Kebutuhan Tenaga Kerja

A. Kebutuhan Tenaga Kerja

Salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek adalah analisis kebutuhan tenaga kerja. Proses produksi tepung ikan lele dumbo dan biskuit ikan sebagian besar bahkan hampir keseluruhan dilakukan oleh mesin, namun dalam pelaksanaan proses produksi tetap dibutuhkan tenaga kerja manusia sebagai operator, pengawas proses produksi, dan beberapa kegiatan produksi yang membutuhkan campur tangan manusia secara langsung. Selain dalam lingkup proses produksi, tenaga kerja dibutuhkan dalam pelaksanaan aktivitas di luar produksi, seperti pemasaran, administrasi, transportasi dan distribusi, serta kegiatan lainnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan.

Industri tepung dan biskuit ikan merupakan perusahaan yang benar-benar baru didirikan, sehingga kebutuhan sumber daya merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan dengan baik. Untuk saat ini perlu dibuat penggolongan pekerja ke dalam golongan tetap, yaitu beberapa orang pekerja mulai dari direktur, manajer, operator, laboran, dan staf masing-masing bidang yang telah ditetapkan dan sistem penggajian ditetapkan dengan cara pembayaran berkala setiap bulan, sedangkan buruh angkut digolongkan ke dalam tenaga kerja tidak tetap.

Penentuan jumlah tenaga kerja diperhitungkan dengan mengidentifikasi kegiatan, sifat, dan beban kerja sehingga dapat ditentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Rincian penetapan tenaga kerja dapa dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1 Penentuan Jumlah Tenaga Kerja yang Dibutuhkan

Jumlah Tenaga Kerja No.

1 Produksi tepung ikan lele dumbo

a. Sortasi dan pencucian bahan baku

Rutin harian

b. Pemasakan

Rutin harian 1

c. Pengepresan

Rutin harian 1

d. Pengeringan

Rutin harian 1

e. Penghalusan

Rutin harian 1

f. Pengemasan

Rutin harian 1

Produksi biskuit ikan

a. Sortasi dan penimbangan bahan baku

Rutin harian 1

b. Pengadukan

Rutin harian 1

c. Pemipihan

Rutin harian 1

d. Pencetakan

Rutin harian 1

e. Pemanggangan

Rutin harian 1

f. Pengemasan

Rutin harian 1

2 Perencanaan produksi

Berkoordinasi dengan bagain pemasaran dan logistik untuk mengontrol

1 kontinuitas produksi

Rutin harian

3 Administrasi

Melakukan pembukuan perusahaan dan melakukan maintenance

1 perlengkapan kantor perusahaan

Rutin harian

4 Keuangan

Rutin harian

Melakukan pembukuan keuangan dan mengatur pemasukan dan

2 pengeluaran perusahaan

Rutin harian

5 Pemasaran

a. Menetapkan sistem pamasaran bagi perusahaan

Rutin harian

b. Menjalin kerja sama dengan pemerintah yang menjalankan program

2 pemberian makanan tambahan bagi balita

Rutin harian

c. Membuat perencanaan pasar dan web perusahaan

Temporer

d. Mengikuti pameran-pameran dan mengadakan roadshow

Temporer

6 Logistik

Mengatur jumlah persediaan bahan baku dan produk

Rutin harian

7 Distribusi produk

Pendistribusian produk dilakukan oleh supir dan bagian pemasaran

Rutin harian

8 Pengawasan mutu

Melakukan pengawasan mutu pada produk yang dihasilkan

Rutin harian

9 Kebersihan

Membersihkan lingkungan pabrik dan membantu merawat aset perusahaan

Rutin harian

10 Keamanan

Menjaga keamanan pabrik selama 24 jam (2 shift)

Rutin harian

Total

Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga kerja tersebut, langkah selanjutnya adalah membuat kualifikasi pendidikan atas tenaga kerja yang dibutuhkan yang disajikan pada tabel 6.2.

Tabel 6.2 Kebutuhan dan Kualifikasi Tenaga Kerja yang diButuhkan pada Industri Tepung dan Biskuit Ikan

No.

Jabatan

Kualifikasi Pendidikan

Jumlah (Orang)

1 Direktur

S1

2 Manajer Produksi dan QC

S1

3 Manajer Pemasaran

S1

4 Manajer Administrasi dan Keuangan

S1

5 Staff pemasaran

S1

6 Staff logistik

S1

7 Staff administrasi

SMA sederajat

8 Staff keuangan

SMA sederajat 1

9 Operator

SMA sederajat 12

10 Laboran

SMK analisis kimia

11 Supir

SMA sederajat

12 Petugas Keamanan

Pada kajian ini diperkirakan jumlah sumber daya yang dibutuhkan adalah 28 orang, dengan rincian pekerja tetap sebanyak 25 orang dan pekerja temporer sebanyak tiga orang. Pada awal pendirian industri, komposisi tenaga kerja yang paling banyak difokuskan pada bagian pemasaran. Hal ini berkaitan dengan sifat produk yang tergolong produk baru dan masih berada pada tahap pengenalan. Oleh karena itu, pemasaran merupakan salah satu hal terpenting dalam rangka pengenalan dan pencarian pasar biskuit ikan yang diproduksi. Untuk perkembangan ke depannya, tidak menutup kemungkinan perusahaan melakukan perubahan komposisi tenaga kerja maupun melakukan rotasi kerja.