PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA
KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA
SKRIPSI
Oleh: FATMAWATI NUR HASANAH K2508056 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
commit to user
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Fatmawati Nur Hasanah
NIM
: K2508056
Jurusan / Program Studi
: PTK / Pendidikan Teknik Mesin
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK
KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA ” ini benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan,
Fatmawati Nur Hasanah
NIM. K2508056
commit to user
KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA
Oleh: FATMAWATI NUR HASANAH K2508056
Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012
commit to user
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juni 2012
Pembimbing I
Drs. C. Sudibyo, M.T. NIP. 19510209 197603 1 002
Pembimbing II
Danar Susilo Wijayanto, S.T., M.Eng. NIP. 19790124 200212 1 002
commit to user
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Jumat Tanggal : 6 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua Sekretaris Anggota I Anggota II
Drs. Subagsono, M.T. Drs. Emilly Dardi, M.Kes. Drs. C. Sudibyo, M.T. Danar Susilo Wijayanto, S.T., M.Eng.
…………… …………… …………… ……………
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret a.n. Dekan, Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si NIP. 19660415 199103 1 002
commit to user
Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup sebab pendidikan yang sesungguhnya adalah kehidupan itu sendiri.
Hidup itu seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, sepeda harus terus berjalan. Demikian pula hidup ini.
Jika kau berusaha mengikuti orang lain, kau akan gila. Lakukan apa yang benar kau yakini dan kau tak akan menyesal.
People do not naturally or spontaneously grow up to be morally excelent or pratically wise. They become so, if at all, only as the result of a lifelong personal and community effort. (Aristoteles)
commit to user
Terucap syukurku atas kehadirat-Mu dan ku persembahkan karya kecil ini
kepada:
Ayah dan Ibuku tercinta, yang senantiasa mendukung dengan curahan
kasih sayang yang tiada henti,
Mas Udin, Mas Yusuf, Mba’ Marita, Mba’ Wiek, Manan, Uzi, Ridwan, Ayu, Bagus, Adi yang menjadi motivasi dalam setiap perjuanganku,
Mas Toni yang senantiasa mendukung, mengarahkan, memotivasi, dan selalu memberi semangat setiap detik langkahku,
Teman-teman Parampa, Uus, Wida, Gilang yang selalu memberikan keceriaan dan kenangan indah yang tak akan terlupakan,
Teman-teman PTM 2008 yang tak dapat disebutkan satu persatu, yang
selalu mewarnai hari-hari di kampus,
Almamaterku.
commit to user
FATMAWATI NUR HASANAH. PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN
RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang 1) Penerapan pendidikan karakter pada siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta. 2) Hasil penerapan pendidikan karakter pada siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri
2 Surakarta. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan desain penelitian studi kasus tunggal yang dilakukan di SMK Negeri 2 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Kuesioner, dalam hal ini berupa pengumpulan data karakter siswa melalui butir-butir pernyataan angket, 2) Wawancara, teknik ini berupa pengumpulan data mengenai penerapan pendidikan karakter yang dilakukan oleh civitas SMK Negeri 2 Surakarta antara lain Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Wakil Kepala Sekolah bidang Pengembangan SDM, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Guru BK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Guru Produktif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan wawancara kepada siswa untuk mengetahui karakter siswa, 3) Observasi, teknik ini berupa pengamatan mengajar guru Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, 4) Metode dokumenter, teknik ini berupa pengumpulan dokumen administrasi Guru Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan berupa Silabus dan RPP.
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum,Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Wakil Kepala Sekolah bidang Pengembangan SDM, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Guru BK dan Guru Produktif Kompetensi Keahlian TKR SMK Negeri 2 Surakarta telah menerapkan pendidikan karakter pada siswa, khususnya siswa Kompetensi Keahlian TKR secara sistematis, yaitu berupa RPP dan Silabus.
2. Penerapan pendidikan karakter juga dilakukan secara berkesinambungan oleh guru SMK Negeri 2 Surakarta yang berupa Program 3S (Senyum, Salam, Sapa), pelatihan dan diklat dari VEDC Malang, P3G Bandung, P4TK Bandung dan dari Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
3. Penerapan pendidikan karakter melalui ko-kurikuler yaitu memasukkan unsur pendidikan karakter dalam proses pembelajaran, RPP dan Silabus, serta mewajibkan siswa kelas XI untuk praktek di Teaching Factory. Penerapan pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler yaitu siswa diwajibkan untuk mengikuti 2 kegiatan ekstrakurikuler wajib (Olahraga, Pramuka, English Club , PKS dan PBB), dan memberi kebebasan siswa mengikuti ekstrakurikuler pilihan (Kerohanian, Band, Pecinta Alam, Taekwondo, dan PMR).
commit to user
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta rata-ratanya adalah 77,46%. Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri
2 Surakarta memiliki karakter yang baik. Di samping itu, terdapat siswa yang belum berkarakter baik karena belum kuat dalam memiliki sebagian karakter utama, seperti karakter Responsibility dan Self-Discipline.
5. Kondisi siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri
2 Surakarta yang belum memiliki delapan karakter utama tingkat kedisiplinannya rendah, kurang memiliki inisiatif, kurang tanggung jawab, dan kurang menghormati sesama.
6. Kondisi siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri
2 Surakarta yang telah memiliki delapan karakter utama lebih disiplin, memiliki inisiatif, bertanggung jawab, suka menolong dan tumbuh kasih sayang, menghormati sesama dan pandai berterima kasih.
Kata kunci: pendidikan karakter, kurikulum, silabus, ko-kurikuler, ekstrakurikuler
commit to user
FATMAWATI NUR HASANAH. IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION ON STUDENT OF SKILLS COMPETENCY LIGHT
VEHICLE ENGINEERING SMK NEGERI 2 SURAKARTA. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta. July 2012.
The purpose of this study was to know about 1) Implementation of character education on student of Skills Competency Light Vehicle Engineering SMK Negeri 2 Surakarta. 2) The results of implementation of character education on student of Skills Competency Light Vehicle Engineering SMK Negeri 2 Surakarta.
This research used descriptive qualitative method and the design used single case study at SMK Negeri 2 Surakarta. Data collection techniques used were: 1) Questionnaire, in this case the character of the student data collection through questionnaires statement items, 2) Interview, the technique of collecting data on the implementation of character education conducted by the civitas of SMK Negeri 2 Surakarta, include Principal, Vice Principal of Academy Field, Vice Principal of Studentships Field, Vice Principal of Human Resource Development, Vice Principal of School Public Relations Field, Guidance Counselor Teachers, Productive Teachers of Skill Competency Light Vehicle Engineering and interview students to determine the character students, 3) Observation, the technique was to know how the teachers of Skill Competency Light Vehicle Engineering teach students, 4) the documentary method, the technique is a collection of administrative documents of Skill Competency Light Vehicle Engineering such as Syllabus and lesson plans.
The result of this research were:
1. Principal, Vice Principal of Academy Field, Vice Principal of Studentships Field, Vice Principal of Human Resource Development, Vice Principal of School Public Relations Field, Guidance Counselor Teachers and Productive Teachers of Skill Competency Light Vehicle Engineering SMK Negeri 2 Surakarta has implemented a character education systematically to students, especially students of Skill Competency Light Vehicle Engineering, which is
a lesson plans and syllabus.
2. Implementation of character education is also conducted continuously by the teacher SMK Negeri 2 Surakarta in the form of 3S Program, the training and education of VEDC Malang, P3G Bandung, P4TK Bandung and from the Provincial of Central Java.
3. Implementation of character education through co-curricular activities which is include elements of character education in the learning process, lesson plans and syllabus, as well as requiring students class XI to practice in Teaching Factory. Implementation of character education through extracurricular which is student are required to follow two required extracurricular activities (sports, scouts, English Club, School Safety Patrols and Unity of March), and give students the freedom to follow the
commit to user
Teens Red Cross).
4. Results showed that students' character of Skill Competency Light Vehicle Engineering SMK Negeri 2 Surakarta average is 77.46%. Students of Skill Competency Light Vehicle Engineering SMK Negeri 2 Surakarta has good character. In addition, there are students who have not been well characterized because it is not strong in having some of the main characters, such as Responsibility and Self-Discipline characters.
5. Condition students of Skill Competency Light Vehicle Engineering SMK Negeri 2 Surakarta who do not already have eight main characters have a low level of discipline, lack of initiative, lack of responsibility, and lack of respect for others.
6. Condition students of Skill Competency Light Vehicle Engineering SMK Negeri 2 Surakarta which has eight main characters are more disciplined, have initiative, responsible, helpful and growing affection, respect for others and good at gratitude.
Keywords: character education, curriculum, syllabus, co-curricular, extracurricular
commit to user
Segala puji bagi bagi Allah Yang Maha Sempurna yang telah memberikan banyak kenikmatan dan anugerah kepada penulis. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENERAPAN PENDIDIKAN
KARAKTER PADA SISWA TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK
NEGERI 2 SURAKARTA ”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. C. Sudibyo, M.T. selaku Dosen pembimbing I, yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi.
5. Danar Susilo Wijayanto, S.T.,M.Eng. selaku Dosen pembimbing II, yang telah memberi motivasi dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi.
6. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Drs. Bambang Suprayitno selaku Kepala Program Studi Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta, yang telah memberi bantuan dalam penelitian.
commit to user
SMK Negeri 2 Surakarta yang telah berseda untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
9. Toni Setiawan, S.Pd. yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan penulis. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan laporan ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai acuan pelaksanaan penelitian dan semua pihak yang memerlukannya.
Surakarta, Juli 2012
Penulis,
commit to user
Tabel
Halaman
3.1. Jadwal Penelitian .............................................................................
24
3.2. Skor Jawaban Angket ......................................................................
38
3.3. Kriteria Penilaian Komponen ..........................................................
38
4.1. Kriteria Karakter Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ....................................................
43
4.2. Kriteria Keputusan Karakter Courage (Keberanian/ Keteguhan Hati) Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta .................................................................
44
4.3. Kriteria Keputusan Karakter Good Judgement (Pertimbangan yang Baik) Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ....................................................
45
4.4. Kriteria Keputusan Karakter Integrity (Integritas) Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ..........................................................................................
45
4.5. Kriteria Keputusan Karakter Kindness (Kebaikan Hati) Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ..........................................................................................
46
4.6. Kriteria Keputusan Karakter Perseverance (Ketekunan) Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ...........................................................................................
46
4.7. Kriteria Keputusan Karakter Respect (Penghargaan) Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ...........................................................................................
47
4.8. Kriteria Keputusan Karakter Responsibility (Tanggung Jawab) Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ............................................................................
47
4.9. Kriteria Keputusan Karakter Self-Discipline (Disiplin Diri) Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ...........................................................................................
48
4.10. Skor Masing-masing Karakter Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta Berdasarkan Hasil
commit to user
4.11. Pendapat Responden Mengenai Karakter Courage (Keberanian/ Keteguhan Hati) ...............................................................................
49
4.12. Pendapat Responden Mengenai Karakter Good Judgement (Pertimbangan yang Baik) ................................................................
50
4.13. Pendapat Responden Mengenai Karakter Integrity (Integritas) ....... 52
4.14. Pendapat Responden Mengenai Karakter Kindness (Kebaikan Hati) ..................................................................................................
53
4.15. Pendapat Responden Mengenai Karakter Perseverance (Ketekunan) ......................................................................................
54
4.16. Pendapat Responden Mengenai Karakter Respect (Penghargaan) ... 56
4.17. Pendapat Responden Mengenai Karakter Responsibilit y (Tanggung Jawab) ............................................................................
57
4.18. Pendapat Responden Mengenai Karakter Self-Discipline (Disiplin Diri) ..................................................................................................
58
4.19. Persentase Masing-masing Karakter Utama Siswa Kompetensi Keahlian TKR SMK Negeri 2 Surakarta ..........................................
60
4.20. Hasil Wawancara Siswa ................................................................... 69
commit to user
Gambar
Halaman
2.1. Bagan Kerangka Berpikir ................................................................ 23
3.1. Analisis Data Model Interaktif ........................................................ 37
4.1. Histogram Karakter Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta dilihat dari Karakter Courage (Keberanian/Keteguhan Hati) ...........................................
49
4.2. Histogram Karakter Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta dilihat dari Karakter Good Judgemenet (Pertimbangan yang Baik) .................................
51
4.3. Histogram Karakter Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta dilihat dari Karakter Integrity (Integritas) ........................................................................
52
4.4. Histogram Karakter Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta dilihat dari Karakter Kindness (Kebaikan) .......................................................................
53
4.5. Histogram Karakter Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta dilihat dari Karakter Perseverance (Ketekunan) ..............................................................
55
4.6. Histogram Karakter Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta dilihat dari Karakter Respect (Penghargaan) ....................................................................
56
4.7. Histogram Karakter Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta dilihat dari Karakter Responsibility (Tanggung Jawab) ...................................................
57
4.8. Histogram Karakter Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta dilihat dari Karakter Self-Discipline (Disiplin Diri) .........................................................
59
4.9. Histogram Persentase Masing-masing Karakter Utama Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ..........................................................................................
60
4.10. Skema Penerapan Pendidikan Karakter Guru BK ........................... 67
commit to user
Lampiran
Halaman
1. Kisi-kisi Angket ..............................................................................
93
2. Butir-butir Angket Try Out .............................................................
100
3. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ............................................
105
4. Pedoman Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum ..
106
5. Pedoman Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan ..
107
6. Pedoman Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengembangan SDM .......................................................................
108
7. Pedoman Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas.........
109
8. Pedoman Wawancara Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan..
110
9. Pedoman Wawancara Guru BK ......................................................
111
10. Pedoman Wawancara Siswa Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ..................................
112
11. Pedoman Observasi Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan....
114
12. Hasil Analisis Uji Validitas Angket dengan SPSS 17.0 ..................
115
13. Tabel Nilai r Product Moment ........................................................
118
14. Butir-butir Angket Siswa ................................................................
119
15. Perhitungan Kriteria Kecenderungan Karakter Utama Siswa .........
123
16. Persentase Alternatif Jawaban Angket Penelitian Tiap Karakter ...
133
17. Hasil Persentase Karakter Siswa Kompetensi Keahlian TKR
SMK Negeri 2 Surakarta Berdasarkan Hasil Angket Siswa ...........
139
18. Hasil Wawancara Kepala Sekolah ..................................................
145
19. Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum ........
149
20. Contoh Buku Saku dan Tatib Siswa SMK Negeri 2 Surakarta ....... 151
commit to user
21. Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan .........
163
22. Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengembangan
SDM ................................................................................................
165
23. Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas ...............
167
24. Hasil Wawancara Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan .......
169
25. Hasil Wawancara Guru BK .............................................................
189
26. Hasil Wawancara Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ....................................................
190
27. Hasil Observasi Guru Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 2 Surakarta ....................................................
256
28. Contoh RPP dan Silabus Berbasis Karakter ....................................
268
29. Presensi Seminar Proposal Skripsi ..................................................
291
30. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ......................................
293
31. Surat Keputusan Dekan FKIP .........................................................
294
32. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke Rektor UNS ..........................
295
33. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke Dikpora Kota Surakarta ........
296
34. Surat Ijin Penelitian dari Dikpora Kota Surakarta ..........................
297
35. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian dari SMK
Negeri 2 Surakarta ...........................................................................
298
36. Foto Dokumentasi ...........................................................................
299
commit to user
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring bertambahnya waktu, kemajuan teknologi semakin pesat, dengan kata lain sumber daya manusia (SDM) secara langsung atau tidak langsung dituntut untuk mengikuti arus kemajuan zaman ini. SDM erat kaitannya dengan kuantitas dan kualitas, tidak jarang hanya segi kuantitasnya saja yang berkembang. Sementara itu Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut.
Pendidikan memerankan peran strategis dalam kehidupan manusia. Pentingnya pendidikan juga dikemukakan oleh Abidin Ibnu Rusn, “Pendidikan merupakan satu-satunya jalan untuk menyebarluaskan keutamaan, mengangkat
harkat dan martabat manusia, dan menanamkan nilai kemanusiaan” (2009: 55). Dapat dikatakan bahwa kemakmuran dan kejayaan suatu masyarakat atau bangsa
sangat dipengaruhi oleh bidang pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing,
commit to user
SMK mencetak lulusan tenaga kerja yang mandiri dan terampil. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Lulusan SMK yang berkarakter akan menunjang kemajuan dunia usaha/dunia industri, sehingga melalui hal tersebut akan dapat meningkatkan mutu dan nilai jual tenaga kerja asal Indonesia di kancah dunia. Mengingat persaingan tenaga kerja semakin ketat baik di dalam maupun di luar negeri, maka peningkatan kualitas tenaga kerja dimulai dari sekolah-sekolah yang mencetak tenaga kerja dengan adanya penerapan pendidikan karakter. Nantinya, karakter inilah yang akan membawa kemajuan bangsa Indonesia ini.
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 13 ayat 1 menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya antara satu sama lain. Pendidikan informal sesungguhnya memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar dalam keberhasilan pendidikan. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar 7 jam per hari, atau kurang dari 30%, selebihnya (70%) peserta didik berada dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Dilihat dari aspek kuantitas waktu, pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sebesar 30% terhadap hasil pendidikan peserta didik, namun demikian pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Pendidikan karakter di Indonesia saat ini belum diketahui secara pasti tentang hasilnya mengingat penerapan pendidikan karakter baru saja diterapkan.
commit to user
sangat prinsip, namun sampai saat ini belum mampu terselesaikan, sehingga wajar bila banyak orang yang menyebut pendidikan karakter di Indonesia belum berhasil. Permasalahan prinsip tersebut adalah banyaknya lulusan sekolah yang berotak cerdas tetapi karakternya lemah dengan ditandainya mental dan moral yang buruk.
Lemahnya moral juga dikemukakan oleh Komisi Perlindungan Anak dimana pada tahun 2008. Sebesar 97% anak SMP mengaku pernah menonton film porno, 93,7% remaja SMP mengaku pernah berciuman serta happy patting alias bercumbu berat. Lebih mengejutkan lagi 62,7% remaja SMP mengaku sudah tidak perawan lagi. Lantas yang menjadi pertanyaannya, bila kondisinya sudah seperti ini, bagaimana dengan nasib Bangsa Indonesia 10 tahun yang akan datang? (Felix Siauw, 2010).
beberapa orang melakukan aksi minuman keras di Surakarta dimana 2 dari
3 pelakunya masih terhitung remaja, sebagaimana dikutip dari harian Joglosemar (2 Februari 2012) “Pesta minuman keras (Miras) di pinggir Jalan A Yani,
Gilingan Banjarsari, Ari Wibowo (27), Indra Wijaya (20) dan Crystian Bayu Sasnoko (19) warga Karangasem, Sroyo, Jaten, Karanganyar, dibekuk Polisi, Rabu (1/2) dini hari”
Selain kasus kenakalan remaja, kasus kriminal juga ikut andil sebagaimana terjadi di kota Surakarta. Kasus kriminal yang lebih tragis lagi dengan pelaku remaja ialah pencurian sepeda motor, Joglosemar (1 Februari 2012) bahwa pelaku pencurian yakni AE (13) warga Ngasinan, Jebres dan AD (14) warga Gendingan, Jebres. Padahal kedua pelaku tersebut masih berstatus kelas 1 SMP. Kasus serupa juga terjadi di kota Surakarta yang pelakunya masih remaja, yakni seorang bocah
16 tahun nekat mencuri sepeda motor karena kecanduan game online, sebagaimana dikutip dari harian Joglosemar (3 Februari 2012). Kondisi tersebut bisa menjadi sinyal bahaya bagi masa depan bangsa Indonesia. Fenomena-fenomena di atas sangat bertentangan dengan visi dan misi pendidikan dalam membentuk manusia Indonesia yang berkepribadian dan berbudi luhur sebagaimana yang dicita-citakan oleh pendidikan nasional.
commit to user
pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah.
Pendidikan karakter telah menjadi salah satu visi Kementerian Pendidikan Nasional sampai tahun 2025 yaitu sebagai wujud menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif atau menjadi insan kamil/ insan paripurna. Sosok manusia yang memiliki kecerdasan secara komprehensif, mencakup cerdas spiritual, emosional, sosial, intelektual dan cerdas kinestetis. Menjadi insan cerdas spiritual ditandai dengan beraktualisasi diri melalui hati/ kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan berkepribadian luhur, hal tersebut menunjukkan adanya komitmen yang tinggi dalam membangun watak, budi pekerti atau karakter.
Sekolah sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan di lapangan sudah semestinya selaras dengan agenda besar pendidikan nasional saat ini yaitu pendidikan karakter. Sebagaimana penjelasan dari Kepala SMKN 2 Surakarta yang menyatakan bahwa sekolahnya menjadi satu di antara sekolah-sekolah yang berhasil mencapai angka kelulusan 100% dalam UN 2011. Prestasi tersebut dinilai cukup membanggakan karena jumlah peserta UN 2011 yang tergolong amat besar, sebanyak 603 siswa. Selain prestasi kelulusan tersebut, SMK Negeri 2 Surakarta juga berhasil meraih beberapa prestasi dalam Lomba Kompetensi Siswa ( LKS), dimulai Tahun 2010 telah membuktikan LKS Tingkat Provinsi Jawa Tengah Juara 1 sebanyak 6 Mata Lomba dan Juara 2 sebanyak 2 Mata Lomba, di Tahun 2011 LKS Tingkat Nasional Juara 1 sebanyak 1 Mata Lomba yaitu Electronic Application , Juara 2 sebanyak 1 Mata Lomba yaitu Web Design dan Juara 3 sebanyak 2 mata lomba yaitu Autocad dan Plumbing. Penilaian masyarakat
commit to user
ESEMKA yang sedang marak dibicarakan. Terwujudnya mimpi para guru dan siswa tersebut tidak akan terlaksana jika tidak didukung dengan karakter yang baik akan siswa-siswa SMK Negeri 2 Surakarta pada umumnya dan siswa jurusan otomotif kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada sekolah tersebut pada khususnya.
Di balik berbagai prestasi yang dicapai oleh SMK Negeri 2 Surakarta, ada beberapa kasus kenakalan siswa dan pelanggaran tata tertib yang masih saja terjadi. Menurut penuturan seorang guru kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan bahwa di sekolah tersebut pada tahun 2011 lalu terjadi kasus pencurian sepeda motor yang pelakunya yang diduga merupakan siswa. Selain pencurian sepeda motor, ada pula pencurian helm yang baru saja terjadi. Kasus pencurian helm ini terjadi pada akhir tahun 2011 dan bulan Februari ini terulang sehingga membuat siswa-siswa cukup khawatir karena pelakunya belum juga ditemukan. Pelanggaran tata tertib lain berupa masih ada beberapa siswa yang sering membolos. Berdasarkan penuturan siswa lain, pada bulan Januari tahun kemarin seorang siswa terancam dikeluarkan karena ketahuan membolos saat melemparkan tasnya keluar, sedangkan yang tidak ketahuan pun masih banyak hingga saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa di sekolah yang terkenal kualitasnya juga mempunyai masalah dalam pembentukan karakter siswanya.
Pendidikan karakter bisa diterapkan sesuai dengan sistem yang dibangun dan dikembangkan oleh sekolah masing-masing, artinya antara sekolah satu dengan sekolah yang lain ada kemungkinan perbedaan sistem yang dikembangkan. SMK Negeri 2 Surakarta merupakan sekolah negeri yang terkenal kualitasnya, sehingga semestinya tidak timbul permasalahan yang dipicu karena lemahnya karakter siswanya. Oleh karena itu penulis ingin mengadakan penelitian
dengan judul “PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA”
commit to user
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan dalam latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan pendidikan karakter pada siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta?
2. Bagaimanakah hasil penerapan pendidikan karakter pada siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Penerapan pendidikan karakter pada siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta.
2. Hasil penerapan pendidikan karakter pada siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai masukan untuk mendukung penelitian yang sejenis dan relevan.
b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Progam Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
c. Memberikan sumbangan tulisan dan penelitian ilmiah yang berkaitan dengan kajian pendidikan karakter, sehingga bisa memperkaya khasanah keilmuan pendidikan khususnya dalam konteks isu kontemporer.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Surakarta, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang penerapan pendidikan karakter pada siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
commit to user
Surakarta pada umumnya.
b. Bagi SMK Negeri 2 Surakarta, memberikan bahan masukan terhadap pelaksanaan penerapan pendidikan karakter pada sekolah tersebut yang sudah berjalan selama ini berdasarkan dari data dan hasil dari penelitian ini.
c. Bagi guru Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Surakarta, hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan evaluasi terhadap penerapan pendidikan karakter yang sudah di usahakan oleh sekolah.
d. Bagi siswa SMK Negeri 2 Surakarta, hasil penelitian ini diharapkan siswa mampu memahami arti dan tujuan mulia dari penerapan pendidikan karakter yang ada pada SMK Negeri 2 Surakarta tempat mereka sekolah.
commit to user
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Penelitian yang Relevan
1. Kajian Teori
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan kewajiban yang harus dialami semenjak dari lahir. Karena dari pendidikan itulah akan tahu banyak tentang wawasan di dunia dalam kehidupan ini. Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan merupakan seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman hidup.
Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidik) artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to) dan pengembangan (to evolve, to develop). Menurut KBBI, pendidikan
berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me- sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan (1991: 232).
UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 pasal I menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Sukmadinata menyatakan bahwa “pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan peserta didik, kecakapan dan karakteristik
pribadi peserta didik” (2006: 24). Konteks tersebut mengandung pengertian bahwa pendidikan tidak dapat dimaknai sekedar membantu pertumbuhan
secara fisik saja, tetapi juga keseluruhan perkembangan moral manusia dalam konteks lingkungan manusia yang memiliki peradaban.
Pendidikan dengan kata lain merupakan proses di mana masyarakat melalui sekolah, perguruan tinggi, universitas, dan institusi lain dengan
commit to user
dan ketrampilan dari generasi ke generasi yang lain. Laska juga menyatakan bahwa : “Education is one of the most important activities in
which human beings engage. It is by means of the educative process and its role in transmitting the cultural heritage from one generation to the next that human societies are ab le to maintain their existence” (1976: 3), yang artinya pendidikan merupakan salah satu aktivitas yang paling penting dimana melibatkan manusia. Pendidikan merupakan sarana proses mendidik dan perannya di dalam meneruskan warisan budaya dari satu generasi kepada generasi berikutnya, sehingga masyarakat manusia bisa mempertahankan keberadaan mereka.
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah sebuah usaha sadar yang terstruktur dalam mewujudkan proses pembelajaran guna memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan perubahan tingkah laku yang dilakukan dengan berbagai proses sehingga mampu meningkatkan dan mengembangkan apa yang dipelajari serta mampu mewariskan budaya bangsa yang luhur.
b. Pengertian Karakter
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah "bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak". Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak". Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark" atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya
commit to user
sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan karakter sebagai tabiat, perangai dan sifat-sifat seseorang. Berkarakter diartikan dengan mempunyai kepribadian, adapun kepribadian diartikan dengan sifat khas dan hakiki seseorang yang membedakan seseorang dari orang lain.
Ki Supriyoko dalam Bagus Mustakim menyatakan bahwa “Dalam bahasa yang sederhana karakter sama dengan watak, yaitu pengembangan jati diri seseorang itu sendiri. Karakter seseorang lebih mencerminkan jati diri dari pada aspek kepribadian manusia yang lainnya seperti identitas, intelektual, keterampilan dan lain sebagainya ” (2011: iii).
Karakter juga sering diidentikkan dengan budi pekerti atau akhlak. Furqon Hidaya tullah menyatakan bahwa “karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang membedakan dengan individu yang lain” (2010: 9). Seseorang yang karakternya baik identik bahkan sama
dengan orang yang budi pekertinya luhur atau akhlaknya baik (akhlakul karimah), sementara itu orang yang karakternya buruk identik bahkan sama dengan orang yang budi pekertinya tidak luhur atau akhlaknya tidak baik.
Gede Raka dkk menyatakan bahwa: “secara umum karakter dikaitkan dengan sifat khas atau istimewa, atau kekuatan moral, atau pola tingkah laku seseorang” (2011: 36). Bagus Mustakim membagi karakter yang lahir dalam perjalanan sejarah manusia menjadi 5 bagian, yaitu:
1) Karakter Intelektual yaitu karakter yang ada pada diri seseorang di mana dengan modal karakter tersebut dapat terselesaikanlah persolan- persoalan hidup. Karakter ini juga bisa dimaknai dengan karakter yang ada pada diri manusia sehingga mampu menemukan berbagai nilai dalam kehidupannya. Nilai-nilai tersebut dijadikan pondasi dalam sistem masyarakat yang dijaga dan dilestarikan untuk kepentingan bersama.
2) Karakter Teologis yaitu karakter pada manusia yang hidup secara patuh dan taat pada nilai-nilai ketuhanan/ keagamaan.
3) Karakter Humanis yaitu karakter pada manusia yang lahir dari kemampuannya memahami realitas di sekitarnya secara obyektif dan ilmiah.
commit to user
kemampuannya memahami realitas secara rasional dan saintifik. Rasional artinya menjadikan kekuatan rasio sebagai kekuatan tunggal yang sangat menentukan, sedangkan saintifik berarti menganggap adanya suatu kebenaran essensial dan universal yang didasarkan pada langkah-langkah tertentu (metode ilmiah).
5) Karakter Postmodernisme yaitu karakter pada manusia yang menunjukkan penerimaan atas kondisi masyarakat yang pluralitas, heterogenitas dan fragmentalisme. Hal tersebut merupakan sebuah keniscayaan, bukan merupakan halangan namun adalah sebagai potensi positif untuk berkompetisi secara sehat menuju kebaikan bersama. (2011: 30-37).
Beberapa karakter tersebut dapat dinyatakan bahwa manusia yang berkarakter adalah manusia yang di dalam dirinya memiliki sifat-sifat kebajikan/kebaikan yang terpancar dalam setiap aktivitasnya sehari-hari atau dengan kata lain seperti yang dinyatakan oleh Furqon Hidayatullah bahwa “seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki oleh masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya” (2010:10).
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa karakter adalah aktualisasi dari kepribadian seseorang yang diwujudkan dalam sikap, tingkah laku, tutur kata dan cara memandang seseorang sehingga dapat di tentukan apakah orang tersebut orang baik (berkarakter mulia) atau orang tidak baik (berkarakter jelek).
c. Pendidikan Karakter
Pendidikan adalah sebuah proses memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan perubahan tingkah laku yang dilakukan dengan berbagai proses sehingga mampu meningkatkan dan mengembangkan apa yang dipelajari. Karakter adalah aktualisasi dari kepribadian seseorang yang diwujudkan dalam sikap, tingkah laku, tutur kata dan cara memandang seseorang sehingga dapat di tentukan apakah orang tersebut orang baik (berkarakter mulia) atau orang tidak baik (berkarakter jelek).
Slamet Imam Santoso mengemukakan bahwa tujuan pendidikan yang murni adalah menyusun harga diri yang kukuh-kuat dalam jiwa pelajar,
commit to user
menjelaskan bahwa pendidikan bertugas mengembangkan potensi individu semaksimal mungkin dalam batas-batas kemampuannya, sehingga terbentuk manuasia yang pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas kemampuannya, serta mempunyai kehormatan diri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembinaan watak juga merupakan tugas utama pendidikan (Hidayatullah, 2010: 10).
Ryan dan Bohler memberikan penjelasan “bila karakternya baik maka akan dimanifestasikan dalam kebiasaan baik di kehidupan sehari-hari : pikiran baik, hati baik, dan tingkah laku baik. Berkarakter baik berarti mengetahui yang baik, mencintai kebaikan dan melakukan yang baik ” (Gede Raka dkk, 2011: 36). Telaah mengenai karakter hampir selalu dikaitkan dengan konsep kebajikan. Kebajikan adalah karakteristik yang bisa diterima oleh semua orang, artinya antara konsep tentang karakter dan kebajikan adalah dekat.
Gede Raka dkk menyatakan bahwa dalam setiap kebajikan teridentifikasi ada kekuatan karakter/character strenght (2011: 34). Patterson dan Seligmen menyebutkan ada enam kategori kebajikan yang yang di dalamnya ada kekuatan karakternya, yaitu:
1) Kearifan dan pengetahuan (wisdom and knowledge) yaitu kekuatan kognitif yang berkaitan dengan penambahan dan penggunaan pengetahuan. Kekuatan karakter yang teridentifikasi berupa kreativitas (orisinil dan banyak ide), memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, berfikiran terbuka, memiliki semangat dalam belajar dan berwawasan.
2) Keberanian (courage) yaitu kekuatan emosional yang mencakup kemuan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan di tengah-tengah tentangan yang dihadapi, baik dari dalam maupun dari luar. Kekuatan karakter yang teridentifikasi adalah keberanian (bravery) - tidak takut menghadapi ancaman, tantangan, kesulitan atau kesakitan-, kegigihan, integritas (ketulusan dan kejujuran) dan vitalitas (menjalani kehidupan dengan kegembiraan dan penuh semangat).
3) Kemanusiaan (humanity) yaitu kekuatan interpersonal yang mencakup ketulusan merawat, membantu, sikap bersahabat, dan menjaga orang lain. Kekuatan karakter yang yang teridentifikasi adalah kasih (love), kebaikan hati (kedermawanan, kepeduliaan, welas asih, santun, tanpa pamrih) dan kecerdasan sosial (kecerdasan emosional, kecerdasan personal).
commit to user
tumpuan kehidupan masyarakat yang sehat. Kekuatan karakter yang teridentifikasi adalah kewargaan (tanggung jawab sosial, loyalitas, teamwork ), berkeadilan (fairness) dan kepemimpinan.
5) Pembatasan diri (temperance) yaitu sifat baik yang menghindarkan seseorang dari ekses (sikap atau perbuatan yang melewati batas). Kekuatan karakter yang teridentifikasi adalah kesediaan memaafkan dan belas kasihan (forgivness and mercy), kerendahan hati/ kesederhanaan, kehati-hatian dan pengendalian diri.
6) Transendensi (transedence) yaitu kekuatan untuk melihat hubungan dengan alam dan merasakan maknanya. Kekuatan karakter yang teridentifikasi adalah apresiasi terhadap keindahan dan keistimewaan (appreciation of beuty and excellence), rasa syukur, harapan (optimisme, orientasi ke masa depan), humor dan spiritualitas (memiliki keyakinan tentang tujuan yang lebih tinggi) (Gede Raka dkk, 2011:39-43).