3.4 Prosedur Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data peneliti melakukan teknik dokumentasi dan menggunakan data sekunder yakni memperoleh data penelitian dari tempat
penelitian berupa Laporan keuangan pemerintahan yang telah di audit dan dari website Direktorat jendral Perimbangan Keuangan DJPK Departemen
Keuangan berupa Data series keuangan tahun 2005-2012.
3.5 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
3.5.1 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam variabel dependen dengan variabel independen mempunyai distribusi
normal atau tidak. Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Distribusi data dapat dilihat
dengan membandingkan Zhitung dan Ztabel dengan kriteria sebagai berikut :
1 Jika Zhitung Kolmogorov Smirnov Ztabel 1,96, atau angka signifikan taraf signifikan
α 0,05 maka distribusi data dikatakan normal.
Universitas Sumatera Utara
2 Jika Zhitung Kolmogorov Smirnov Ztabel 1,96, atau angka signifikan taraf signifikan
α 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antar variabel independen dalam model regresi.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas, dapat
dilakukan dengan cara: 1 Nilai R2 pada estimasi model regresi,
2 Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen, 3 Menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance.
Multikolinieritas terjadi jika VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance
lebih kecil dari 0,10.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
saat ini dengan kesalahan penggangu pada periode sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series.
Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin- Watson. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2 Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada
autokorelasi, 3 Angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif.
d. Uji Heterokedasititas
Uji heterokedasititas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual
atau homokedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedasititas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi
pola gambar Scatterplot adalah dengan : 1 Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di
sekitar angka 0, 2 Titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah
saja, 3 Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar, 4 Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Pengujian Hipotesis
Model penelitian ini menggunakan mdel regresi linier berganda. Model regresi linier berganda adalah model regresi yang memiliki lebih
dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memiliki asumsi normalitas data
dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas.
Persamaan regresi linier berganda yaitu :
Y = α + β1X1 + β2X2 + ε
Keterangan : Y = Indeks Pengungkapan,
X1 = Pajak Daerah, X2 = Retribusi Daerah,
α = Konstanta, ε = error,
β1, β2 = koefisien regresi yang menunjukkan perubahan variabel
dependen berdasarkan pada variabel independen.
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Parsial t-test
Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasanindependen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Hipotesis statistik yang diajukan adalah : H1 : bi
≠ 0 : ada pengaruh
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah :
1 H1 diterima apabila t
hitung
t
tabel
, pada α = 5 dan nilai probabilitas
level of significant sebesar 0,05, 2 H1 ditolak apabila t
hitung
t
tabel
, pada α = 5 dan nilai probabilitas
level of significant sebesar 0,05.
b. Uji Simultan F-test