Anak asuh belum bisa melakukan jenis pekerjaan seperti membersihkan dirinya sendiri. Dalam melakukan aktivitas, anak asuh masih
membutuhkan pendampingandari pengasuh dan praktikan.
F.
KEADAAN ANAK ASUH SEBELUM DILEMBAGA
Sebelum berada di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC Malang, anak asuh dititipkan di “TK Aisyah Harapan VIII” salah satu Taman Kanak-kanak
yang berada di kota Mojokerto. Saat berada di Taman Kanak-kanak anak asuh tidak bisa mengikuti kegiatan yang berada di TK tersebut, karena anak asuh sering
di buli sama teman-temannya. Sehingga anak asuh tidak nyaman dalam melakukan proses belajar.
Sala satu Saudara dari ibu anak asuh yang bekerja di YPAC, menawarkan anak asuh untuk sekolah di SLB Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC Malang.
Sehingga anak asuh di masukkan di YPAC tersebut, supaya anak asuh nyaman dalam melakukan proses belajar.
G. KEADAAN ANAK ASUH SETELAH DILEMBAGA
Praktikan melakukan bantuan kepada anak asuh selama 12 jamhari dalam satu bulan. Bantuan yang dilakukan agar anak asuh bisa berjalan sehingga anak asuh
melakukan aktifitas tidak bergantung pada kursi roda.
4. Nama Praktikan : Bagus Firmansyah
Nim : 201310030311021
A. IDENTITAS KLIEN
58
Nama : DS
Tempattanggal lahir : Gresik 01-September-2002 Jenis Kelamin
: Laki-Laki Agama
: Islam Alamat
: Yayasan Pembinaan Anak Cacat Jl. Raden Tumenggung Suryo No. 39 Kota Malang
B. SUSUNAN KELUARGA NO
NAM A
L P
USI A
RELAS I
PENDIDIKA N
PEKERJAA N
ALAMAT
1 AP
L 44 th
Ayah SMK
Koki Gresik
2 SW
P 42 th
Ibu SMA
PNS Gresik
3 DS
L 14 th
Klien SDLB
- YPAC
4 AW
P 8 th
Klien -
- -
C. GENOGRAM
Keterangan :
LG : kakek dari ayah
BM : nenek dari ayah
WA : kakek dari ibu
SB : nenek dari ibu
AP : ayah klien
SW : ibu klien
DS : klien
AW : adik klien
D. LATAR BELAKANG MASALAH 1. Pernyataan Rujukan
Klien masuk di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Malang, pada tahun 2013 dengan di antar oleh Ayah kandungnya yang telah mengetahui bahwa
anaknya mempunyai permasalahan dalam fisik. Pada tanggal 18 Januari 2017 klien dirujuk oleh supervisior lembaga kepada
praktikan untuk melakukan assesment terhadap permasalahan klien yang
59 SB
BM WA
LG SW
AP AW
DS
mengalami keterbatasan fisik, klasifikasi Klien DS cenderung malas, kesulitan dalam membaca, menulis dan berhitung.
Kelemahan fisikketerbatasan fisik adalah kondisi di mana seorang anak kehilangan kemampuan terutama secara fisik kelemahan ini biasanya anak
bergerak secara canggung atau karena anak menggunakan alat bantu khusus seperti kursi roda, penahanan, atau anggota badan yang di gunakan untuk
bergarak. Berdasarkan wawancara awal praktikan dengan supervesior, klien yang akan
di dampingi oleh praktikan merupakan klien yang memiliki keterbatasan secara fisik, yaitu disebut kelainan pada sistem musculus skeletal sistem otot dan
rangka, gangguan fisik ini di alami oleh anak-anak yang memiliki fisik akibat kelemahan atau penyakit pada otot atau tulang disebut juga gangguan orthopedic,
Klien Ds mengalami keterbatasan fisik spina bifida kelumpuhan tubuh bagian bawah karena ruas tulang bagian belakang tidak menutup, sehingga memiliki
kelumpuhan pada kaki, dan juga mengenai tanggannya. Klien DS merupakan anak yang jail terhadap temannya, tidak jarang klien DS
menggangu temannya baik di sekolah maupun di asrama, seperti menyebunyikan alat tulis temannya ketika di kelas dan menggangu temannya saat tidur ketika di
asrama. Klien DS memiliki keterbatasan pada fisiknya yang memiliki keterbatasan
dalam bergerak dan beraktivitas sehingga klien selalu bergantung terhadap temannya, Termasuk hal yang dia mampu lakukan sendiri, tetapi klien DS enggan
melakukan sendiri, tetapi klien DS lebih memilih bergantung kepada temannya.
60
Tujuan Praktikan melakukan proses assesment adalah untuk suatu penilaian yang di buat oleh individu, keluarga dan lingkungan di sekitar Klien DS, baik di
lingkungan asrama maupun sekolah, assement juga di sebut pengakuan dan pemahaman masalah juga merupakan kegiatan pengkajian baik pemeriksaan aspek
psikis, fisik, mental, dan sosial, dan vokasional klien DS. Permasalahan potensi dan sumber sasaran sebagai acuan adalah tempat-tempat terapi yang berkaitan
dengan kebutuhan Klien DS.
E. Masalah Keberfungsian