1.3.2 Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis, penelitian ini menjadi bahan masukan jika dikemudian
hari penulis diminta pendapat yang berkaitan dengan pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pembangunan daerah Pemerintah
Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. b.
Bagi Pemerintah Pusat, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan inforamsi dalam melakukan penilaian
keberhasilan implementasi otonomi daerah pada Pemerintah Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh.
c. Bagi Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, hasil penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai masukan informasi berupa bukti empiris tentang pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap
pembangunan daerah pada Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh, dan juga sebagai bahan masukan dalam penyusunan
APBD Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh di tahun-tahun yang akan datang.
d. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk
melakukan penelitian lainnya yang sejenis.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Otonomi Daerah
Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 yang telah mengalami perubahan kedua dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah bahwa, Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan Perundang-undangan. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang telah mengalami perubahan kedua dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa pemberian
otonomi pada daerah kabupaten dan daerah kota didasarkan pada asas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata, dan bertanggung jawab.
Kewenangan otonomi luas adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang, kecuali kewenangan di
bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama. Disamping itu, keleluasaan otonomi mencakup pula kewenangan yang
utuh dan bulat dalam penyelenggaraan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi.
Universitas Sumatera Utara