kesibukan orang tua klien, disana klien tidak ada yang mengawasi sehingga dalam kesehariannya klien hanya kakaknya dan kurang ada pengawasan dari
orang tuanya. Kemudian orang tua klien mengetahui Yayasan Pembinaan Anak Cacat
sehingga klien dititipkan dan bersekolah di yayasan tersebut agar klien mendapatkan pendidikan dan pengawasan dalam kegiatan sehari-harinya.
G. KEADAAN KLIEN SELAMA BERADA DI LEMBAGA
Praktikan melakukan layanan bantuan kepada klien selama berada di Yayasan Pembinaan Anak Cacat yaitu dengan permasalahan keagresifan klien
terhadap laki-laki yang sering ditunjukkan oleh klien untuk mendapatkan perhatian lebih dari laki-laki dan perilaku klien yang sering mendekati laki-laki
agar dapat mencium dan mendekatkan dirinya dengan laki-laki. Dari segi usia, klien termasuk anak asuh yang sudah mempunyai hasrat untuk berhubungan lebih
dengan orang laki-laki pacaran atau menikah. Pernah terjadi pada saat hari bebas klien menyendiri dengan temannya
dan diketahui telah berciuman. Dan ketika berada di asrama klien selalu ingin dekat dengan teman laki-lakinya agar dapat menciumnya. Hal yang tidak
diinginkan pernah terjadi yaitu klien pernah telanjang setengah badan bersama dengan teman laki-lakinya. Tujuan perubahan klien agar menghilangkan perilaku
agresifnya terhadap laki-laki, maka praktikan melakukan intervensi.
3. Nama Praktikan : Wisnu Ghani
Nim : 201310030311016
A. IDENTITAS
Nama : MZ
Tempat tgl lahir : Mojokerto, 17 Juli 2000
Agama : Islam
Alamat : Griya Permata, Mojokerto
Urutan kelahiran :Anak ke 3 dari 3 bersaudara
B. SUSUNAN KELUARGA
51
N O
NAMA L
P USIA RELASI PENDIDIKA
N PEKERJAA
N ALAMAT
1 RD
L 43 th
Ayah SMA
Servis alat elektronik
Griya Permata,
Mojokerto 2
SM P
41 th Ibu
SMP Ibu rumah
tangga Griya
Permata, Mojokerto
3 MT
P 25 th
Kakak -
- Griya
Permata, Mojokerto
4 HR
P 20 th
Kakak -
- Griya
Permata, Mojokerto
5 MZ
L 17 th
Anak Asuh
SMP Pelajar
Griya Permata,
Mojokerto
C. GENOGRAM
Keterangan :
JM : kakek dari ayah
SA : nenek dari ayah
HT : kakek dari ibu
NH : nenek dari ibu
RD : ayah klien
SM : ibu klien
MZ : klien
HR : kakak klien
52 NH
HT JM
SA SM
RD HR
MZ MT
MT : kakak klien
D. LATAR BELAKANG MASALAH
1. Penyataan Rujukan Semua orang tua menghendaki anaknya lahir dengan normal dan sehat.
Namun harapan itu tidak selalu terwujud. Realitas seperti ini dialami oleh MZ, saat mendapati lambannya tumbuh kembang anak ketika memasuki usia bulan
ketiga.Penyebabnya belum diketahui namun faktor resikonya termasuk kelahiran prematur dan mengalami komplikasi selama persalinan, seperti infeksi ibu atau
trauma. Kebanyakan masalah ini terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Kecacatan bagi sebagian orang merupakan suatu masalah yang berat serta
dapat menghambat cita-cita dan aktivitas. Permasalahan yang dihadapi penyandang cacat bukan hanya masalah psikologis seperti rendah diri, merasa
tidak mampu dan tidak berdaya, menutup diri dan tidak percaya diri untuk bergaul tetapi juga masalah dunia kerja seperti akses informasi, kesempatan dan peluang
mendapatkan pekerjaan Meskipun demikian adapula penyandang cacat tubuh yang tegar dengan kondisi kecacatannya. Penyandang cacat fisik pada dasarnya
memiliki kesempatan untuk bekerja seperti halnya orang normal. Dalam Undang– Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, pada
Bab IV pasal 9 yang berbunyi “Setiap penyandang cacat mempunyai kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.” Pasal 13 yang
berbunyi “Setiap penyandang cacat mempunyai kesamaan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jenis dan derajad kecacatannya.” Dalam Undang–Undang
tersebut jelaslah bahwa kesempatan untuk bekerja bagi penyandang cacat sama dengan orang normal lainnya.
53
Anak asuh mengalami penyandang cacat fisik yang mengakibatkan tidak bisa berjalan dan penglihatannya menghambat aktifitasnya. adanya disfungsi atau
kurangnya suatu fungsi yang secara objektif dapat diukurdilihat, karena adanya kelainan dari bagian tubuhanak asuh.Praktikan selalu memberi motivasi kebada
anaka asuh untuk selalu percaya diri dengan keadaan yang di alaminya. Kepercayaan diri ini meliputi adanya sikap yakin terhadap kemampuan
dirinya, merasa aman, mandiri, bertanggung jawab, optimis serta tahu apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu kepercayaan diri memegang peranan yang sangat
penting bagi penyandang cacat, hal ini disebabakan kepercayaan diri dapat menentukan penyesuaian diri penyandang cacat tersebut dengan lingkungannya.
E. MASALAH KEBERFUNGSIAN