Upaya yang diterapkan Dalam Mengurangi Kendala Yang Ditemukan.
3. Upaya yang diterapkan Dalam Mengurangi Kendala Yang Ditemukan.
Meskipun banyak kendala yang ditemukan dalam strategi pembelajaran budi pekerti, tetapi pihak pondok berusaha mencari solusi dari permasalahan yang ada. Uapaya- upaya yang diterapkan pengurus antara lain:
Jumlah santri yang banyak menjadikan tiap pengurus mendapat pembagian untuk mengasuh dan membimbing santri. Pembagian yang pengurus berdasarkan kamar. Sehingga satu pengurus mendapat jatah untuk mengurus lebih dari satu
- teman mendapat jatah anak didik yang berbeda- beda,
tetapi meskipun setiap pengurus sudah mendapat jatah anak didik antara pengurus yang satu dengan pe
Pengurus memiliki tanggung jawab untuk membimbing dan mengatur kegiatan santri. Bila santri ada yang melanggar peraturan pondok maka pengurus akan menegur santri, tetapi bila santri Al-Muayyad tidak mau di nasehati maka pengurus akan menghukum santri. Misalnya menggepuk santri yang membolos ngaji Al-Quran atau mendenda seribu rupiah setiap kali membolos. Hukuman lain yang diterapkan di pondok ini adalah menggunting baju santri yang ketat serta menggepuk hp santri yang ketahuan dibawa ke pondok.
Teguran pengasuh serta pengurus Pondok Al-Muayyad merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam mengupayakan santri tetap memiliki budi pekerti. Terkadang masih banyak santri yang tidak mematuhi teguran tersebut sehingga pihak pondok menghukum atau memberikan
supaya santri jera.
b. Merubah Peraturan yang Tidak Berjalan dengan Baik
Banyak peraturan yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan pondok. Peraturan yang sudah tidak sesuai lagi disebabkan karena tiap tahun santri Al- Muayyad berganti sehingga permasalahan yang di temukan berbeda pula. Kemudian pengurus mengadakan rapat untuk menyusun peraturan baru. Peraturan baru kemudian diajukan kepada pembimbing setelah pembimbing menyetujui peraturan baru tersebut maka pengurus kemudian mensosialisasikan peraturan baru tersebut kepada santri melalui pemberitahuan kepada orang tua. Peraturan yang terakhir diganti yaitu peraturan mengenai cara membangunkan subuh. Dahulu pengurus membangunkan subuh dengan cara oprak- oprak, tetapi pengurus merasa cara tersebut kurang mampu membangun kesadaran santri. Pengurus melakukan rapat untuk mencari cara yang paling tepat untuk membangunkan santri maka pengurus menemukan cara yang paling tepat. Cara Banyak peraturan yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan pondok. Peraturan yang sudah tidak sesuai lagi disebabkan karena tiap tahun santri Al- Muayyad berganti sehingga permasalahan yang di temukan berbeda pula. Kemudian pengurus mengadakan rapat untuk menyusun peraturan baru. Peraturan baru kemudian diajukan kepada pembimbing setelah pembimbing menyetujui peraturan baru tersebut maka pengurus kemudian mensosialisasikan peraturan baru tersebut kepada santri melalui pemberitahuan kepada orang tua. Peraturan yang terakhir diganti yaitu peraturan mengenai cara membangunkan subuh. Dahulu pengurus membangunkan subuh dengan cara oprak- oprak, tetapi pengurus merasa cara tersebut kurang mampu membangun kesadaran santri. Pengurus melakukan rapat untuk mencari cara yang paling tepat untuk membangunkan santri maka pengurus menemukan cara yang paling tepat. Cara
Seiring perkembangan zaman, banyak perubahan yang dialami Pondok pesantren terutama perbedaan antara karakter santri zaman dahulu dengan santri sekarang sehingga peraturan yang dahulu mampu mengatasi permasalahan santri zaman dahulu sudah tidak relevan dengan keadaan santri sekarang. Sehingga keputusan untuk mengubah peraturan yang sudah tidak sesuai lagi sudah tepat.
c. Menyerahkan Tugas Pengurus Kepada Pembimbing
Jarak usia antara pengurus sangat sedikit yaitu sekitar satu sampai lima tahun sehingga santri merasa bahwa pengurus sama seperti teman mereka. Keadaan ini membuat banyak santri tidak mematuhi perkataan dari santri sehingga terkadang antara santri dengan pengurus sering berantem seperti berantem teman dengan teman. Bila hal ini sudah terjadi maka permusuhan antara santri dengan pengurus menjadi penghalang penerapan strategi pembelajaran budi pekerti. Oleh sebab itu, bila pengurus sudah tidak bisa menangani santri maka urusan kenakalan santri di serahkan kepada pengasuh pondok. Terkadang ada santri yang protes bila pengurus yang sering susuah di kandhani maka pengurus mathur ke pengasuh
maka santri akan diam dan mematuhi perkataan pengasuh. Pengasuh dimata santri Al-Muayyad lebih berwibawa dibandingkan dengan pengurus sehingga santri lebih takut dengan pengasuh. Sehingga santri yang bermasalah akan mampu diatasi oleh pengasuh terutama santri yang sudah lama di pondok. Nasehat dari pengurus sudah tidak mempan lagi sehingga pengurus menyerahkan ke pengasuh.