c. Jika penelpon sedang tergesa-gesa sementara beritanya harus sampai pada
penerima. Seringkali penelpon merasa kecewa berat apabila:
a. Pesan tidak segera disampaikan.
b. Pesan tidak diketahui berasal dari siapa.
c. Pesan tanpa tanggal.
d. Pesan untuk menelpon kembali tetapi di dalamnya tidak diberikan nomor
yang harus dihubungi. e.
Pesan tidak mrnunjukkan jam sewaktu telepon diterima. f.
Tidak disebutkan siapa yang menerima pesan tersebut. g.
Pesan tidak dapat dipahami atau tidak bisa dibaca.
2.4.2 Outgoing Call
Outgoing call ini terdiri dari long distance call, overseas call, emergency call, VIP call, bomb threat, dan catatan nomor dan info penting.
1. Long distance call
Setiap long distance call yang dilakukan tamu melalui operator telepon perlu dicatat dalam record book. Sambungan langsung jarak jauh ini biasanya
merupakan interlokal, atau sambungan antarkota. Ada yang menyebutkan bahwa sambungan antar-negara sambungan langsung internasional juga termasuk
kategori long distance call, tetapi ada hotel yang memisahkan menjadi bentuk tersendiri, yaitu SLI. Bila disambungka lewat operator, biaya sambungan yang
dibebankan oleh tamu adalah biaya resmi dari telkom ditambah charge untuk
hotel 10-20. Namun jiak tamu langsung melakukan hubungan lewat pesawat telepon yang ada di kamar, tanpa melaui operator, deteksi dilakukan oleh
16
omputer, baik untuk durasi percakapan, jumlah pulsa, sampai jumlah biaya yang harus dibayar untuk pembicaraan itu.
2. Oversaes call
Oversaes call adalah sambungan internasional, antar-negara. Sesuai dengan kaidah penyambungan telepon secara umum, seorang telepon operator harus
menguasai baik mengenai kode Negara, kode wilayah yang dihubungi, serta jenis hubungan telepon yang dilakukan. Secara umum diketahui tiga jenis
penyambungan, yaitu: a.
Station to station b.
Person to person c.
Collect call 3.
Emergency Call Emergency call dilakukan saat hotel dalam kondisi genting, seperti ada
kebakaran, listrik padam, gempa bumi, atau terjadi kerusuha. Pada saat seperti ini seorang operator telepon, sesuai dengan prosedur yang berlaku di perusahaan,
antara lain harus menghubungi pemimpin perusahaan. Dapat pula mencoba menghubunginya lewat handphone, jika tidak aktif bisa dilakukan dengan SMS .
jika kondisi menghendaki untuk memanggil semua kepala bagian dan saat itu mereka masih dalam jam kantor, maka dapt melakukan paging ke semua
department Head sehingga pager masing-masing kepala bagian akan menerima pesan tersebut.
4. VIP call
Semua permintaan telepon, baik kedalam maupun keluar harus dilayani dengan benar dan baik. Hal yang membedakan VIP call dengan yang lain adalah bahwa
karena orang yang dilayani adalah orang penting maka harus dilayani dengan hati-hati, dengan layanan yang prima dan sebaik mungkin. Tamu VIP memang
harus diutamakan. Jika VIP call ini merupakan outgoing call, line telepon untuk VIP ini biasanya di blok secara khusus sehingga bebas hambatan.
5. Bomb Threat
Dalam hal ada ancaman bom lewat telepon, umumnya hotel memiliki standar tertentu yang harus dilakukan oleh operator telepon. Jika disusun secara
kronologis, urutannya adlah sebagai berikut: a.
Berikan salamgreeting ke penelpon. b.
Jika penelpon langsung mengancam, operator harus tetap tenang, dan menanyakan identitas penelpon: nama, alamat, asal, dari kelompok apa.
c. Perhatikan ucapan kata-kata yang dipakai penelpon.
d. Tanyakan mengapa dia melakukan itu.
e. Di mana bom diletakkan.
f. Jenis dan tipe bom yang digunakan.
g. Ukuran, kekuatan, serta ciri-ciri khusus lainnya.
h. Kapan rencana bom akan diletakkan.
2.4.3 peralatan telekomunikasi pada telepon operator