Fungsi Anggaran dalam bidang Perencanaan Anggaran sebagai alat pengawasan

dahulu harus membangun suatu rencana strategis. Rencana strategis ini akan menjadi dasar dalam pembuatan anggaran perusahaan. Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar mempunyai anggaran pendapatan dan belanja dan juga anggaran rekapitulasi pendapatan dan belanja per tahun. Dalam penyusunan anggaran ini Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar melakukan berbagai analisa, yaitu sebagai berikut : 1. analisa terhadap pendapatan-pendapatan langsung yang mungkin akan didapat, yang berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan, 2. analisa terhadap belanja-belanja yang mungkin akan didapat yang berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan, 3. analisa terhadap belanja-belanja yang terjadi di perusahaan yang naik turunnya belanja tersebut tanpa dipengaruhi volume kegiatan, 4. analisa terhadap belanja dan pendapatan yang mungkin terjadi dan hal ini tidak dalam operasi normal kegiatan perusahaan, 5. analisa terhadap belanja dan pendapatan yang biasanya terjadi pada tiap- tiap bulan anggaran. Berdasarkan analisa-analisa yang telah dilakukan tersebut, maka dapat disusun Anggaran Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar

F. Fungsi Anggaran dalam bidang Perencanaan

1. Mendasarkan kegiatan – kegiatan pada penyelidikan studi dan penelitian. Anggaran yang diperlukan untuk membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah – masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. 2. Mengerahkan sseluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah atau kegiatan yang paling menguntungkan. Anggaran yang disusun untuk jangka waktu panjang dan schedule yang teratur, akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga – tenaga kepala bagian, kepala cabang dan semua tenaga operasional. 3. Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan perusahaan. 4. Menentukan tujuan perusahaan. Anggaran dapat membantu manajemen dalam memilih mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak. 5. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja. Tanpa rencana tenaga kerja, mengakibatkan terpaksa diberhentikannya sebagian buruh yang berlebihan. Bila terus – menerus halo ini akan menngakibatkan tidak stabilnya tingkat employment dan meningkatkan biaya pengelolaan tenaga kerja. 6. Mengakibatkan pemakaian alat fisik secara efektif. Dengan disusunya perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya – biaya yang timbul karena kapasitas yang berlebihan.

G. Anggaran sebagai alat pengawasan

Anggaran merupakan suatu alat pengawasan atau alat pengendalian controlling. Pengawasan berarti mengevaluasi menilai terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan, dengan cara : 1. Membandingkan realisasi dengan rencana anggaran 2. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu atau bila terdapat penyimpangan yang merugikan. Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan dijalankan dengan semsetinya, maka dibutuhkan suatu pengawasan atau pengendalian. Seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan harus diawasai secara terus-menerus, jika pihak manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas yang telah ditetapkan. Menurut Sofyan 1996:8 ”dalam ilmu manajemen pengawasan, langkah-langkah yang diikuti dalam proses pengawasan ini adalah penyusunan tujuan, penetapan standar, pengukuran hasil kerja, perbandingan fakta dengan standar, dan tindakan koreksi. 1. Penyusunan tujuan Dalam penyusunan tujuan, diperlukan informasi dari sistem yang dihasilkan akuntansi dan format penyajiannya juga harus sesuai dengan format akuntansi. 2. Penetapan standar Penetapan standar yang sebenarnya merupakan bagian dari proses perencanaan juga menggunakan data dan format akuntansi. 3. Pengukuran hasil kerja Pengukuran hasil kerja dilakukan melalui pencatatan kejadian atau transaksi yang dilakukan melalui prosedur akuntansi sampai akhirnya dilaporkan melalui laporan keuangan. 4. Perbandingan fakta dengan standar Informasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan standar budget yang telah disusun untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi dari rencana atau estandar yang telah ditentukan. 5. Tindakan koteksi Dengan diketahuinya penyimpangan ini maka diperlukan evaluasi apakah penyimpangan itu perlu diinvestigasi untuk mendapatkan umpan balik selanjutnya, yang pada intinya adalah agar usaha yang dilakukan sesuai dengan atau jangan terlalu jauh dari rencana. Pengawasan dapat dibagi menjadi tiga tipe dasar, yaitu pengawasan pendahuluan, pengawasaan pada saat pekerjaan berlangsung, dan pengawasan umpan balik. 1. Pengawasan pendahuluan Preliminary control Pengawasan ini memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya penyimpangan-penyimpangan pada kualitas sumber-sumber daya yang digunakan sebuah perusahaan. 2. Pengawasan pada saat pekerjaan berlangsung Concurrent control Pengawasan ini dilakukan untuk memonitor pekerjaan yang berlangsung, guna memastikan bahwa sasaran yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 3. Pengawasan umpan balik Feedback control Pengawasan ini memusatkan perhatian pada hasil-hasil akhir untuk menentukan tindakan-tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan. Ada beberapa perbedaan dalam mendefenisikan konsep pengawasan, termasuk di dalamnya pengawasan internal dan pengawasan manajemen. Akuntansi sering menggunakan pengawasan internal dalam mengontrol kegiatan bisnis suatu perusahaan. Ada tiga elemen dari struktur pengawasan internal suatu perusahaan yaitu : 1. Pengawasan lingkungan yang merupakan kerangka kerja utama diantara kebijakan pengawasan dan prosedur operasi, 2. Pengawasan sistem akuntansi yang terdiri dari catatan dan prosedur yang digunakan untuk mencatat, memproses, melaporkan semua transaksi perusahaan, memelihara tingkat kepercayaan terhadap aset dan hutang perusahaan, 3. Pengawasan prosedur yang merupakan langkah khusus untuk meminimumkan resiko terhadap ancaman tertentu. Pengawasan manajemen memiliki tiga aspek yaitu : 1. Pengawasan manajemen sebagai suatu bagian dan tanggung jawab manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen, 2. Pengawasan manajemen lebih luas dari pengawasan internal termasuk didalamnya merancang sistem untuk mengurangi tingkat kesalahan dan ketidakteraturan serta aktifitas yang positif untuk pencapaian tujuan, 3. Pengawasan manajemen yang berorientasi pada karyawan atau pegawai yaitu dengan memberi fasilitas untuk suksesnya pencapaian tujuan perusahaan. Dengan adanya pengawasan dapat dilihat seberapa jauh perencanaan yang telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang terjadi akan dianalisis guna mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. Adapun pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar dalam menjalankan kegiatan operasinya adalah dengan cara : 1. Mengontrol pendapatan melalui pendapatan yang diterima dan belanja- belanja yang dikeluarkan secara bulanan atau tahunan, 2. Disesuaikan dengan keadaan, baik dengan memperhatikan situasi keamanan, politik, dan ekonomi agar tidak melebihi anggaran yang telah disusun. Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar melaksanakan pengawasan dengan cara : 1. Membandingkan realisasi dengan anggaran, melalui hasil perbandingan ini instansi dapat mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan atau tidak. Selanjutnya dicari faktor-faktor penyebab timbulnya perbedaan tersebut dan untuk penyimpangan yang merugikan akan dilakukan tindakan koreksi, 2. Membentuk suatu bagian yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan yang dilakukan instansi sebelum menganalisis perbandingan antara realisasi dengan anggaran. Adapun peranana anggaran sebagai alat pengawasan pada Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, yaitu sebagai berikut : 1. Mencegah terjadinya pemborosan, 2. Memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi, 3. Sebagai alat pembanding seberapa jauh pelaksanaan rencana kerja yang telah dicapai perusahaan, 4. Mengendalikan operasi dan belanja serta pengeluaran perusahaan. Untuk mengawasi kegiatan operasionalnya, Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar setiap periode anggarannya melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang terjadi untuk melihat keberhasilan anggaran yang telah disusun. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut Kepala Dinas dapat meng`etahui apakah seluruh bagian di dalam perusahaan telah melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Tabel 3.1 Contoh Anggaran Pendapatan dan Belanja DINAS KESEHATAN KOTA PEMATANGSIANTAR Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2010 No Program Kegiatan Target Realisasi 1 Belanja Tidak Langsung 22.4897.785.100 22.402.869.994 99,6 2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 538.808.410 454.037.250 84,2 3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 210.000.000 109.636.000 52,2 4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 9.700.000 9.700.000 100 5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2.069.300.000 2.064.925.293 99,8 6 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 237.900.000 223.853.000 94,1 7 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 641.693.750 636.893.750 99,3 8 Program Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat 120.000.000 119.040.000 99,2 9 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 15.050.000 15.050.000 100 10 Program Pencegahan 168.766.000 154.388.000 91,5 Penanggulangan Penyakit Menular 11 Program Pengadaan, Peningkatan Perbaikan Sarana Prasarana Pusk Pustu dan Jaringannya 2.480.941.250 2.466.510.935 99,5 12 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 23.207.000 23.207.000 100 13 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 604.450.000 589.319.850 97,5 14 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 40.103.500 28.099.500 70,1 15 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 10.000.000 10.000.000 100 Jumlah 7.169.919.910 6.904.660.578 96,3

H. Target dan Realisasi Pendapatan