19
Gambar 2.1 Theory of Planned Behavior Ajzen, 1991; 2005
2.3.1. Niat
Niat
Intention
terhadap perilaku merupakan kegiatan yang dilakukan individu sebelum perilaku sesungguhnya
actual behavior
. Ajzen 2005 mendefinisikan niat sebagai variabel yang menangkap faktor-faktor motivasi
yang mempengaruhi perilaku. Niat dapat juga didefinisikan sebagai keinginan untuk melakukan perilaku Jogiyanto, 2007.
Dalam
Theory of Reasoned Action
TRA, Fishbein dan Ajzen 1975 menyatakan bahwa niat merupakan prediktor utama dari perbuatan atau
tindakan yang akan dilakukan orang dalam situasi tertentu. Jadi niat dari seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku merupakan
penentu langsung dari tindakan atau perilaku. Niat ditentukan oleh dua determinan dasar yaitu determinan diri dan determinan pengaruh sosial.
Determinan diri adalah sikap terhadap perilaku
attitude toward behavior
dan determinan pengaruh sosial adalah norma subyektif
subjective norm
.
Attitude toward the
behavior
Subjective Norm
Perceived behavioral
control Intention
Behavior
20
Dalam
Theory of Planned Behavior
TPB, Ajzen 1991 menyatakan bahwa selain faktor sikap dan norma subyektif, niat terhadap suatu perilaku
juga ditentukan oleh kontrol perilaku yang dipersepsikan
perceived behavioral control
. Ketiga faktor sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol perilaku yang dipersepsikan diyakini memberikan kontribusi
signifikan sebagai penentu niat. Namun tingkat kontribusi masing-masing faktor tersebut bervariasi tergantung perilaku dan situasi Ajzen, 2005.
Lebih lanjut Ajzen juga menyatakan bahwa dalam suatu perilaku, ada kemungkinan hanya faktor sikap terhadap perilaku yang mempunyai
pengaruh signifikan, sedangkan pada perilaku lainnya, dua faktor sikap terhadap perilaku dan kontrol perilaku yang dipersepsikan yang signifikan.
Demikian juga pada perilaku lainnya ketiga faktor tersebut bersama-sama mempengaruhi niat.
2.3.2. Sikap terhadap Perilaku
Dalam psikologi sosial, terdapat beberapa definisi tentang sikap. Menurut Allport, sikap merupakan kesiapan mental, yaitu suatu proses yang
berlangsung dalam diri seseorang bersama dengan pengalaman individual masing-masing, mengarahkan dan menentukan respons terhadap berbagai
obyek dan situasi Sarwono dan Meinarno, 2012. Menurut Mercer dan Clayton 2012, sikap adalah evaluasi menyeluruh terhadap suatu obyek
berdasarkan informasi kognitif, afektif, dan behavioral. Fishbein dan Ajzen 1975 menggambarkan sikap sebagai perasaan umum seseorang untuk
mendukung atau tidak mendukung terhadap suatu obyek. Lebih lanjut Fishbein dan Ajzen 1975 membedakan dua macam sikap yaitu sikap
terhadap obyek
attitude toward object
dan sikap terhadap perilaku
attitude toward behavior
. Sikap terhadap obyek merupakan perasaan seseorang terhadap benda-benda atau obyek, sedangkan sikap terhadap perilaku
merupakan perasaan seseorang mengenai suatu perilaku bukan obyek. Sikap
21
terhadap perilaku lebih kuat memprediksi suatu perilaku dibanding sikap terhadap obyek Jogiyanto, 2007. Dalam kaitannya dengan
Theory of Planned Behavior
, sikap yang dimaksud adalah sikap terhadap perilaku Ajzen, 1991.
Menurut
Theory of Planned Behavior
, sikap terhadap suatu perilaku merupakan salah satu anteseden dari faktor niat dalam memprediksi perilaku
masa depan. Sikap terhadap perilaku
atittude toward the behavior
didefinisikan sejauh mana seseorang memiliki evaluasi mendukung atau tidak mendukung atau penilaian dari perilaku tersebut Ajzen, 1991; 2005. Sikap
terhadap perilaku dapat didefinisikan sebagai perasaan seseorang apakah menerima atau menolak suatu perilaku. Sikap terhadap perilaku ditentukan
oleh keyakinan perilaku
behavioral beliefs
. Keyakinan perilaku merupakan keyakinan individu akan konsekuensi perilaku yang dapat diterima, dimana
keyakinan tersebut yang akan mendorong terbentuknya sikap. Dalam model TRA dan TPB, sikap terhadap perilaku merupakan fungsi
dari
behavioral beliefs
. Model ini mengkuantifikasi sikap terhadap perilaku dengan mengalikan keyakinan perilaku kemungkinan subyektif dengan
evaluasi outcome evaluasi positif atau negatif individu terhadap perilaku tertentu berdasarkan keyakinan-keyakinan yang dimilikinya. Kuantifikasi
tersebut secara umum menunjukkan, orang yang percaya bahwa melakukan perilaku tertentu dapat menyebabkan hasil sebagian besar positif, akan
mempunyai sikap yang mendukung terhadap kinerja perilaku. Sebaliknya orang yang percaya bahwa melakukan perilaku akan mengakibatkan hasil
sebagian besar negatif, akan mempunyai sikap yang tidak mendukung terhadap perilaku tersebut.
2.3.3. Norma Subyektif