12
strategi bagi pelaku ritel yang kinerjanya dapat langsung dirasakan oleh pelanggan. Adapun atribut-atribut ritel tersebut terdiri dari:
1. Lokasi
2. Harga
3. Merchandise
4. Pelayanan
5. Promosi
6. Atmosfer Toko
2.1.3.1 Lokasi
Lokasi toko adalah suatu tempat dimana toko tersebut melakukan kegiatan fisik. Lokasi berkenaan dengan penentuan dan manajemen saluran
distribusi yang digunakan oleh para peritel untuk memasarkan barang dan jasanya agar produk tersebut dapat sampai ke tangan konsumen sasaran dengan jumlah
dan jenis yang tepat, pada waktu yang diperlukan, dan di tempat yang tepat. Faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi yaitu target
pasar. Seorang peritel harus pintar dan jeli dalam menganalisis lokasi tempat bisnis ritel itu didirikan. Lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen akan makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat
penjual semakin mahal. Pemilihan lokasi ritel merupakan keputusan yang sangat strategis. Sekali
lokasi dipilih, pemilik ritel harus menanggung semua konsekuensi dari pilihan
13
tersebut. Menurut Utami 2008:56 dalam membuat keputusan pilihan lokasi seorang peritel harus memikirkan dan memutuskannya melalui 3 tahapan yaitu:
1. Daerah, merujuk pada negara, bagian dari suatu negara, kota tertentu
atau metropolitan statistical area MSA 2.
Area perdagangan adalah area geografis yang berdekatan yang memiliki mayoritas pelanggan, mungkin bagian dari sebuah kota, atau
dapat meluas diluar batas-batas kota tersebut, tergantung pada tipe-tipe toko dan intensitas dari para pelanggan potensial di sekitarnya.
3. Tempat yang lebih spesifik dan khusus.
Jadi dalam menetukan lokasi kita harus menganalisis dan memperhitungkan kira-kira lokasi mana yang paling strategis dan paling
menguntungkan dalam menjangkau konsumen sebagai target pasar.
2.1.3.2 Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh barang dan jasa yang diinginkan. Menurut Kotler dan Armstrong 2008:345 harga
merupakan sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari
memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga sangat berhubungan dengan nilai dasar dari persepsi konsumen
berdasarkan dari keseluruhan unsur bauran ritel dalam menciptakan suatu gambaran dan pengalaman bertransaksi. Tingkat harga pada suatu toko dapat
mempengaruhi cara berpikir konsumen terhadap unsur-unsur lain dari bauran ritel.
14
Harga pengecer merupakan faktor utama penentuan posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasarannya, bauran produk dan pelayanan serta
persaingan. Pada dasarnya ada empat jenis tujuan dari penetapan harga yaitu: 1.
Tujuan berorientasi pada laba Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan
selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi. 2.
Tujuan berorientasi pada volume Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume
penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar. 3.
Tujuan berorientasi pada citra Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan
harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah
dapat digunakan untuk membentuk citra tertentu. 4.
Tujuan stabilisasi harga Tujuan stabilisasi harga dilakukan dengan jalan menetapkan harga
untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.
5. Tujuan lain-lain
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas konsumen, mendukung penjualan
ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.
15
Selain itu menurut Ma’ruf 2006:138 faktor untuk menentukan harga adalah dengan melihat target pasar, kompetitor, kebijakan perusahaan, tipe
barang, struktur pasar, laba yang diinginkan, kebijakan pemasok, kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan lain-lain.
2.1.3.3 Merchandise