27
pilihan pendanaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat untuk menggunakan pendanaan tersebut, baik itu hutang maupun ekuitas eksternal.
Berkaitan dengan keputusan hutang, jika pemilik usaha memiliki sikap yang mendukung penggunaan hutang, maka mereka akan mempunyai niat untuk
menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan. Sebaliknya jika pemilik usaha memiliki sikap yang tidak mendukung penggunaan hutang, maka
mereka tidak akan mempunyai niat untuk berhutang. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H
1
: Sikap terhadap hutang secara positif mempengaruhi niat berhutang.
2.4.2. Pengaruh Norma Sosial terhadap Niat Berhutang
Theory of Planned Behavior
menyatakan bahwa niat untuk melakukan suatu perilaku dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yang dikenal
dengan istilah norma subyektif. Norma subyektif adalah pengaruh dari tekanan sosial yang dipersepsikan oleh individu untuk melakukan atau tidak
melakukan suatu perilaku Ajzen, 1991; 2005. Beberapa penelitian menggunakan istilah norma sosial Woon dan Pee, 2005; Espel et al., 2009.
Norma subyektif atau norma sosial merupakan fungsi dari keyakinan- keyakinan
beliefs
, yaitu keyakinan sesorang bahwa individual-individual tertentu atau grup-grup tertentu menyetujui atau tidak menyetujui untuk
melakukan suatu perilaku. Individu atau grup yang dimaksud adalah orangtua, pasangan, teman-teman, dan pihak-pihak yang berkepentingan
sesuai dengan konteks perilaku Jogiyanto, 2007. Banyak studi dalam berbagai konteks menemukan pengaruh yang
signifikan dari norma subyektif norma sosial terhadap niat perilaku Taylor dan Todd, 1995; Flannery dan May, 2000; Bamberg dan Schmidt, 2003;
Pavlou dan Fygenson, 2006; Li dan Lai, 2008; Maditinos et al., 2009; Xiao et al., 2011; Phan dan Zhou, 2014; Rueda et al., 2014; Mantymaki et al., 2014;
28
Mirutse et al, 2014; Brouwer dan Mosack, 2015; Kaplan et al., 2015; Han, 2015; Wei et al., 2015. Hanya penelitian Lin 2007 dan Jekauc et al. 2015
yang menemukan hasil berbeda dimana norma subyektif tidak berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku.
Dalam kaitannya dengan keputusan pendanaan hutang, Matthews et al. dalam Holmes et a.l, 2003 menyatakan bahwa salah satu yang
mempengaruhi adalah norma sosial. Norma sosial terhadap pendanaan didorong oleh pengaruh dari pembawa norma yang relevan dalam lingkungan
pemilik usaha Espel et al., 2009. Pembawa norma yang dimaksud adalah konsultan eksternal pihak bank, konsultan internal, karyawan, dan keluarga.
Dalam konteks usaha mikro, pembawa norma yang relevan adalah pihak keluarga, teman, masyarakat, dan pemerintah.
Penelitian Hailu et al. 2005 menemukan bahwa norma sosial teman dan kolega berpengaruh positif terhadap niat manajer dan direktur untuk
menambah hutang. Hasil yang sama ditemukan dalam penelitian Espel et al. 2009, dimana norma subyektif mempengaruhi niat pemilik usaha kecil dan
menengah untuk menggunakan pendanaan modal swasta. Selain itu, Penelitian Koropp et al. 2014 yang menggunakan norma keluarga
family norms
sebagai norma subyektif pada usaha keluarga
family firms
di Jerman, juga menemukan hasil yang sama bahwa norma keluarga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat untuk menggunakan hutang. Dalam konteks keputusan hutang pada usaha mikro, jika pengaruh
norma sosial positif mendukung pemilik usaha untuk menggunakan hutang, maka mereka akan mempunyai niat untuk menggunakan hutang sebagai
sumber pendanaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H
2
: Norma sosial berpengaruh positif terhadap niat berhutang.
29
2.4.3. Pengaruh Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan terhadap Niat