DESKRIPSI LOKASI

BAB II DESKRIPSI LOKASI

A. LOKASI PENELITIAN

1. Gambaran Umum Kota Madiun

a. Keadaan Geografis Keadaan Geografis Kota Madiun yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Timur yang terletak pada 111° - 112° Bujur Timur dan 7° - 8° Lintang Selatan. Kota Madiun terletak pada daratan dengan ketinggian

63 hingga meter dari permukaan air laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter diatas permukaan air laut terletak di sebelah selatan. Rentang temperatur udara antara 20°C hingga 35°C.

b. Batas Wilayah Sebelah utara

: Kecamatan Madiun (Kabupaten Madiun) Sebelah selatan

: Kecamatan Geger (Kabupaten Madiun) Sebelah timur

: Kecamatan Wungu (Kabupaten Madiun) Sebelah barat

: Kecamatan Jiwan (Kabupaten Madiun) Kecamatan Takeran (Kabupaten Magetan)

c. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk

Wilayah Kota Madiun seluas 33,23 Km² terbagi menjadi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Mangunharjo 10,04 Km² Kecamatan Taman

12,46 Km²

Kecamatan Kartoharjo 10,73 Km² Masing-masing kecamatan tersebut terdiri atas 9 kelurahan sehingga terdapat 27 kelurahan di Kota Madiun. Jumlah penduduk berdasarkan registrasi akhir tahun 2007 jumlah penduduk Kota Madiun per 31 Desember 2007 adalah 200.188 jiwa terdiri dari 96.526 jiwa penduduk laki-laki dan 103.662 jiwa penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 33,23 Km² maka kepadatan penduduk Kota Madiun adalah 6.024 jiwa/km², artinya tiap km² wilayah Kota Madiun didiami oleh sekitar 6.024 jiwa penduduk.

B. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang pembentukan kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kota Madiun, maka kedudukan Dinas Pendapatan Daerah adalah sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang menangani di bidang pendapatan daerah, seperti terlihat dalam pasal 1 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2001 bahwa yang dimaksud dengan Walikota adalah Walikota

Madiun, Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Madiun, Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Kota Madiun, Kepala Dinas, adalah adalah Kepala Dinas Pendapatan Kota Madiun.

1. Kedudukan , Tugas Pokok dan Fungsi

a. Kedudukan Dipenda Kota Madiun berkedudukan sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah dibidang pendapatan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Madiun melalui Sekretaris Daerah

b. Tugas pokok Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah nomor 43 Tahun 2008, yang menjadi tugas Dipenda adalah melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendapatan dan tugas-tugas lain yang diberikan Walikota

c. Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun mempunyai fungsi-fungsi sebagaimana terdapat dalam, Pasal 30 ayat 2 Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008, yaitu:

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang Pendapatan Daerah ;.

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pendapatan Daerah ;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendapatan Daerah ;

4) Pembinaan UPTD ;

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya

2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang pembentukan kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kota Madiun Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap instansi/kantor, karena merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian/posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi dimaksudkan untuk memberikan kejelasan susunan dan hubungan yang terjadi antara kelompok-kelompok aktifitas dalam menjalankan kegiatan sehingga mempermudah dan memperlancar pelaksanaan tugas.

Adapun bagan struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun adalah sebagai berikut :

Gambar II.1 Struktur Organisasi

Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun

Kepala

Kelompok Jabatan Sekretariat Fungsional

Seksi Penataan dan

Pembinaan Pedagang Sub Bag Umum

Sub Bag Perencanaan Sub Bag dan Kepegawaian

Keuangan

Bidang Pendaftaran Bidang Penetapan

Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi

dan Pendataan dan Pembukuan

dan Bangunan dan Bagi Hasil

Seksi Pendaftaran Seksi penetapan

Seksi Pendapatan Asli Daerah

Seksi Pendataan

Seksi Pembukuan

dan Pelaporan

Seksi Pajak Bumi dan Bangunan Dan Bagi Hasil

Seksi Pengaduan dan Keberatan

UPTD

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun

3. Uraian tugas jabatan struktural dinas pendapatan daerah

a. Kepala Dinas Kepala Dinas memiliki tugas pokok, sebagaimana disebutkan dalam pasal 3 Peraturan Walikota Nomor 43 Tahun 2008 tentang rincian tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun

Kepala Dinas Pendapatan mempunyai tugas: Memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendapatan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan . Sedangkan fungsinya:

1) Penyusunan perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan ;

2) Perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan bimbingan, koordinator mengenai pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya ;

3) Pengelolaan ketatausahaan ;

4) Pelaksanaan pendaftaran, pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya ;

5) Pelaksanaan penetapan dan pembukuan atas peneriamaan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya ;

6) Pelaksanaan pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD), pajak bumi dan bangunan (PBB) dan bagi hasil ;

7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Walikota.

b. Sekretariat. Sekretariat mempunyai tugas pokok, sebagaimana disebutkan dalam pasal 4 Peraturan Walikota No. 43 Tahun 2008 tentang rincian tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun.

Sekretariat mempunyai tugas : Melaksanakan kebijakan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas meliputi pengelolaan administrasi umum, perencanaan, kepegawaian, rumah tangga dan administrasi keuangan.

Sedangkan fungsinya : 1). Penyusunan perencanaan program dan evaluasi palaksanaan tugas-

tugas pada Sekretariat ;

2). Pengoordinasian penyusuna programdan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu serta tugas pelayanan administrative ;

3). Pengelolaan administrasi umumdan rumah tangga ; 4). Pengelolaan administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan di

lingkungan Dinas; 5). Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Adapun bagian-bagian yang terdapat pada bagian Sekretariat yaitu

a. Sub Bagian Umum Adapun uraian tugas Sub Bag Umum yaitu :

1) Melakukan

program dan evaluasipelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian Umum ;

penyusunan

perencanaan

2) Melakukan urusan surat menyurat dan tata kearsipan ;

3) Melakukan urusan rumah tangga, protokoler, upacara dan rapat dinas;

4) Melakukan urusan keamanan kantor ;

5) Melakukan urusan pengendalian tata usaha pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengadministrasian dan perawatan barang-barang inventaris sesuai ketentuan yang berlaku ;

6) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

b. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian.

Adapun uraian tugas Sub Bag Perencanaan dan Kepegawaian yaitu :

1) Melakukan penyusuna perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;

2) Mengoordinasikan penyusunan perencanaan program, evaluasi dan pelaporan di lingkungan Dinas ;

3) Menyusun, mengolah dan memelihara data administrasi kepegawaian serta data kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian di lingkungan Dinas ;

4) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

c. Sub Bagian Keuangan Adapun uraian tugas Sub Bid Keuangan yaitu :

1) Melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi

pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian keuangan ;

2) Mengoordinasikan dan menghimpun bahan-bahan untuk keperluan penyusunan rencana kerja anggaran ;

3) Melaksanakan penatausahaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan ;

4) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

c. Bidang Pendaftaran Dan Pendataan tugas : melaksanakan kegiatan pendaftaran dan pendataan obyek pajak daerah dan obyek retribusi daerah

Sedangkan fungsinya : 1). Penyuasunan kebijakan teknis, perencanaan program dan evaluasi

pelaksanaan tugas-tugas pada bidang pendaftaran dan bidang pendataan.

2). Pelaksanaan pendaftaran wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah melalui surat formulir pendaftaran (SPT) ;

3). Pelaksanaan pendataan dan pemeriksaan lokasi atau lapangan obyek

dan subyek wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah ;

4). Penyusunan daftar induk wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah;

5). Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Adapun bagian-bagian yang terdapat pada bagian Bidang Pendaftaran dan

Pendataan yaitu :

a. Seksi Pendaftaran. Adapun uraian tugas Seksi Pendaftaran yaitu :

1) Melakukan penyusuna perencanaan program dab evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada seksi pendaftaran ;

2) Melaksanakan pendistribusian dan menerima kembali formulir pendaftaran yang telah diisi wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah ;

3) Membuat laporan tentang formulir pendaftaran wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah yang belum diterima kembali ;

4) Melakukan pencatatan nama dan alamat wajib pajak daerah dan

wajib retribusi daerah ;

5) Menetapkan dan membuat nomor wajib pajak daerah dan retribusi daerah ;

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan.

b. Seksi Pendataan Adapun uraian tugas Seksi Pendataan yaitu :

1) Melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi

pelaksanaan tugas-tugas pada seksi pendataan ;

2) Menghimpun, mengelola dan mencatat data obyek dan subyek wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah ;

3) Melakukan pemeriksaan lapangan atau lokasi obyek dan subyek wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah serta membuat laporan atas hasil pemeriksaan lapangan atau lokasi ;

4) Membuat dan memelihara daftar induk wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah ;

5) Menyimpan arsip surat yang berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan ;

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan.

d. Bidang Penetapan dan Pembukuan. Tugas : melaksanakan penetapan wajib pajak daerah dan wajib retribusi

daerah serta melaksanak pembukuan dan pelaporan mengenai realisasi penerimaan daerah, tunggakan pajak daerah serta pengelolaan benda berharga.

Sedangkan fungsinya adalah :

1. Penyusunan kebijakan teknis, perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Penetapan dan Pembukuan;

2. Pelaksanaan penghitungan dan penetapan jumlah pajak daerah dan retribusi daerah yang terhutang serta penghitungan angsuran atas permohonan wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah;

3. Pelaksanaan pencatatan penetapan dan penyetoran penerimaan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah ;

4. Pencatatan penerimaan dan pengeluaran benda berharga ke dalam kartu persediaan benda berharga.;

5. Pelaksanaan pelaporan realisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah ;

6. Pelaksanaan pelaporan realisasi penerimaan, pengeluaran dan sisa persediaan benda berharga secara berkala :

7. Pelaksnaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Adapun bagian-bagian yang terdapat pada bagian Bidang Penetapan dan

Pembukuan yaitu :

a. Seksi Penetapan Adapun uraian tugas Seksi Penetapan yaitu :

1) Melaksanakan penyusunan perencanaan program dan eavaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi Penetapan ;

2) Melaksanakan penghitungan pajak daerah dan retribusi daerah ;

3) Melaksanakan penerbitan dan pendistribusian Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) ;

4) Menerima dan memproses surat permohonan angsuran ;

5) Menyimpan arsip Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) yang diterbitkan ;

6) Menyimpan arsip surat yang berkaiatan dengan perjanjian angsuran ;

7) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang Penetapan dan Pembukuan.

b. Seksi Pembukan dan Pelaporan. Adapun uraian tugas Seksi Pembukuan dan Pelaporan yaitu :

1) Melaksanakan penyusunan perencanaan program dan eavaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi Pembukuan dan Pelaporan ;

2) Membukukan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) ;

3) Membukukan realisasi pembayaran dan besaran tunggakannya ;

4) Membukukan penerimaan dan mendistribusikan benda berharga ;

5) Melaksanakan laporan realisasi penerimaan pajak daerah, retribusi daerah dan tunggakannya;

6) Melaksanakan laporan penggunaan dan sisa benda berharga ;

7) Melaksanakan laporan realisasi penerimaan pendapatan daerah ;

8) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penetapan dan Pembukuan

b. Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil. Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi pelaksanaan dan pengelolaan pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, bagi hasil dan melaksanakan pemungutan dan penagihan pajak b. Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil. Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi pelaksanaan dan pengelolaan pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, bagi hasil dan melaksanakan pemungutan dan penagihan pajak

Sedangkan fungsinya adalah :

1) Penyusunan kebijakan teknis, perencanaan program dan evaluasi pelaksaan tugas-tugas pada Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil ;

2) Pelaksanaan pengelolaan pajak daerah, retribusi daerah, pajak bumu dan bangunan dan bagi hasil ;

3) Pelaksanaan pemungutan, penagihan pajak dan retribusi daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

4) Pelaksanaan pelayanan keberatan dan permohonan banding pajak daerah dan retribusi daerah ;

5) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Adapun bagian-bagian yang terdapat pada bagian Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil adalah :

a. Seksi Pendapatan Asli Daerah Adapun uraian tugas Seksi Pendapatan Asli Daerah yaitu :

1. Melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi Pendapatan Asli Daerah ;

2. Menerima dan membukuan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) ;

3. Melaksanakan pungutan dan penyetoran pajak daerah dan retribusi daerah ke kas daerah melalui bendaharawan penerimaan ;

4. Membukukan realisasi pemungutandan penyetoran pajak daerah dan retribusi daerah ;

5. Melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan penagihan pajak daerah dan retribusi daerah ;

6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil.

b. Seksi Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil. Adapun uraian tugas Seksi Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil yaitu :

1. Melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, program kerja dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada seksi Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil ;

2. Menerima, meneliti SPPT PBB dari kantor Pelayanan Pajak Pratama dan mendistribusikan kepada wajib pajak daerah bumi dan bangunan ;

3. Melaksanakan pemungutan dan penyetoran pajak bumi dan bangunan pada bank tempat pembayaran yang ditunjuk ;

4. Melaksanakan koordinasi dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama mengenai tunggakan pajak bumi dan bangunan dan permohonan keberatan atas SPPT pajak bumu dan bangunan yang diterbitkan ;

5. Melaksanakan pembukuan atas penerimaan pajak bumi dan bangunan;

6. Melaksanakan penyiapan bahan pelaporan bulanan atas realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan kepada Walikota ;

7. Melaksanakan koordinasi dengan Kecamatan dan Kelurahan ;

8. Membukukan penerimaan dan melaporkan bagi hasil pajak ;

9. Melaksanakn tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil.

c, Seksi Pengaduan dan Keberatan Adapun uraian tugas Seksi Pengaduan dan Keberatan yaitu :

1. Melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi Pengaduan dan Keberatan ;

2. Menerima dan memproses pengaduan masyarakat dan memproses surat permohonan keberatan atas ketetapan pajak daerah dan retribusi daerah ;

3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil.

e. Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas : Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Kelompok jabatan fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

C. Kepegawaian

1. Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin. Pegawai merupakan unsur terpenting bagi keberhasilan pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun didukung oleh 50 orang pegawai, seperti yang tertera pada tabel di bawah ini :

Tabel II.1

Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin Tahun 2009

Jenis kelamin Jumlah

(Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun)

Berdasarkan tabel 2.1 di atas, dapat diketahui bahwa keseluruhan jumlah pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun 50 orang pegawai, Berdasarkan tabel 2.1 di atas, dapat diketahui bahwa keseluruhan jumlah pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun 50 orang pegawai,

16 orang.

2. Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan. Berdasarkan tingkat pendidikan yang telah ditempuh para pegawai di Dinas Pendapatan Daerah terbagi dalam jenjang pendidikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel II.2

Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan

Tahun 2009

Tingkat Pendidikan

( Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun)

Berdasarkan tabel 2.2 di atas, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan terbanyak di Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun adalah pendidikan SLTA dengan jumlah 33 orang pegawai dari total pegawai yang berjumlah 50 orang pegawai.

3. Jumlah pegawai berdasarkan bidang tugasnya

Tabel II.3

Jumlah pegawai berdasarkan bidang tugas Tahun 2009

No

Bidang Tugas

Jumlah

1. Kepala Dinas

3. Bidang Pendaftaran dan Pendataan

4. Bidang Penetapan dan Pembukuan

5. Bidang PAD, PBB dan Bagi Hasil

Jumlah

(Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun)

Berdasarkan tabel 2.3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah pegawai terbanyak yaitu pada Bidang Pendapatan Asli Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil sebanyak 19 orang pegawai.

3. Jumlah pegawai berdasarkan golongan

Berdasarkan golongan yang telah ditempuh para pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun terbagi dalam jenjang golongan seperti dalam tabel berikut :

Tabel II.4

Jumlah pegawai berdasarkan golongan

Tahun 2009

N Golongan

Jumlah

1 IV/a

2 III/d

3 III/c

4 III/b

5 III/a

6 II/d

7 II/c

8 II/b

9 II/a

Jumlah

(Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun)

Berdasarkan tabel 2.4 di atas dapat diketahui bahwa jumlah golongan pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun terbanyak adalah golongan II/a dengan jumlah 12 orang pegawai. Sedangkan untuk golongan tertinggi adalah golongan IV/a sebanyak 4 orang pegawai.

D. Peraturan Daerah No. 9 tahun 2001 Tentang Pajak Parkir

Pokok Pikiran dan Tujuan Penyusunan Peraturan Daerah

Peraturan daerah ini dimaksudkan untuk memenuhi tujuan dasar sebagai berikut:

1) Menyederhanakan dan memperbaiki berbagai kelemahan dalam sistem perpajakan yang berlaku sekarang, antara lain perbaikan jenis dan struktur pajak daerah, menyederhanakan jenis dan tarif pajak yang potensial dan efisien dalam pemungutannya.

2) Memberikan landasan dan pedoman yang kuat bagi daerah dalam melaksanakan pungutan pajak daerah.

3) Menata kembali beberapa jenis pajak serta menggalakkan dan mendukung kelestarian lingkungan.

4) Memperbaiki sistim administrasi pajak daerah yang sejalan dengan sistim perpajakan nasional.

5) Meningkatkan penerimaan daerah yang potensial yang mencerminkan kegiatan ekonomi daerah. Salah satu tujuan dari perubahan perpajakan daerah adalah menyederhanakan serta efisiensi dari pemungutan pajak daerah. Bahwa dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah, Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah dan Undang- undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka 5) Meningkatkan penerimaan daerah yang potensial yang mencerminkan kegiatan ekonomi daerah. Salah satu tujuan dari perubahan perpajakan daerah adalah menyederhanakan serta efisiensi dari pemungutan pajak daerah. Bahwa dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah, Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah dan Undang- undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka

Untuk menyelenggarakan Otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab dperlukan kewenangan dan kemampuan menggali sumber keuangan sendiri dan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.

Dalam rangka penyederhanaan jenis pajak daerah, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan/penerimaan daerah, sebab dalam peraturan daerah ini diarahkan pada jenis-jenis pajak yang potensial. Disamping itu dengan kriteria tertentu, agar memudahkan penerapan prinsip dasar penarikan pajak, sehingga dapat mencerminkan hubungan yang jelas antara tarif pajak dengan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah. Peraturan daerah ini juga menetapkan jenis pajak kabupaten/kota selain yang sudah ditetapkan oleh provinsi. Sejalan dengan tujuan yang dicapai dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah serta pelayanan terhadap masyarakat, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pajak Parkir.

Adapun Ketetapan dan Kriteria Pajak Daerah Kabupaten/ Kota diatur dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kriteria yang dimaksud adalah:

1) Bersifat pajak dan bukan retribusi.

2) Obyek pajak terletak atau terdapat di wilayah daerah Kabupaten/ Kota yang bersangkutan dan mempunyai mobilitas yang cukup rendah serta hanya melayani masyarakat di wilayah daerah Kabupaten/ Kota yang bersangkutan.

3) Obyek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan umum.

4) Obyek pajak bukan merupakan obyek pajak propinsi dan/atau obyek pajak pusat.

5) Potensinya memadai.

6) Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif.

7) Memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat.

8) Menjaga kelestarian lingkungan. Demikian hal-hal yang menjadi dasar ketetapan dalam pemungutan

pajak daerah menurut peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.