19
Tabel 3.3 Prediksi PDRB Kota Surakarta Tahun 200 9 Jutaan
No Lapangan usaha
Atas Dasar Harga Konstan 2000
Atas Dasar Harga Berlaku
1 Pertanian
2.900.,41 5.007,61
2 Pertambangan Dan Penggalian
1.862,50 2.944,83
3 I ndustri Pengolahan
1.235.952,77 1.952.355,86
4 Listrik, Gas Dan Air Bersih
111.391,58 227.936,92
5 Bangunan
625.624,26 1.314.189,93
6 Perdagangan, Hotel Restoran
1.288.66,95 2.223.561,05
7 Pengangkutan Komunikasi
484.827,89 986.322,98
8 Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan
481.987,12 976.355,06
9 Jasa-Jasa
585.264,16 1.192.017,00
PDRB jutaan Rp 4.817.877,63
8.880.691,24
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun Orang 528.202
528.202
PDRB Per Kapita Rp 9.121.278,67 16.813.058,71
Sumber : Buku PDRB Kota Surakarta Tahun 2009
D. Lain – lain asumsi
1. Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan DAK dan bantuan
keuangan dari provinsi yang dananya diterima setelah APBD ditetapkan, maka sambil menunggu perubahan Peraturan Daerah tentang APBD, Pemerintah
Kota Surakarta dapat melaksanakan program dan kegiatan dimaksud dengan terlebih dahulu melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD dengan persetujuan Pimpinan DPRD. 2.
Dalam rangka peningkatan pelayanan umum kepada masyarakat, Pola pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah BLUD pada SKPD atau
unit kerja yang tugas dan fungsinya bersifat operasional, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, Pemerintah Daerah memfasilitasi dan mengakomodasi rencana bisnis dan
anggaran dalam penyusunan APBD. 3.
Program dan Kegiatan yang dibiayai dari dana transfer dan sudah jelas peruntukannya seperti Dana Darurat, Dana Bencana Alam, DAK dan bantuan
keuangan yang bersifat khusus serta pelaksanaan kegiatan dalam keadaan darurat dan atau mendesak lainnya, yang belum cukup tersedia dan atau
belum dianggarkan dalam APBD, dapat dilaksanakan mendahului Penetapan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD, dengan persetujuan Pimpinan
DPRD. 4.
Dalam rangka
mengantisipasi perubahan
kebijakan akibat
dinamika perkembangan yang terjadi dan untuk memberikan ruang bagi Kepala Daerah
dalam menangani permasalahan tersebut, Pemerintah Daerah menggunakan
20
belanja tak terduga dengan kategori mendesak atau darurat dalam Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2011, sebagaimana diamanatkan
dalam Penjelasan Pasal 81 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Adapun kriteria mendesak atau
darurat sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut : a.
Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan tidak dapat diprediksi sebelumnya;
b. Berada diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah;
c. Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka
pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat; d.
Program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang anggarannya belum tersedia dalam tahun anggaran berjalan;
e. Keperluan mendesak lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat. 5.
Program Kegiatan dalam APBD Kota Surakarta berpedoman pada Rencana kerja Pemerintah Daerah RKPD Kota Surakarta Tahun 2011 dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kota Surakarta Tahun 2010 – 2015.
6. Mendorong kegiatan dalam bentuk kerjasama antar pemerintah dan atau
swasta sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.
21
BAB I V KEBI JAKAN PENDAPATAN, BELANJA
DAN PEMBI AYAAN DAERAH
Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah, Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 t ent ang
Perimbangan Keuangan Ant ara Pemerint ah Pusat dan Pemerint ahan Daerah dan Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan Negara, yang
ditegaskan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, dinyat akan bahw a Anggaran
Pendapat an dan Belanj a Daerah APBD m erupakan rencana keuangan t ahunan pemerint ah daerah yang dibahas dan diset uj ui bersam a oleh pemerint ah daerah
dan DPRD, yang dit et apkan dengan Perat uran Daerah. APBD disusun sesuai dengan kebut uhan penyelenggaraan pem erint ahan dan kemampuan pendapat an
daerah, berpedoman kepada Perat uran Walikot a Surakart a Nomor 27 Tahun 2010 t ent ang Rencana Kerj a Pemerint ah Daerah RKPD Kot a Surakart a Tahun
2011. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang ditegaskan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Tahun Anggaran 2011, Struktur APBD merupakan satu kesatuan
terdiri dari :
1 . Pendapat an Daerah
, t erdiri dari : a.
Pendapatan Asli Daerah PAD, meliputi : Pajak Daerah; Retribusi Daerah; Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; Lain-lain PAD yang sah.
b. Dana Perimbangan, meliputi : Dana bagi hasil; Dana Alokasi Umum; Dana
Alokasi Khusus. c.
Lain-lain Pendapatan yang sah.
2. Belanja Daerah
, terdiri dari : a.
Belanja Tidak
Langsung, meliputi
: Belanja
Pegawai termasuk
Tambahan penghasilan; Belanja Bunga; Belanja Subsidi; Belanja Hibah; Belanja Bantuan Sosial; Belanja Bagi Hasil; Bantuan Keuangan; Belanja Tak
Terduga. b.
Belanja Langsung, meliputi : Belanja Pegawai; Belanja Barang dan jasa; Belanja Modal.
3. Pembiayaan
, terdiri dari : a.
Penerimaan Pembiayaan bersumber dari : Sisa lebih Perhitungan Anggaran Daerah SI LPA; Pencairan Dana Cadangan; Hasil Penjualan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan; Penerimaan pinj aman daerah; Penerimaan kembali pemberian pinj aman; Penerimaan piut ang Daerah.