ARAH KEBI JAKAN EKONOMI DAERAH

12 I nvestasi pada tahun 2010 dan 2011 diperkirakan akan meningkat sekitar 4 per tahun. Dengan perkiraan membaiknya kondisi perekonomian dunia setelah mengalami krisis keuangan global, nilai ekspor di Kota Surakarta diprediksikan akan meningkat secara bertahap sebesar 5,00 pada tahun 2010, dan 5,50 pada tahun 2011. Prediksi kondisi ekonomi makro Kota Surakarta tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.5 Prediksi I ndikator Ekonomi Makro Kot a Surakarta Tahun 201 0 dan 2 0 1 1 No I ndikat or 2010 2011 1. PDRB: a. Atas dasar harga konstan 2000 Juta Rupiah 5.111.774,67 5.433.816,47 b. Atas dasar harga berlaku Jut a Rupiah 9.727.356,87 10.309.252,59 2. Laj u Pertumbuhan Ekonomi 6,10 6,30 3. I nflasi 4,50 5,00 4. PDRB perkapit a a. Atas dasar harga konstan 2000 Rupiah 9.698.262,08 10.278.417,34 b. Atas dasar harga berlaku Rupiah 18.645.100,91 20.786.592,06 5. I nvest asi Juta Rp 721.232.378 750.081.674 6. Ekspor FOB US 44.930.334,42 47.401.502,82

B. ARAH KEBI JAKAN EKONOMI DAERAH

Arah kebijakan ekonomi Kota Surakarta pada tahun 2011 difokuskan pada: 1. Mengembangkan sektor riil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan daya saing produk industri dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM, peningkatan investasi dan ekspor non migas, pemberdayaan koperasi dan UMKM, peningkatan pengelolaan BUMD, perluasan kesempatan kerja dan pengembangan kewirausahaan, sert a pengembangan pariwisata dan budaya. 2. Merestrukturisasi perekonomian daerah melalui pengembangan potensi perdagangan dan produk unggulan daerah yang memiliki daya saing dan berorientasi ekspor secara sinergis. 3. Mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur dalam rangka mendukung peningkatan investasi dan revitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya pelayanan perizinan investasi untuk menunjang aktivitas perekonomian di Kota Surakarta. 13

BAB I I I ASUMSI – ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RAPBD A. Asumsi dasar yang digunakan dalam APBN Walaupun diperkirakan terjadi pergeseran kekuatan ekonomi global dari barat ke timur west to east, perekonomian Amerika Serikat dan negara industri maju lainnya masih tetap menjadi penggerak perekonomian dunia dan pasar komoditi ekspor negara berkembang. Perekonomian Asia diperkirakan tetap menjadi kawasan dinamis dengan motor penggerak perekonomian Cina, I ndia dan negara negara industri di Asia lainnya dan kawasan yang menarik bagi penanaman modal. Berdasarkan berbagai langkah kebijakan yang dilakukan di berbagai bidang; pemulihan ekonomi di Asia yang membaik pada triwulan terakhir 2009 serta pemulihan ekonomi dunia pada tahun 2010 yang lebih baik; ketahanan ekonomi nasional yang tetap terjaga dalam menghadapi krisis keuangan dan penurunan ekonomi global; ekspektasi yang baik terhadap kelanjutan pemerintahan lima tahun mendatang, dan perkiraan lingkungan eksternal, maka perekonomian dapat dijaga secara berkelanjutan dengan prospek ekonomi makro tahun 2010-2011 sebagai berikut: Tabel 3.1 Prediksi I ndikator Makro Ekonomi Nasional Tahun 2010 dan Tahun 2011 No I ndikator Tahun 2010 Tahun 2011 1. Pertumbuhan Ekonomi 5,8 6,4

a. Pertumbuhan PDB Sisi

Pengeluaran Konsumsi Masyarakat 5,2 - 5,3 5,3-5,5 Konsumsi Pemerintah 10,8 - 10,9 6,3-6,5 I nvestasi 7,2 - 7,3 7,9 - 10,9 Ekspor 6,4 - 6,5 11,0-11,2 I mpor 9,2 - 9,3 12,5-12,7

b. Pertumbuhan PDB Sisi Produksi

Pertanian 3,3 - 3,4 4,4-4,6 I ndustri Pengolahan 4,2 - 4,3 5,0 - 5,4 Nonmigas 4,8 - 4,9 5,7-5,9 Lainnya 6,5 - 6,7 7,0 - 7,3

2. PDB Triliun Rp

6.253,8 7.019,9

3. PDB per Kapita

US 2.555 2.883 Riil Harga Konstan 2000 Ribu Rp 9.785 10.255

4. Stabilitas Ekonomi

Laju I nflasi, I ndeks Harga Konsumen 5,3 5,3