Segi Semantik Segi Sintaksis

hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.”Q.S 3 : 190-193. Ayat-ayat di atas menjelaskan orang-orang yang berakal ulul-albab sebagai berikut : melakukan aktifitas jiwa hati dengan cara mengingat Allah dan melakukan aktifitas akal dengan cara memikirkan ciptaan Allah SWT. ﺰﻨ ٱ ﺰ ﺰ ْ ٱ ﻴ ﱠﺮ ٥ “Sebagai wahyu yang di turunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” Q.S Yasin : 5. Namun hal itu tidak tidak dilakukan dengan diam, melainkan dengan berdzikir dengan segala posisi dan dalam setiap aktifitas baik di saat berdiri, duduk, dan berbaring, dan itulah aktifitas fisik.

3. Segi Semantik

Semantik yaitu makna yang ingin ditekankan dalam suatu teks. Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik arti yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Artikel ini dengan latar bahwa memahami Islam menjadi amat penting dan berguna bagi setiap muslim yang senantiasa ingin melakukan perbaikan dan peningkatan dalam ber-Islam. Sebab, dengan kita memahami isi dan kelengkapan Islam kita dapat memetakan bagian-bagian ajaran Islam itu dan kita dapat pula mengetahui posisi kita dalam ber-Islam, maka dibutuhkan “peta” Islam. Melalui peta dapat dilihat bahwa Islam yang integral syumuliyyah atau menyeluruh itu bersumber dari wahyu yakni Qur’an dan Sunnah. “sebagai wahyu yang diturunkan oleh yang maha Perkasa lagi maha Penyayang.”Q.S 36 : 5. Bahkan Rasulullah SAW pun tidak memiliki hak untuk intervensi terhadap muatan wahyu itu. “Dan tiadalah yang diucapkannya itu Al- Quran menurut kemauan hawa nafsu. Ucapannya itu tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.”Q.S 53 : 3-4. Maksud dari artikel ini bahwa Islam adalah agama yang menyeluruh yang diajarkan kepada manusia dengan bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah. Untuk mempelajarinya dibutuhkan peta Islam agar lebih terarah dan dapat dilakukan dengan benar.

4. Segi Sintaksis

Sintaksis yaitu menentukan korehensi hubungan antar kalimat dan kata ganti. Koherensi atau hubungan antar kata atau kalimat yang digunakan pada bagian ini adalah proposisi “ Memahami Islam menjadi amat penting dan berguna bagi setiap muslim khusus untuk para pemuda” . Dua buah kalimat itu menjadi berhubungan pertentangan karena dihubungkan dengan kata penghubung ”melainkan”. Sedangkan, dalam bentuk kata ganti menggunakan kata ganti orang kedua dengan menggunakan kata “kita”, terdapat dalam kalimat : ”kita dapat memetakan bagian-bagian ajaran Islam itu dan kita dapat pula mengetahui posisi kita dalam ber-Islam. “kita dapat melihat bahwa Islam yang integral”. “kita lihat satu persatu bagian secara lebih rinci. Makna kata ganti kita dalam kalimat itu berarti manusia seluruhnya.

5. Segi Stilistik