Segi Tema Segi Skematik

muatan, khas, • Paragraf 6 : fase, posisi • Paragraf 7 : sektor, dilakoni, • Paragraf 8 : intelek, mengasah • Paragraf 14 : merespon

1. Segi Tema

Tema berarti gambaran umum dari suatu teks, gagasan inti, ringkasan atau yang utama dari suatu teks. 1 Tema atau topik menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh penulis dalam tulisannya. Tema dalam tulisan ini adalah unsur–unsur manusia : ruh jiwa, akal, jasad.

2. Segi Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahualuan, isi, penutup, dan kesimpulan. 2 Judul artikel ini adalah unsur–unsur manusia yang meliputi ruh jiwa, akal, jasad fisik. Islam tidak hanya mementingkan ruhani dengan mengabaikan yang lainnya. Atau mementingkan akal dengan mementingkan yang lainnya, apalagi hanya mementingkan jasad dan mengabaikan yang lainnya juga. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata : “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar seruan yang menyeru kepada iman, yaitu : “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan 1 Eriyanto, Analisis Wacana, hal. 229 2 Ibid, hal. 231. hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.”Q.S 3 : 190-193. Ayat-ayat di atas menjelaskan orang-orang yang berakal ulul-albab sebagai berikut : melakukan aktifitas jiwa hati dengan cara mengingat Allah dan melakukan aktifitas akal dengan cara memikirkan ciptaan Allah SWT. ﺰﻨ ٱ ﺰ ﺰ ْ ٱ ﻴ ﱠﺮ ٥ “Sebagai wahyu yang di turunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” Q.S Yasin : 5. Namun hal itu tidak tidak dilakukan dengan diam, melainkan dengan berdzikir dengan segala posisi dan dalam setiap aktifitas baik di saat berdiri, duduk, dan berbaring, dan itulah aktifitas fisik.

3. Segi Semantik