu penelitian. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan item soal dengan skor total item. Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan yang menyusun suatu variabel berdasarkan data hasil penyebaran instrumen (kuesioner). Uji validitas seperti ini disebut dengan pengujian validitas konstruk. Secara

commit to user

yang positif dan signifikan terhadap skor total yang tak lain menyatakan nilai dari variabel yang diukur.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa sebanyak 35 sampel siswa kelas X, XI, XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Dalam tahap uji coba tersebut butir angket yang diberikan kepada siswa sejumlah 63 butir pernyataan berdasarkan kisi-kisi angket.

Hasil uji coba angket tersebut dianalisis dengan menggunakan program SPSS Statistics 17.0 untuk mengetahui valid dan tidaknya tiap-tiap butir angket (Lampiran 12). Berdasarkan angka korelasi numerik Pearson’s Product Moment Correlation taraf signifikan 5% dengan jumlah sampel 35 responden

butir angket yang valid ialah jika nilai skala korelasi butir angketnya ≥ 0,334.

(Lampiran 13) Hasil uji coba angket menunjukkan terdapat 55 butir angket yang valid dan dapat digunakan dalam instrumen pengambilan data. Butir-butir angket yang digunakan adalah butir angket nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 45, 36, 37, 38,

39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 49, 50, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62 dan butir soal nomor 63. (Lampiran 14)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah item pertanyan tersebut memiliki kehandalan atau dapat digunakan berkali-kali. Suatu alat ukur penelitian atau angket dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,600 (Trihendradi, 2011). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS Statistics 17.0. Dari hasil pengujian reliabilitas (Lampiran 12), sebanyak 55 butir pernyataan dikatakan reliabel dengan hasil 0,939 > 0,600.

commit to user

Analisis data dilakukan apabila data telah terkumpul. Dalam penelitian kualitatif data disajikan dalam bentuk kata-kata verbal, bukan dalam bentuk angka. Data yang berupa kata-kata tersebut masih sangat beragam, sehingga harus diolah agar menjadi sistematis, ringkas, dan logis.

Terdapat beberapa definisi tentang analisis data kualitatif, salah satunya: ”Analisa data kualitatif (Bogdan & Biklen) adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah- milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain” (H.B Sutopo, 2006 : 105).

Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa analisis data kualitatif adalah proses pengorganisasian data-data yang diperoleh dari lapangan, mempelajarinya dan selanjutnya dipilah sehingga dapat dikelola dan digali kembali informasi-informasi penting yang dapat diperoleh dan akhirnya data-data tersebut dapat disajikan secara baik dalam urutan yang sistematis dan logis berdasarkan fakta-fakta dari lapangan dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk membuktikan suatu prediksi atau hipotesis penelitian.

Gambar 3.1. Analisis Data Model Interaktif

(Sumber: HB. Sutopo, 2006: 120)

Pengumpulan

Data

Verifikasi / Penarikan

Kesimpulan

Penyajian Data

Reduksi Data

commit to user

penerapan pendidikan karakter kompetensi keahlian TKR SMK Negeri 2 Surakarta sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulan data di lapangan baik melalui angket, observasi, wawancara, maupun dokumentasi. Data tersebut diperoleh dari sumber-sumber yang telah dipilih. Pengumpulan data ini berdasarkan pedoman masing-masing metode yang berhubungan dengan penerapan pendidikan karakter pada siswa Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Surakarta.

2. Reduksi Data

H.B Sutopo menyatakan bahwa ”Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis informasi yang

tertulis lengkap dalam catatan lapangan” (2006: 114). Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul. Data yang direduksi diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan memudahkan untuk mengambil data lain yang dibutuhkan.

Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan langkah sebagai berikut:

a. Menjumlahkan Skor pada Masing-Masing Butir Soal

Untuk mempermudah proses analisis, maka setiap pilihan jawaban pada butir soal beri skor sebagai berikut:

commit to user

Alternatif jawaban

Positif

Negatif Sangat Setuju (SS)

Setuju (S) Kurang Setuju (KS) Tidak Setuju (TS)

(Sumber: Arikunto, 2006: 241)

b. Menentukan Kriteria Keputusan

Untuk mengukur seberapa besar tingkat karakter siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dilakukan dengan perhitungan dari hasil skor angket karakter siswa. Kriteria keputusan yang digunakan mengacu pada rumus yang dikembangkan oleh Azwar (2007: 108). Kriteria karakter dikelompokkan menurut 8 karakter utama yaitu Courage (Keberanian/Keteguhan Hati), Good Judgement (Pertimbangan yang Baik), Integrity (Integritas), Kindness (Kebaikan hati), Perseverance (Ketekunan), Respect (Penghargaan), Responsibility (Tanggung Jawab), Self-Discipline (Disiplin Diri). Kriterianya adalah: Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Komponen

Rentangan Skor

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi Sangat tinggi

(Sumber: Saifuddin Azwar, 2007: 108) Keterangan : µ

= Mean ideal yang dapat dicapai instrumen = ½ (skor tertinggi + skor terendah)

= Standar deviasi ideal yang dapat dicapai instrumen

= 1 / 6 (skor tertinggi – skor terendah)

commit to user

c. Menghitung Persentase

Dari data yang telah terkumpulkan, persentase nilai digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat karakter siswa dalam 8 karakter utama. Persentase dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: N = persentase tingkat kesiapan

X = skor yang terkumpul pada butir soal Y = skor maksimal pada butir soal

3. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari kata-kata yang diperoleh, kemudian disusun secara sistematis dan logis dari bentuk informasi yang komplek menjadi sederhana namun selektif dengan menggunakan bahasa dan kalimat peneliti, sehingga lebih mudah dipahami.

4. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi

Mengambil kesimpulan merupakan langkah analisis setelah pengolahan data. Pengambilan kesimpulan apakah guru produktif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta sudah menerapkan pendidikan karakter yang dituangkan dalam Silabus dan RPP. Jika ada kekurangan maka bisa diulang dari tahap reduksi data atau penyajian data dan juga bisa diulang dari pengumpulan data.