Materi Penelitian

E. Materi Penelitian

1. Populasi

Populasi yang menjadi obyek kajian adalah sungai bawah tanah dan gua yang tercakup dalam daerah tangkapan SBT Bribin. Selanjutnya sampel yang akan mewakili populasi adalah gua yang dilewati oleh SBT Bribin saja dari hulu ke hilir.

2. Sampel

Sampel utama yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sampel air yang mencakup air sungai bawah tanah dan air tetesan ornamen gua-gua yang dilewati oleh SBT Bribin dan memungkinkan untuk dijangkau (spesifik). Kerangka sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel sungai bawah tanah pada gua- gua yang dilewati SBT Bribin dibagi lagi menjadi dua kriteria, yaitu gua-gua dengan Sampel utama yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sampel air yang mencakup air sungai bawah tanah dan air tetesan ornamen gua-gua yang dilewati oleh SBT Bribin dan memungkinkan untuk dijangkau (spesifik). Kerangka sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel sungai bawah tanah pada gua- gua yang dilewati SBT Bribin dibagi lagi menjadi dua kriteria, yaitu gua-gua dengan

Tabel 3.1. Kondisi Lokasi Pengambilan Sampel di Daerah Penelitian

No Nama Gua

Keterangan 1 Inlet Sungai Pentung

Koordinat lokasi Alat Pencatat

Sampling

Sampling

Tinggi muka air

Tidak memungkinkan alat pencatat TMA dan tidak ada

2 Luweng Jomblangan

air tetesan Dapat dipasang alat pencatat

3 Gua Gilap

TMA, sampling hidrogeokimia tetesan dan SBT

4 Luweng Jomblangbanyu

49 M 473272;9116826

Tidak Tidak Tidak Sangat sulit dijangkau dan tidak memungkinkan

5 Luweng Jurangjero

49 M 466857;9111128

Tidak Tidak Tidak membawa peralatan mencapai sungai bawah tanah

Dapat dipasang alat pencatat 6 Gua Bribin

TMA, sampling hidrogeokimia tetesan dan SBT

Dapat dipasang alat pencatat 7 Gua Ngreneng

TMA, sampling hidrogeokimia SBT

Selanjutnya, jumlah sampel air sungai dan tetesan pada masing-masing lokasi diambil tiap bulan sekali kecuali pada saat musim hujan dilakukan beberapa kali pada lokasi sampling yang mempunyai alat pencatat tinggi muka air dengan mengikuti kenaikan tinggi muka air (level base) sungai bawah tanah.

3. Bahan Penelitian

Bahan utama penelitian ini adalah sampel air pada sungai bawah tanah dan tetesan ornamen gua yang lokasi dan kondisinya sudah dijelaskan pada Tabel 3.1. Selain itu, bahan utama lain adalah sampel air hujan pada waktu-waktu tertentu.

daerah penelitian skala 1:25.000 tahun 1998 daerah Semanu dan Ponjong, lembar 1407-633, 1408-311, 1408-312, 1407-634, dan 1407-635, untuk pembatasan daerah penelitian dan survai di lapangan, foto udara B/W daerah Ponjong, Semanu dan Eromoko tahun 1999, untuk delineasi batas topografi karst daerah penelitian, serta peta tematik sungai bawah tanah dan sebaran gua oleh MacDonald dan Partners (1984), untuk penentuan lokasi sampling dan pemasangan alat ukur. Sementara itu, materi penelitian disajikan pada Tabel 3.2.

4. Alat Penelitian

Pada penelitian ini, peralatan yang digunakan dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu (1) peralatan yang digunakan untuk pra-lapangan yang umumnya menggunakan alat-alat untuk interpretasi peta, delineasi, serta interpretasi foto udara daerah penelitian. Alat-alat tersebut diantaranya adalah: stereoskop cermin, komputer, kurvimeter dan planimeter; (2) peralatan yang dipakai untuk pengukuran dan pengambilan data di lapangan yaitu :

a) stereoskop cermin untuk interpretasi foto udara;

b) notebook/komputer untuk mengolah data dan men-download data hujan dan aliran di lapangan);

c) perangkat lunak untuk pemodelan hidrogeokimia (AQUACHEM);

d) Hobo Water Level Data Logger (3 buah), untuk mencatat fluktuasi tinggi muka air sungai bawah tanah;

e) Automatic Water Level Recorder (1 buah), untuk mencatat fluktuasi tinggi muka air sungai bawah tanah;

f) Mini Station Data Logger untuk mencatat data hujan, suhu, kelembaban, dan tekanan udara;

g) kompas Brunton dan Silva (2 buah), untuk orientasi di lapangan;

h) Single Rope Techniques (SRT) set untuk masuk ke gua vertikal;

i) Global Positioning System (GPS) (1 buah), untuk menentukan posisi di lapangan;

j) botol sampel (20 buah), untuk mengambil sampel air sungai bawah tanah, tetesan, dan hujan;

k) Electrical Conductivity meter (1 buah), untuk mengukur daya hantar listrik air; l) pH meter (1 buah), untuk mengukur derajat keasaman air;

m) penakar hujan manual (2 buah), untuk mencatat data hujan; n) penakar hujan otomatis (2 buah), untuk mencatat data hujan; o) alat sampling mineralogi (1 set), untuk mengambil sampel mineral; p) kamera digital ( 1 buah), untuk dokumentasi; q) meteran (2 buah), untuk mengaukur tinggi muka air sungai bawah tanah; r) current meter untuk menghitung kecepatan aliran (1 buah);

Tabel 3.2. Data Primer Penelitian

No Jenis Data Parameter Sumber dan Cara Pengambilan Data

Pengukuran lapangan dan tahun

Hidrokimia Air Sungai Bawah Tanah 1 Ca 2+ , Mg 2+ , Na 1 + ,K + , Cl - , SO 4 2- , dan

HCO 3 - . pH, DHL, Suhu

laboratorium

Pengukuran lapangan dan tahun

Hidrokimia Air Tetesan Ornamen Gua 1 Ca 2+ , Mg 2+ , Na + ,K + , Cl 2 - , SO 4 2- , dan

laboratorium 3 Data curah hujan 1 tahun

HCO 3 - . pH, DHL, Suhu

Tebal hujan, durasi, intensitas

Pemasangan alat dan pencatatan data hujan

4 Data Iklim 1 tahun

Kelembaban, suhu, tekanan udara

Pemasangan alat dan pencatatan data

Ca 2+ , Mg 2+ , Na 4 Hidrokimia + Air Hujan ,K + , Cl - , SO 4 2- , dan

Pengukuran lapangan dan

laboratorium 5 Fluktuasi 1 tahun tinggi muka airtanah Tinggi muka air dalam satuan meter

HCO 3 - . pH, DHL, Suhu

Pengukuran dan pencatatan dan debit Sungai Bawah Tanah

lapangan 6 Fluktuasi 1 tahun intesitas tetesan ornamen gua Intensitas dalam ml/menit

(m), dan debit aliran dalam satuan lt/dt

Pengukuran dan pencatatan lapangan

Kemudian, (3) peralatan yang digunakan untuk kegiatan analisis dan pasca lapangan adalah peralatan-peralatan yang terdapat di Laboratorium Hidrologi dan Kualitas Air Fakultas Geografi UGM, serta seperangkat komputer yang dibantu dengan perangkat lunak untuk analisis hidrogeokimia airtanah di antaranya adalah program Rockworks 99, dan Aquachem.