26
2.4. Model Penelitian dan Pengembangan Hipotesis
2.4.1. Pengaruh Sikap terhadap Hutang pada Niat Berhutang
Menurut
Theory of Planned Behavior
, sikap terhadap suatu perilaku merupakan salah satu anteseden dari faktor niat dalam memprediksi perilaku
masa depan. Sikap terhadap perilaku didefinisikan sejauh mana seseorang memiliki evaluasi mendukung atau tidak mendukung atau penilaian dari
perilaku tersebut Ajzen, 1991; 2005. Jika individu mempunyai sikap lebih mendukung terhadap suatu perilaku, kesempatan lebih banyak bahwa mereka
akan mempunyai niat untuk melakukan perilaku tersebut. Sebaliknya, jika individu merasa tidak mendukung suatu perilaku, maka mereka tidak akan
mempunyai niat. Sikap terhadap perilaku dapat juga dipandang sebagai perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku
yang akan ditentukan Jogiyanto, 2007; Koropp et al., 2013; 2014. Banyak studi membuktikan pengaruh signifikan dari sikap terhadap
niat perilaku dalam berbagai konteks Vallerand et al., 1992; Taylor dan Todd, 1995; Bamberg dan Schmidt, 2003; Pavlou dan Fygenson, 2006; Lin,
2007; Xiao et al., 2011; Koukouvinos, 2012; Moody dan Siponen, 2013; Mantymaki et al., 2014; Mirutse et al., 2014; Rueda et a.l, 2014; Brouwer dan
Mosack, 2015; Kaplan et al., 2015; Han, 2015; Jekauc et al., 2015. Dalam konteks keuangan, Phan dan Zhou 2014 menemukan bukti bahwa sikap
terhadap keputusan investasi signifikan mempengaruhi niat investor untuk melakukan keputusan investasi tersebut.
Khusus keputusan pendanaan, Espel et al. 2009 menunjukkan bahwa faktor sikap secara positif mempengaruhi niat terhadap perilaku
keputusan pendanaan
private equity
oleh pemilik usaha kecil dan menengah di Jerman. Hasil yang sama juga ditemukan oleh Hailu et al. 2005 yang
melihat pengaruh sikap manajer dan direktur terhadap niat untuk menambah hutang. Koropp et al. 2014 yang melakukan penelitian pada perusahaan
keluarga
family firms
di Jerman juga menemukan sikap terhadap suatu
27
pilihan pendanaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat untuk menggunakan pendanaan tersebut, baik itu hutang maupun ekuitas eksternal.
Berkaitan dengan keputusan hutang, jika pemilik usaha memiliki sikap yang mendukung penggunaan hutang, maka mereka akan mempunyai niat untuk
menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan. Sebaliknya jika pemilik usaha memiliki sikap yang tidak mendukung penggunaan hutang, maka
mereka tidak akan mempunyai niat untuk berhutang. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H
1
: Sikap terhadap hutang secara positif mempengaruhi niat berhutang.
2.4.2. Pengaruh Norma Sosial terhadap Niat Berhutang