Sistem Ekonomi Terencana (Planned Economic System)

B. Sistem Ekonomi Terencana (Planned Economic System)

Ekonomi yang direncanakan adalah sistem ekonomi di mana keputusan mengenai produksi dan investasi diwujudkan dan direncanakan oleh pemerintah. Alasan yang digunakan adalah diperlukan suatu konsolidasi terhadap sumber daya ekonomi oleh negara sehingga negara dapat merumuskan perencanaan ekonomi secara lebih komprehensif dan dapat mengoptimalisasikan produksi dan investasi untuk kemajuan negara.

Pemerintah mengontrol semua sektor utama perekonomian dan menetapkan semua keputusan tentang penggunaan sumber daya, menetapkan apa yang harus diproduksi, sistem distribusi, dan investasi untuk kepentingan rakyat dan kepentingan nasional. Pada sistem ekonomi terencana perekonomian digerakkan oleh perusahaan milik Negara (BUMN), koperasi, dan perusahaan swasta yang diarahkan oleh Negara. Sistem ekonomi banyak dilaksanakan di negara-negara berpaham komunis.

Mulai tahun 1980-an sampai 1990-an, sejak runtuhnya Uni Soviet sistem ekonomi ini tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh negara-negara pecahan Uni Soviet. Negara-negara tersebut mulai bergerak ke arah sistem ekonomi pasar (kapitalis) yang lebih memberi ruang bagi swasta melakukan perencanaan, investasi, termasuk BUMN juga diberikan otonomi bahkan cenderung ke arah privatisasi. Meskipun sebagian besar

ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi campuran, beberapa negara masih menerapkan sistem ekonomi terencana, seperti Kuba, Cina, Libya , Korea Utara, Arab Saudi , Belarus, Myanmar, dan Vietnam. Khusus Cina, negara ini tidak sepenuhnya menerapkan sistem ekonomi terencana secara murni lagi. Cina misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan

negara menerapkan

sistem

perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri. 8 Jika Adam Smith percaya pada kebebasan alamiah dan

kebebasan individu dapat memajukan perekonomian dan kesejahteraan,

Ibid.

Dasar-dasar Pemikiran Hukum Ekonomi Indonesia

maka Karl Marx (1818 -1883) justru sebaliknya. Pemikiran Karl Marx (Marxisme) mengilhami hadirnya sistem ekonomi terencana atau sistem ekonomi terpusat atau ekonomi komando.

Marxisme adalah sebuah pemahaman terhadap ekonomi, sosial politik dan metode penyelidikan sosial ekonomi yang bersandar pada sebuah interpretasi materialis tentang sejarah, sebuah dialektika tentang

dan kritik pada perkembangan kapitalisme. Marxisme dirintis pada awal hingga pertengahan abad 19 oleh dua filsuf Jerman , Karl Marx dan Friedrich Engels . Marxisme

ekonomi Marxis, teori sosiologis dan revolusioner menyangkut perubahan sosial yang telah mempengaruhi gerakan-gerakan politik di seluruh dunia. Marxisme menentang sistem kapitalisme karena dianggap telah menyengsarakan kebanyakan

meliputi

teori

modal yang merasakan kemakmuran, sementara rakyat hanya menjadi budak dari kalangan borjuis. Marxisme memandang sistem sosialis merupakan keharusan sejarah untuk menggantikan kapitalisme. Dalam masyarakat sosialis hak milik individu terhadap alat-alat produksi akan digantikan oleh

kepemilikan bersama. 9

Karl Marx beserta teman dekatnya, yakni Friedrich Engels (1820- 1895) menuliskan sebuah buku “Das Kapital”, yang berisi pemikiran

masyarakat sosialis dan organisasi negara komunis. Pada tahun 1848 keluarlah The Communist Manifesto yang berisi kritik terhadap kapitalisme dan karakteristik masyarakat sosialis komunis yang ingin

dibangun. Secara ringkas isi manifesto tersebut, adalah: 10

1. Penghapusan hak milik atas tanah untuk kepentingan publik.

2. Pengenaan pajak penghasilan progresif secara bertingkat.

3. Penghapusan semua hak warisan.

Wikipedia, Planned Economy, http://en.wikipedia.org/wiki/Planned_ economy, Diakses (30/03/2012). 10 Friedrich Engels, The Communist Manifesto, Www.Gutenberg.Org/ Ebooks/61, Diakses

Bab III. Sistem Ekonomi

4. Penyitaan hak milik semua emigran dan para pemberontak.

5. Sentralisasi kredit pada bank negara, melalui sebuah bank nasional dengan modal negara dan memiliki hak monopoli istimewa.

6. Sentralisasi terhadap peralatan komunikasi dan transportasi di tangan negara.

7. Perluasan usaha dan alat-alat produksi dimiliki oleh negara, pemanfaat lahan/tanah sesuai dengan rencana umum.

8. Persamaan kewajiban untuk semua rakyat bekerja, terutama pada sektor industri dan pertanian.

9. Kombinasi pertanian dengan industri manufaktur, penghapusan bertahap semua perbedaan antara kota dan desa dengan distribusi yang lebih adil kepada rakyat di seluruh negeri.

10. Pendidikan gratis bagi semua anak di sekolah umum. Penghapusan pekerja anak pada pabrik, dan adanya keterkaitan antara dunia pendidikan dengan industri.