IDENTITAS KLIEN Nama SUSUNAN KELUARGA NO GENOGRAM LATAR BELAKANG MASALAH

melakukan kegiatan yang berorientasi pada lingkungan seperti penggunaan sarana umum ketika klien berada di lingkungan luar yayasan. 4. Keberfungsian Aspek Vokasional Klien tidak dapat melakukan jenis pekerjaan kerumahtanggaan seperti, menyapu ketika sesudah makan, membuang sampah, merapikan piring setelah makan, menjemur handuk dan bantal teman-temannya. Akan tetapi disini klien mampu untuk bernyanyi dan membuat hasil karya seperti celengan, dompet meskipun masih dibantu dengan pemberian intruksi.

F. KEADAAN KLIEN SEBELUM BERADA DI LEMBAGA

Sebelum berada di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Malang, klien sudah sering datang ke Yayasan Pembinaan anak cacat akan tetapi masih sekedar terapi dan itu masih ada Ayahnya. Berhubung Ayah klien sudah meninggal klien dapet pesan bahwasannya klien disuruh tinggal di asrama dan sekolah di yayasan pembinaan anak cacat. Awalnya klien menolak, lamban tahun Ibunya menemukan pasangan hidup baru dan pada akhirnya klien sebelum Ibunya menikah memutuskan untuk tinggal di Yayasan Pembinaan anak cacat. Sebelum tinggal di asrama klien masih tinggal dengan nenek kakeknya. Karena jarak rumah dengan tempat terapi yayasan pembinaan anak cacat terbilang sangat jauh dan Ibu juga sibuk kerja maka klien dititipkan di asrama dan sekalian di sekolahkan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat gunanya juga untuk mempermudah proses dia terapi.

G. KEADAAN KLIEN SELAMA BERADA DI LEMBAGA

Praktikan melakukan layanan bantuan kepada klien selama berada di Yayasan Pembinaan Anak Cacat yaitu dengan permasalahan Motorik halus dan motorik kasar. Klien terbilang susah untuk berkonsentrasi, tulisan klien kurang jelas, dank lien lamban dalam beraktivitas, sasah bergaul dengan teman temannya, kebanyakan main gadget dan suka menyendiri. Tujuan perubahan klien agar klien mampu berkonsentrasi dan menulis lebih baik , dan tidak lamban dalam beraktivitas. Memiliki rasa untuk maju.

2. Nama Praktikan : Lusi Agustin

NIM : 201410030311054

A. IDENTITAS KLIEN Nama

: LM Tempattanggal lahir : Lumajang, 5 Juni 1995 43 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Yayasan Pembinaan Anak Cacat Jl. Raden Tumenggung Suryo No. 39 Kota Malang

B. SUSUNAN KELUARGA NO

NAM A L P USI A RELAS I PENDIDIKA N PEKERJAA N ALAMAT 1 SK L 52 th Ayah SD Petani - 2 SW P 52 th Ibu SMA Guru Malang 3 RN P - Kakak - - - 4 LM P 21 th Klien SMALB - YPAC

C. GENOGRAM

Keterangan : : kakek dari ayah : nenek dari ayah : kakek dari ibu : nenek dari ibu : kakak klien : klien

D. LATAR BELAKANG MASALAH

1. Pernyataan Rujukan Klien masuk di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Malang, pada tahun 2012 dengan di antar oleh ibu kandungnya yang telah mengetahui bahwa anaknya mempunyai permasalahan dalam fisik dan psikologisnya. Pada tanggal 18 Januari 2017 klien dirujuk oleh supervisior lembaga kepada praktikan untuk melakukan assesment terhadap permasalahan klien yang mengalami tunagrahita, klasifikasi trainable dengan agresif pada lawan jenis perilaku ingin mendapat perhatian khusus dari lawan jenis. Retardasi mental atau tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual dibawah rata-rata Soemantri,2006:103. Istilah lain untuk anak tunagrahita adalah anak dengan hendaya perkembangan. Diambil dari kata Children with Development 44 IL SA BA TU SW SK RN LM IL BA IL SA LM RN Impairment, kata impairment diartikan sebagai hendaya tau penurunan kemampuan atau berkurangnya kemampuan dalam segi kekuatan, nilai, kualitas dan kuantitas American Heritage Dictionary, 1982:644; Maslim,R, 2000:199 dalam Delphie:2006:113. Penyandang tunagrahita adalah seorang yang mempunyai kelainan mental, atau tingkah laku akibat kecerdasan yang terganggu, adakalnya cacat mental juga diikuti dengan cacat fisik sehingga disebut cacat ganda httppanti.tripot.com. Penggolongan anak tunagrahita untuk keperluan pembelajaran menurut American Assosiation on Mental Retardation dalam Special Education in Ontario Schools adalah : a. Taraf Perbatasan borderline dalam pendidikan disebut sebagai lamban belajar slow learner dengan IQ 70-85. b. Educable Debil atau mampu didik adalah mempunyai daya pikir rendah atau berkemampuan berpikir tidak lebih daripada anak yang berumur 12 tahun atau anak reguler pada anak kelas 5 Sekolah Dasar dengan IQ 50-70 atau 75. c. Trainable atau mampu latih adalah mempunyi kemampuan dalam mengurus diri sendiri, pertahanan diri dan penyesuaian sosial. Sangat terbatas kemampuannya untuk mendapat pendidikan secara akademik dengan IQ 30-50 atau IQ 35-55. d. Custodial dependent or profoundly mentally retarded atau butuh rawat adalah dengan pemberian latihan yang terus menerus dan khusus, dapat melatih abak tentang dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang bersifat komunikatif. Hal ini memerlukan pengawasan dan dukungan yang terus menerus dengan IQ dibawah 25 atau 30. Penggolongan tunagrahita secara sosial-psikologis terdapat dua kriteria yaitu psikometrik dan perilaku adaptif. g. Ada empat taraf tunagrahita berdasarkan criteria psikometrik menurut skala Intelegensi Wechsler Kirk dan Gallagher yaitu : 1 Retardasi mental ringan mild mental retardation dengan IQ 55-69. 45 2 Retardasi mental ringan moderate mental retardation dengan IQ 40- 54. 3 Retardasi mental berat severe mental retardation dengan IQ 20-39. 4 Retardasi mental sangan berat profound mental retardation dengan IQ dibawah 20. h. Penggolongan tunagrahita menurut kriteria perilaku adaptif tidak berdasarkan intelegensi, tetapi berdasarkan kematangan sosial. Mempunyai empat taraf yaitu, ringan, sedang, berat dan sangat berat. 2.Tujuan Assesment Assessment adalah suatu proses yang dilakukan oleh pratikan untuk mencari data terkait dengan klien, keluarga klien, dan lingkungan sekitar klien. Assessment juga disebut sebagai pengungkapan dan pemahaman masalah merupakan kegiatan pengkajian pemeriksan aspek fisik, mental, sosial vokasional klien serta kondisi klien dan lingkungan masyarakat untuk mendapatkan kejelasan kondisi objektif. Praktikan menggunakan proses assessment untuk mempermudah menganalisis masalah klien dan menentukan program pelayanan pada rehabilitasi sosial yang berhasil dan berdaya guna untuk proses penyelesaian masalah klien.

E. MASALAH KEBERFUNGSIAN 1. Keberfungsian Apek BiologisFisik dan Kesehatan